Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi SDM di DPPK dan peringatan 40 tahun organisasi, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menggelar seminar nasional “Transformasi Dana Pensiun Menuju Masa Depan Berkelanjutan” di Yogyakarta (28/8/2025). Bertindak sebagai narasumber Asep Iskandar (Kepala Departemen Pengawasan Penjaminan, Dana Pensiun, dan Pengawasan Khusus OJK) dan dihadiri 300-an anggota ADPI. Turut hadir di acara ini Abdul Hadi (Ketua Umum ADPI), Sularno (Sekjen), Abdul Hadie (Bendahara), Mudjiharno M.S, Suheri, dan Ali Farmadi (Dewan Pengawas ADPI) dan Djoni Rolindrawan (Penasihat).
“ADPI punya peran strategis dalam mendorong
industri dana pensiun yang tangguh dan berkelanjutan. Untuk itu, ADPI harus
jadi organisasi yang sehat sebagai wadah
Dana Pensiun yang dikelola secara profesional dan akuntabel, terus
mengembangkan anggota, terutama pada kompetensi, organisasi, GCG serta
peningkatan citra Dana Pensiun. Selamat ulang tahun ADPI, terus semangat” ujar Asep
Iskandar, Kepala Departemen Pengawasan Penjaminan, Dana Pensiun, dan Pengawasan
Khusus OJK dalam paparannya.
Ditegaskan pula, saat ini industri
dana pensiun dihadapkan pada tantangan dan isu utama ang perlu diantisipasi.
Yaitu 1) soal coverage, di mana aset Dana Pensiun saat ini baru mencapai 6,5%
dari PDB sedangkan jumlah angkatan kerja mencapai 152,11 juta namun tingkat
literasi dan inklusi Dana Pensiun masih rendah dibandingkan dengan sektor jasa
keuangan lainnya, 2) soal adequacy, dengan tingkat replacement ratio yang masih
tergolong rendah, maka kepesertaan dana pensiun perlu ditingkatkan, dan 3) soal
sustainability, keberlanjutan pengelolaan Dana Pensiun yang dipengaruhi oleh
penerapan tata kelola, dukungan pendanaan, pengelolaan investasi, dan profil
risiko yang dikaitkan dengan isu kesesuaian antara strategic asset allocation
investasi dengan profil liabilitas Dana Pensiun sehingga berdampak pada tingkat
kesehatan (TKS) Dana Pensiun.
“Sesuai arahan OJK, kami di ADPI akan
terus meningkatkan tata Kelola dana pensiun yang baik. Sekaligus mendorong
peningkatan kapasitas SDM melalui program pelatihan, seminar, dan/atau workshop,
mendorong continuous improvement dalam pelayanan dan kemudahan akses bagi
peserta pensiun dan sosialisasi ketentuan secara berkelanjutan kepada pelaku
industri” kata Abdul Hadi, Ketua Umum ADPI di sela acara.
Untuk itu, ADPI sangat mendukung upaya
percepatan inovasi dan transformasi gigital program pensiun. Sesuai arahan 50%
DPPK diharapkan mampu menerapkan
digitalisasi program pensiun. Untuk diketahui, per Juni 2025, ADPI mengelola
aset sebesar Rp. 239,7 triliun atau 61% daritotal aset kelolaan dana pensiun
sukarela (DPPK & DPLK). Jumlah DPPK saat ini mencapai 162 dana pensiun
dengan melayani 1,27 juta peserta. Komposisinya DPPK PPMP sebanyak 898 ribu
peserta (70%) dan DPPK PPIP sebanyak 377 ribu peserta (30%).
Maka ke depan, ADPI bersama anggotanya
akan terus mengoptimalkan tata kelola dan pensiun dan manajemen risiko yang
efektif sebagaimana tertuang dalam peta jalan dana pensiun 2024-2028, di
samping memberi kontribusi terhadapkeberlanjutan dana pensiun secara berkualitas
di Indonesia. Dirgahayu ke-40 ADPI!



Tidak ada komentar:
Posting Komentar