Banyak orang sudah lupa. Bahwa hidup itu bukan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Bukan menuntut pencapaian diri harus lebih besar dari orang lain. Kita sering lupa, bertumbuh itu bukan tentang menjadi lebih unggul dari orang lain. Melainkan tentang menjadi versi terbaik dari diri kita yang kemarin. Harusnya, kita lebih baik dari kemarin bukan dari orang lain.
Apapun dan siapapun, lebih baik fokus untuk
memperbaiki diri. Bukan lebih berhasild ari orang lain. Lebih baik dari kemarin
justru membuka ruang bagi ketenangan, makna, dan keberlanjutan hidup yang lebih
positif. Menjadi diri yang asli, bukan yang butuh validasi.
Literasi mengajarkan, untuk meluangkan
waktu setiap hari untuk evaluasi diri. Tentang tindakan dan pikiran, apa sudah lebih baik
dari kemarin? Menentukan ukuran sukses versi diri sendiri, bukan menggunakan standar
orang lain. Sukses atau tidak sukses, acuannya personal seperti disiplin,
ketenangan, atau konsistensi. Bukan bertumpu pada pencapaian orang lain.
Apalagi bila sehari-hari kerjanya
berkeluh-kesah, gelisah bahkann terbiasa dengan pikiran yang negatif. Maka obatnya
ya evaluasi diri, kenapa selalu begitu? Dalam banyak hal, justru distraksi
personal yang membuat seseorang stagnan. Tidak mau berubah, tidak punya kemauan
untuk menjadi lebih baik.
Gagal, tidak masalah. Belum tercapai,
tidak masalah. Itulah cara pandang yang baik. Selalu mengambil hikmah dari
kegagalan. Untuk tetap ikhtiar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Ketahuilah, siakp lebih penting daripada fakta. Karena itu, prioritaskan proses
daripada hasil. Lebih baik jaga konsistensi daripada cuma sebatas motivasi.
Biar bagaimana pun, aksi nyata lebih baik daripada niat baik. Motivasi itu bisa
naik turun, tapi konsistensi adalah fondasi perubahan jangka panjang.
Lebih baik dari kemarin, itulah spirit
yang dijaga relawan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Untuk menjaga
komitmenn dan konsistensi dalam berkiprah di taman bacaan. Selalu fokus untuk
berbuat baik dan menebar manfaat melalui gerakan literasi. Tidak masalah, ada
yang suka atau tidak suka. Karena taman bacaan tugasnya eksekusi bukan
validasi. Jadi, kerjakan saja sesuatu yang baik. Agar hari ini lebih baik dari
kemarin. Bukan lebih baik dari orang lain.
Faktanya, banyak orang punya waktu.
Tapi tidak mampu mengelola energi positif untuk dirinya sendiri. Sering
kehilangan fokus, hingga Lelah fisik dan mentalnya. Menginginkan yang besar
tapi lupa hal-hal kecil, seperti berkiprah di taman bacaan yang sederhana. Jarang
bertanya di setiap pagi, "Apa satu hal kecil yang bisa saya lakukan agar
lebih baik dari kemarin?"
Ketahuilah, pertarungan terpenting
bukanlah melawan orang lain, melainkan melawan diri kita sendiri yang stagnan,
malas, atau gampang putus asa. Menjadi lebih baik dari kemarin adalah prinsip
yangharus dijaga. Agar kita terbeas dari tekanan kompetisi sosial dan terhindar
dari pikiran untuk membandingkan diri dengan orang lain. Ingat, setiap orang
punya jalannya masing-masing, tidak ada yang sama tidak ada yang perlu diikuti.
Jadilah literat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar