Tahun 1986, di bilangan Salemba Raya. Tepatnya di SMP Negeri 216
Jakarta, hidup seorang siswa bernama Jaka. Rambutnya selalu dipotong cepak,
bajunya dikeluarkan dan agak kusut, dan dia tidak pernah lepas dari tas
selempang panjang yang penuh dengan coretan. Dia penggemar band the Beatles,
kadang-kadang pindah ke Genesis.
Setiap pagi, Jaka datang paling awal. Maklum jam 07.00 WIB saat
bel sekolah berbunyi, pintu gerbang sudah ditutup. Bukan karena Jaka rajin,
tapi karena ingin duduk di bangku paling belakang, tempat strategis untuk
menyembunyikan buku “Enny Arrow” di balik buku PSPB.
Hari-hari Jaka jadi berubah. Sejak ada murid pindahan dari daerah:
Siska, namanya. Rambutnya dikuncir dua, tulisannya rapi seperti majalah Bobo,
dan yang paling mencolok, dia sering membawa ngejajanin temannya di kantin.
Hampir semua anak cowok pengen dijajanin.
Jaka diam-diam mulai menyukai Siska. Tapi di masa itu, menyatakan
cinta bukan perkara mudah. Tidak ada WhatsApp, tak ada Instagram. Yang ada
hanyalah surat tulis tangan, dilipat segitiga dan diselipkan di laci meja. Dengan
gugup, Jaka menulis: "Siska, aku suka cara kamu tertawa. Kalau kamu mau,
kita bisa pulang bareng naik bisa tingkat. Salam, Jaka."
Dia menaruh surat itu di meja Siska saat istirahat. Tapi sial,
surat itu jatuh dan dibaca Pak Bambang, guru fisika. Seketika ruang kelas
menjadi teater tawa.
Namun sore harinya, saat Jaka sedang duduk di pos depan komplek
sekolah, Siska datang, membawa dua kue
vanada. "Aku suka Beatles juga," katanya sambil tersenyum. Hari itu,
Jaka paham: kadang cinta tidak butuh kata-kata manis. Cukup keberanian... dan
sedikit rasa malu. Gimana kelanjutan cerita itu. Tidak ada lanjutannya, karena
hanya ceroat fiksi di masa SMP.
------
Alumni SMPN 216 Jakarta Angkatan 86 itulah yang menggelar ”Halal
Bihalal dan Silaturahim Bersama” yang dihadiri 123 alumni laskar Salemba Raya,
tempat belajar semasa SMP di Omah Ndoro Cibubur (1/5/2025). Dalam balutan acara
yang rileks, halalbihalal Angkatan 86 SMPN 216 ini menjadi momen untuk merajut
kebersamaan yang sudah dijalani 39 tahun silam.
”Alhamdulillah, kita bisa kumpul bersama dalam halal bihalal tahun ini. Kita
terus jaga silaturahim yang kita jalin semasa SMP hingga kini. Semoga kita
semua sehat selalu dan insya Allah Angkatan 86 SMPN 216 akan menggelar Reuni 40th
bersama di tahun depan, tahun 2026” ujar Utari, Ketua Panitia Halbil dalam
sambutannya.
Acara yang berlangsung dari pukul 11.00 s.d. 16.00 WIB ini, jadi momen
silaturahim yang tidak terputus sekaligus mengenang masa-masa menimba ilmu di Salemba
Raya, sebuah SMP Negeri yang masih jadi favorit hingga kini. Berkisah tentang
masa-masa sekolah dan menjalani pertemanan dalam bingkai kebersamaan. Sejak
masih berseragam putih-biru dan berlogo OSIS kuning hingga kini yang semuanya
tidak muda lagi. Maklum, Angkatan 86 SMPN 216, rata-rata usianya kini 55 tahun
alias kelahiran tahun 70-an. Kita menyebutnya KELITA (KElewatan LImapuluh TAhun).
Siapa saja yang hadir di halal bihalal tahun 2025 ini? Alhamdulillah, dihadiri
20% dari total angkatan 86 SMPN 216 yang mencapai 15 kelas, dengan stau
kelasnya 40 siswa kala itu. Ikut hadir di acara halbil kali ini: Epo, Nurjana, Emil, Utari, Bagus, Revi, Amel, Temmy, Fitri, Teditezo, Aryo, Boy, Ade Surahman, Indri, Irma, Linda, Ikmah, Deska, Hastuti, Fahrul,
Ari Kediri, Hilma, Halim, Heri Sukamto, Nina Indri, Nia, Dyah Hesti, Heny, Heni
tritunggal, Oci, Maysaroh, Pola, Ribka, Gusmelita, Afifah, Yayuk, Efi, Eceng, Sri Nurcahya, Bambang, Fani, Sutriana,
Emilia Febrina, Ria Eviyanti, Thamrin, Taufik
Hidayat, Cut Nuruliza, Dyah Fitri, Yudi Wahyudi, Rita Sembodo, Yusran Drajat, Monica Aziz, Regina Mimosa, Medi Susanto, Andi
Laoko, Imam, Abed, Dodi, Basuki, Santo, Grace Ineke, Yan Derta, Monalisa Dewi, Dewi
Syafitri, Heraria Agus, Eka Okli, Joe, I Gede Adi, Santai Kurniawan, Baharudin,
Upik Aslia, Rudi Citayam, Aryodilah, Maruli, Cristina, Elis , Irma Nur, Niank, Rifky
Fauzi, Choi,Sukma Minangsarri, Wanti, Haryuni, Devril, Faisal, Euis, Imunk, Erwin,
Yudi Erwin, Meli, Noel, Expy, Salman, Retna, Airin, Karina, Ashif Nasri, Sumi, Yaniko, Taswin, Yaltini,
Riana, Atiek Kusuma, Yusvita, Irawan, Ratih, Tanhar, Ridha Yaser, Safira, Ifa, Shinta, Yusmi Devianti, Suhud, Waluyowati, Candra
Dewi, Lisnatianingsih, Endang Susanto, Wahyu, Nando, Risna Wardiani, Hana, Petu,
Evi Dwianasari. Semuanya Angkatan 86 SMPN 2016 di era 1986-1989 dulu.
“Wow, seneng banget bisa ketemu teman SMP, sehat-sehat ya semua. Insya
Allah kita tetap silaturahim” ekspresi salah satu alumni Angkatan 86 di acara. Selain
menjaga silaturahim, acara ini juga jadi momen untuk saling mendoakan sesama
alumni Angkatan 86 agar sehat selalu, di samping mendoakan kawan-kawan yang
sudah berpulang keharibaan-Nya. Seking lamanya tidak ketemu, inilah momen penting
untuk menjaga kesehatan mental sekaligus
menjaga hubungan emosional yang pernah dirajut di masa 39 tahun yang lalu, saat
masih berseragam putih-biru.
Rencananya, di tahun 2026, Alumni Angkatan 86 SMPN 216 Jakarta akan menggelar
perinngata ”reuni 40 tahun Angkatan 86 SMPN 216” sebagai ajang silaturahim dan
berbagi cerita masa-masa yang pernah dijalani di sekolah. Masa-masa bersama saat
menempuh EBTANAS, lulus-lulusan pakai NEM dan coret-coretan baju sekolah,
ikutan Valentine Day, rame abis saat Class Meeting, tanding bola sambil
taruhan, main breakdance hingga ngefans sama grup semodel The Beatles, Genesis,
Rolling Stones. Memang begitulah adanya.
Sebagai wujud cinta almamater, alumni Angkatan 86 SMPN 216 hingga kini pun
masih memberi kontribusi positif terhadap SMPN 216, baik melalui PEDULI 216-86
sebagai wahana kepedulian sosial atau individu alumbi yang berkiprah di dunia
pendidikan. Insya Allah ke depan, alumni Angkatan 86 SMPN 216 tetap menjaga
silaturahim dan pertemanan sesama SMP.
Bagi alumni SMPN 216 Angkatan 86, usia
hanyalah angka tetapi menjadi muda adalah sikap. Karenanya, usia bukan penghalang
untuk tetap merajut silaturahim. Semoga sehat selalu semuanya, aluni Angkatan 86
SMPN 216 Jakarta. Bravo the story of Salemba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar