Saat menjalani aktivitas sosial sebagai driver Motor Baca KEliling (MOBAKE) TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, sangat jelas mengajak anak-anak untukmembaca itu tidak mudah, apalagi di era serba digital seperti sekarang. Terbukti, bahwa kegemaran membaca bukan soal minat baca. Tapi soal ketersediaan akses bacaan di kampung-kampung. Wajar bila motor baca keliling tiba di suatu kampung, akhirnya tidak banyak anak yang mau membaca. Sebabnya, karena selama ini tidak tersedia akses bacaan. Tidak ada tempat membaca. Anak-anak yang tidak biasa membaca. Maka sulit membangun kegemaran membaca.
Dari motor baca keliling, saya belajar. Harapan selalu berbeda dengan
kenyataan. Maka harus ada kesediaan untuk belajar menerima segala hal yang
berjalan apabil tidak sesuai ekspektasi kita. Kita ingin anak-anak membaca buku
tapi ternyata mereka tidak terbiasa membaca buku. Kita berharap sesuatu tapi
nyatanya berbeda. Jadi, memang diperlukan ruang keikhlasan dalam hal apapaun,
dalam kehidupan.
Faktanya, tidak semua hal yang kita jalani dalam hidup senantiasa
seperti apa yang kita inginkan. Tidak semua harapan bisa jadi kenyataan, persis
seperti tidak semua doa dikabulkan. Semuanya memang sudah pantas dan pas untuk
kita. Selebihnya tetap ikhtiar baik dan selalu berdoa. Jangan mengeluk apalagi
jadi frustrasi. Hadapi dan Jalani saja.
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Hendaklah
manusia tidak condong pada dunia dan mengeluh ketika kena musibah. Bahkan
seharusnya dia sabar dan mengharapkan pahala, apakah itu ujian hidup susah,
penyakit, dan lain-lain. Sebab dunia memang tempatnya cobaan. Jangan dia
mengeluh karena musibah dan cobaan. Dan hal yang dapat memudahkannya ialah yang
dibimbingkan oleh Nabi Muhammad dalam hadits ini." (Tashil al-Ilmam,
6/158)
Hidup ya memang ada lika-likunya. Selalu ada pasang surut, belokan, dan
tikungan. Bukti bahwa hidup dapat menjadi bagian penting dalam membentuk pribadi
yang kuat, bijaksana, dan unggul. Agar mampu memaknai setiap langkah
hidup, walaupun berat, terseok-seok, dan menyakitkan. Namun tetap yakin bahwa
di balik itu semua ada rencana indah Tuhan ke depannya. Selalu melewati apapun
dengan kepala tegak dan hati penuh semangat. Menjadikan kegagalan dan cobaan sebagai
pijakan untuk melangkah lebih baik untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal
sederhana.
Seperti yang dijalani driver motor baca keliling. Saat menyambangi
kampung, tentu ada anak-anak yang mau baca dan tidak. Menikmati setiap langkah
perjalanan dalam menyediakan akses bacaan, di samping meningkatkan kegemaran
membaca. Tetap komitmen dan konsisten berkiprah untuk Gerakan literasi, sambil
bersikap realistis di segala keadaan. Terimalah diri sendiri dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Dan jangan pernah menyerah, karena keberhasilan
selalu menunggu di ujung perjuangan. Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar