Banyak orang bilang, anak adalah cermin orang tuanya. Meski ada yang menyanggahnya, ungkapan “anak cermin orang tua” ada benarnya. Karena memang, anak mewarisi sebagian watak dan sifat dari orang tuanya. Siapa anakmu, begitulah dirimu.
Jika anakmu berbohong, bisa jadi karena orang
tuanya sering memberi hukuman yang berat ke anak. Sehingga ketika si anak
berbuat salah, ia akan berusaha mencari alasan dan berbohong agar tidak
dihukum. Atau anak yang berbohong karena orang tuanya suka berbohong.
Ada pula di sekitar kita, anak yang tidak percaya
diri. Karena orang tuanya tidak memberi semangat dan motivasi. Jarang bergaul
dan berinteraksi dengan orang lain. Akhirnya si anak tidak percaya diri. Maka
dukungan dari orang tua sangat penting untuk anak. Orang tua perlu membiasakan
si anak untuk terlibat kegiatan yang positif, agar ia tumbuh menjadi pribadi
yang tangguh, percaya diri, dan mudah membawa diri dalam pergaulan.
Tentu, setiap anak yang lahir di dunia ini ibarat
sebuah kertas putih yang kosong. Orang tuanyalah yang menggoreskan tinta di
atas kertas itu. Anak akan menyerap apa yang dilihatnya, utamanya hal-hal yang
dilakukan oleh orangtuanya. Karena orang tua adalah figur atau sosok panutan
yang paling dekat dengan anak. Jika ada anak kecil berbuat nakal, bisa jadi itu
bukan semata-mata salah anak tersebut. Namun orang tua pun patut untuk
berintrospeksi diri tentang caranya mendidik anak.
Jika ada anak yang tidak suka membaca buku, bisa
jadi karena orang tuanya tidak pernah membaca buku. Jarang mengajak ke taman
bacaan atau perpustakaan. Senangnya jalan ke mal atau ke tempat rekreasi. Jadi,
mau baca buku atau tidak si anak tergantung pada orang tuanya. Berbekal kondisi
itulah, tidak kurang dari 70-an ibu-ibu di TBM Lentera Pustaka selalu
mengantarkan anaknya ke taman bacaan. Orang tua yang peduli dan mau mengajak
anaknya ke taman bacaan. Selain membaca buku, tentu bisa aktualisasi diri dan saling
interaksi sesama anak-anak. Dan kini, sekitar 220 anak tiap Minggu ada di TBM
Lentera Pustaka. Bukan hanya membaca buku. Tapi juga bergaul dan memotivasi
diri untuk rajin membaca dan melatih adab-akhlak yang lebih baik.
Anakmu adalah cermin dirimu, sama persis dengan
mulutmu adalah hatimu. Jika anakmu kurang berbicara bisa jadi karena orang
tuanya tidak mengajak berbicara. Betapa penting komunikasi antara orang tua dan
anak. Sesibuk apapun orang tua, harus menyempatkan waktu sedikit saja untuk
mengajak anak berbicara. Entah itu tentang kegiatan seharian, tentang pelajaran
di sekolah, atau tentang teman-temannya.
Anakmu adalah cerminmu. Anak tidak suka baca hanya
terjadi pada orang tua yang tidak mau baca. Maka antarkan anak ke taman bacaan.
Agar terbiasa membaca. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
#BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar