Mungkin, kita pernah melihat orang-orang lain yang hidupnya asyik-asyik aja. Kelihatan hidupnya enteng aja, semuanya dijalani dengan santai. Kerjanya lancar, aktivitas sosialnya jalan. Makannya nggak banyak larangan, tidurnya nyenyak. Gembira walau nggak harus banyak ketawa. Seolah-olah, hidupnya tanpa beban. Tenang dan asyik-asyiknya. Itu semua bukan berarti hidup mereka tanpa masalah.
Bila kita percaya dan yakin. Nggak ada manusia
tanpa masalah di muka bumi. Setiap orang punya masalah. Kita punya
masalah. Maka mereka yang terlihat asyik-asyik aja pun punya masalah. Kan
katanya, nggak manusia yang sempurna. Bila salah aja punya, apalagi masalah.
Pasti ada dan selalu ada.
Tapi kenapa mereka bisa tenang, bisa asyik-asyik
aja? Banyak orang nggak tahu. Mereka terlihat asyik dan tenang karena mereka
tidak menggotong-gotong beban yang memberatkan hati. Tidak gelisah dengan
masalahnya. Mereka tahu cara menghadapi masalah, tidak berkeluh-kesah. Apalagi
curcol ke orang lain yang juga bermasalah.
Mereka asyik dan rileks dalam menyikapi masalah. Kok
bisa dan gimana caranya?
1. Karena
mereka sudah tidak punya dendam lagi, tidak ada benci yang perlu ditabur.
2. Karena
mereka sudah dari lama menerima diri mereka apa adanya, tanpa obsesi yang
berlebihan.
3. Mereka
tidak lagi menyimpan iri hati terhadap orang lain yang terlihat lebih glowing
dan gemerlap.
4. Mereka pun
sudah selesai dengan masa lalu dan trauma-traumanya.
5. Mereka
sudah melepaskan tuntutan kepada orang lain, untuk memperlakukan mereka dengan
cara tertentu.
6. Mereka
juga sudah kelar dengan dirinya sendiri, selalu ikhlas atas setiap keadaan.
7. Dan mereka
sudah membuka mata batinnya sehingga mampu melihat bahwa hidup ini adalah
anugerah yang tidak berkesudahan, yang tidak bisa lain, selain disikapi dengan
menikmati dan mensyukurinya sepenuh hati.
Coba deh dicek, teman-teman kita yang asyik dan
rendah hati. Pasti mereka selalu ringan hati, ceria, dan apa adanya. Tidak
pernah mau pusing terhadap apapun yang diluar kontrol dirinya. Mereka sudah
cukup dengan berbuat baik, menebar manfaat, dan menyerahkan sepenuhnya kepada
sang pencipta. Coba deh kita sedikit merenung, tarik nafas yang dalam sambil
pejamkan mata. Lalu katakan dalam hati, apakah kita sudah ikhlas atas semuanya?
Atau kita masih merasa ada beban yang memberatkan diri sendiri?
Mereka asyik dan rileks dalam menyikapi masalah.
Tidak gembar-gembor, apalagi terbuai dengan mimpi-mimpi yang berlebihan. Ingat,
saya tanya ke orang-orang yang asyik dan rileks dalam hidupnya. Mereka
menjawab, sudah tidak menyimpan hal-hal negatif dalam dirinya, dan selalu
ikhlaskan apa yang sudah terjadi. Hidupnya untuk lebih baik ke depan, bukan
terbenam dalam masa lalu atau terlena sementara di masa kini. Sebuah saja,
mereka orang-orang yang 'bersinar' lahir batinnya. Jasmani dan rohaninya sudah
seiring sejalan, seirama untuk menjalani hidup ke depan. Bukan meratapi masa
lalu dan terlena masa kini. Seperti i driver motor baca keliling, mau hujan
atau panas tetap melaju ke kampung sediakan akses bacaan. Nggak ada duitnya aja
dikerjain, apalagi ada duitnya.
Masalah di mana pun selalu ada. Rileks saja dan
fokus pada solusi, bukan masalahnya. Karena hidup sejatinya adalah perjalanan
yang panjang. Maka bawalah bekal, perlengkapan, dan hal-hal utama yang
dibutuhkan untuk perjalanan itu saja. Perjalanan yang asyik dan menyenangkan,
seperti berkiprah di taman bacaan. Seperti relawan TBM Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak yang nggak pernah pusing mengabdi di taman bacaan.
Jadi, dahulukan Syukur daripada keluh-kesah.
Hiduplah yang asyik-asyik aja dan rileks. Apapun masalahnya, nanti juga selesai
sendiri dengan skenario-Nya. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar