Suatu kali, siapapun
bisa berhadapan dengan orang-orang yang negatif. Kerjanya hanya bersiasat dan
merasa insecure. Sehingga membangun argumen-argumen subjektif, seolah-olah apa
yang dikatakannya benar. Padahal, sejatinya cara berpikir dan sikapnya yang salah.
Itulah yang disebut orang ber-aura negatif.
Orang yang auranya
negatif, bisa jadi pergaulannya sempit. Cara pandangnya terbatas. Tapi sayang
hidup dalam budaya yang arogan. Sehingga saat bertemu dengan orang-orang yang
berbeda pendapat dan pandangan, jadilah perasaan insecure. Lalu bersiasat dan mencari
cara untuk menjatuhkan siapapun yang dianggapnya “lawan”. Secara faktual,
orang-orang negatif ada di dekat kita.
Maka bila berhadapan
dengan orang-orang yang negatif. Tidak ada salahnya kita menjauh atau
menhindariny. Karena bicaranya subjektif, arogan dan membangun argumen yang
tidak sepenuhnya benar. Orang yang getarannya negatif. Saat berhadapan dengan
orang yang negatif, maka cara paling sederhana adalah menjauhi atau
menghindarinya.
Secara perlahan tapi
pasti, jauhi orang yang negatif. Tetap tenang namun selalu batasi diri saat
bertemu dengan si aura negatif. Sambil kita tetap evaluasi diri dan berani
bersikap untuk memilih “jalan” berteman dengan orang-orang yang positif.
Orang-orang yang apa adanya, mau menjalin komunikasi dengan baik dan tidak
bersiasat dalam hidupnya.
Saat bertemu dengan
orang yang negatif, lindungi diri untuk selalu berpikir positif. Dengan cara
menjauhinya, bukan membencinya. Biarlah waktu yang akan membuktikannya. Jauhi
dan hindari orang yang negatif. Agar kita tetap sehat lahir dan batin.
Ketahuilah, setiap orang
bisa berubah. Tidak mungkin sama antara dulu dengan sekarang. Sebabnya bisa
kekuasaan, jabatan, pangkat atau sikap arogannya sendiri. Apapun dan siapapun
bisa berubah. Dulu ngomongnya lain, kini bicaranya pun beda lagi. Maka sadarilah,
ada orang-orang yang tabiatnya negatif. Masalahnya, kita tahu lebih cepat atau
terlambat?
Seiring bertambahnya
usia, sekali lagi hindari orang-orang yang pikirannya negatif. Pilihlah teman
yang bikin nyaman. Yang tidak banyak prasangka sekalipun orang lain berbuat
salah. Karena di situ, ada kualitas akhlak kualitas etika.
Mulailah jauhi
orang-orang yang negatif. Hindari toxic people. Tanamkan “self love” pada diri sendiri. Jangan
habiskan waktu untuk mendengar ocehan-ocehan yang subjektif dan tidak penting.
Toh, orang-orang negatif itu tidak kasih makan kita. Tidak pula menyekolahkan
kita. Biarlah mereka bicara dan biarkan angin yang mendengarkannya.
Tanamkan self love.
Karena mencintai diri sendiri itu penting. Untuk menjaga kesehatan mental,
kejernihan berpikir dan bersikap objektif. Karena setiap orang, pasti punya
kelebihan di samping kekurangan. Karenanya, hindari orang yang negatif.
Belajarlah untuk mencintai diri sendiri. Salam literasi #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar