Ini hanya skeadar catatan literasi. Bahwa banyak orang sudah lupa. Bahwa kita tidak akan ditanya tentang amalan orang lain. Yang akan ditanya ialah tentang amalan kita sendiri.
Masih banyak orang lupa.
Kita itu tidak akan menanggung balasan amalan yang dikerjakan orang lain. Kita
itu hanya akan menanggung akibat dan balasan amalan diri sendiri.
Maka tidak usah
membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jangan pula kebanyakan menilai
orang lain tanpa mau menilai diri sendiri. Apalagi mampu menunjuk orang lain
tanpa mau menunjuk diri sendiri.
Apapun, cukup kerjakan
yang baik. Cukup lakukan yang bermanfaat untuk orang lain. Seperti berkiprah di
taman bacaan. Walau hanya membimbing dan melayani anak-anak yang membaca.
Sambil bernasihat yang baik-baik. Tanpa keluh-kesah, tanpa ingin dipuji.
Karena saat berkiprah di
taman bacaan. Setidaknya, kita sudah menjaga pancaindera untuk sesuai yang baik
dan manfaat. Menjaga karunia Allah untuk yang bermanfaat. Tanpa diminta tanpa
dipaksa, mau dan berani menjauh dari perbuatan sia-sia.
Kita itu buat kita.
Mata yang digunakan
untuk membaca buku, dan memandang hal-hal yang baik.
Telinga yang digunakan
untuk mendengar bacaan anak-anak. Bukan telinga untuk mendengar cacian atau
keluhan.
Mulut yang dipakai untuk
bernasihat, berkata,-kata yang punya manfaat. Bukan mulut untuk ghibah atau
gosip.
Tangan yang dipakai
untuk membuka halaman buku atau memegang pundak anak-anak yang membaca sambil
memotivasi.
Bahkan kaki yang dipakai
untuk melangkah ke taman bacaan, ke tempat yang bertabur pahala.
Kita buat kita, bukan
untuk orang lain. Maka ikhtiar terus yang baik untuk kita. Jangan pernah mau
tahu dan jangan cari tahu tentang orang lain. Apa pun, diri kita yang mengawal
diri kita sendiri, bukan orang lain. Maka jagalah diri kita, hingga kapan pun
dan di mana pun.
Kita itu buat kita,
bukan buat orang lain. Tergantung apa yang kita kerjakan, bukan apa yang orang lain katakan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
#BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar