Industri dana pensiun dihadapkan pada tantangan yang sangat besar. Utamanya faktor edukasi, soal bagaimana masyarakat memahami pentingnya dana pensiun untuk menjaga kesinambungan penghasilan di masa tua, di saat tidak bekerja lagi. Ternyata faktanya, pekerja dan masyarakat belum benar-benar paham dana pensiun. Tahu saja tidak utuh, apalagi merasa butuh. Sungguh, tantangan edukasi dana pensiun sangat besar.
Bercermin dari pemberitaan tentang “OJK Sebut Dana Pensiun Tidak Dapat DIcairkan Sebelum 10 Tahun Mulai Oktober 2024” di IDX Channel (IDX CHANNEL | Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengatakan mulai… | Instagram - 3 September 2024), setidaknya ada 1.996 komentar yang disampaikan dari publik atau netizen. Dikarenakan informasinya bias dan melebar, maka saya pun memberikan “pelurusan” sebagai edukasi publik. Namun apa yang terjadi? Tercatat ada102 netizen yang merespon balik komentar. Dan hasilnya, setelah saya cek komentarnya (sampel dari 20 komentar), ternyata 75% komentarnya negatif, sementara 25% berkomentar netral. Jadi, tantangan edukasi dana pensiun memang sangat besar. Bila ada isu “baru” dana pensiun, justru komentarnya negatif bukan positif.
Beberapa
contoh komentar negatif publik atau netizen, antara lain: 1) Motongnya
maksa, balikinnya susah, 2) Diliat" ni negara kenapa kyk BU bgt dah, 3) Bilang
ae di pinjem negara buat ikn pak, 4) Sekedar info juga barangkali ada yg blm
tau. Kalau JHT dan JP (Jaminan Pensiun) hanya bisa di wariskan ke Orang Tua
(bagi yg single), dan ke Suami/Istri/Anak (bagi yg sudah menikah). Jadi bagi
pekerja yg mohon maaf Yatim Piatu, dan statusnya Single, ketika meninggal JHT
dan JP nya tidak bisa dicairkan. Maupun itu sodara Kandung, TIDAK BISA YAA.
Dana tersebut akan di kembalikan kepada Balai Pengembalian. Kaget ya?? Gpp.
Saya juga kaget pas dapet sosialisasi terkait ini. Yakin 70% Masyarakat gada yg
sadar kalo selama ini ada yg namanya BALAI PENGEMBALIAN (khusus duit
pensiun/JHT), 5) BRANGKAS NEGARA DAH KOSONG, BUAT BELI SEMEN NGECOR IKN, 6) Motongnya
otomatis, balikinnya harus ngemis, 7) itu uang kami, jerih payah kami, itu hak
kami!!!, 8) Kl gtu jangan ada potongan pensiun ,, knp si makin ksini makin
aneh2 aturan, 9) kalo sampe kita mati gak ikhlas, dosanya mereka bawa for all
eternity kan?, 10) 10 tahun setelah
PENSIUN ini ?? Lawak banget asli dah klo memng terjadi, dan lain sebagainya.
Udh
ngambilnya maksa, pas di minta di halang2i,
begitu komentar salah satu netizen. Bila mau dicermati, apa yang diambilnya
maksa? Dan apa pula yang pas diminat dihalang-halangi? Mungkin ini maksudnya,
progam pensiun yang bersifat wajib. Bukan dana pensiun yang bersifat sukarela. Ini
berarti, masih banyak Masyarakat yang tidak bisa membedakan program pensiun wajib
(JHT./JP) dan program pensiun sukarela (DPLK.DPPK). Lagi-lagi, tantangan
edukasi dana pensiun sangat besar ke depannya.
Edukasi
dana pensiun, boleh jadi adalah "pekerjaan rumah" terbesar untuk
mengkampanyekan pentingnya dana pensiun bagi pekerja dan generasi milenial.
Harus diakui, edukasi dana pensiun belum masif. Pentingnya edukasi untuk
mengubah persepsi publik dari tidak tahu menjadi tahu, lalu paham pentingnya
dana pensiun. Bila sudah paham, maka harus didukung oleh “digitalisasi” sebagai
sarana untuk edukasi-literasi dan kemudahan akses membeli dana pensiun..
Berbagai
agenda edukasi dana pensiun, terkait dengan apa bedanya dana pensiun dengan JHT?,
Apakah dana pensiun aman?, siapa pengelola dana pensiun?, bagaimana cara menadi
peserta dana pensiun?, berapa besar iuran yang ditabung?, berapa lama jadi
peserta?, berapa hasil investasi yang diperoleh?, bahkan bagaimana cara mencairkan
manfaat pensiun dan apa saja aturannya? Ternyata, semuanya menjadi penting
untuk di-edukasi kembali dan dilakukan secara berkelanjutna.
Pekerja
di Indonesia jumlahnya ratusan juta. Generasi milenial pun saat ini menjadi
populasi terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Katanya mereka disuruh
mempersiapkan hari tua atau masa pensiun. Masalahnya, siapa yang edukasi mereka
tentang dana pensiun? Khusus DPLK, bila mau jujur, adalah kendaraan yang paling
pas untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Karena DPLK memberi tiga
keuntungan: 1) adanya kepastian dana yang cukup untuk masa pensiun atau hari
tua, 2) ada hasil investasi yang optimal selama jadi peserta karena sifatnya
jangka panjang dan 3) ada fasilitas pajak saat manfaat pensiun dibayarkan.
Sehingga pensiunan nantinya akan tetap punya penghasilan secara bulanan
sekalipun sudah tidak bekerja lagi.
Untuk
sebagian orang, mungkin dana pensiun memang penting, Tapi untuk sebagian besar
orang justru mereka tidak tahu apa itu dana pensiun? Terbukti 75% komentarnya
negatif, apapaun alasannya. Inilah tantangan edukasi dana pensiun yang harus
dikerjakan ke depannya. Agar persepsi publik tentang dana pensiun menjadi lebih
positif. Maka ke depan, edukasi dana
pensiun harus terus digenjot. Agar kerja yes, pensiun oke. Salam
#YukSiapkanPensiun #EdukatorDPLK #EdukasiDanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar