Pasti semua orang pernah kehilangan ya. Kehilangan dompet di jalan, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang tua, bahkan kehilangan harta-benda sekalipun. Sedih wajar tapi tidak usah berlarut-larut. Segeralah bangkit dan temukan kembali yang pernah hilang. Tidak apa-apa hilang, Yoh nanti akan ada gantinya.
Begitu
pula dalam pergaulan. Kita bisa saja kehilangan teman yang selama ini
dekat dengan kita. Kehilangan kawan ngobrol, bahkan kehilangan rekan yang
sering memuji kita, atau pernah kawan yang pernah kita banggakan. Sekali lagi,
tidak apa-apa. Kehilangan itu sebuah kodrat.
Apapun
yang hilang, tidak apa sahabat. Sikapi dengan bijak dan realistis. Bahwa hilang
itu bisa terjadi kapan saja dan soal apa saja. Asal jangan kehilangan jati diri
dan semangat untuk menjadi lebih baik. Karena bumi masih berputar, matahari
pagi pun masih terbit. Selama air masih mengalir, dan cinta-Nya tidak pernah
berkurang pada diri kita, tidak apa-apa kehilangan apapun selagi di dunia. Asal
jangan kehilangan Allah SWT, jangan sampai kehilangan Tuhan.
Coba
renungkan, kapan kita akan menengok k atas. Pasti ketika menengok kanan dan
kiri, melihat ke depan dan belakang ternyata tertutup tembok semua. Tidak ada
pilihan selain menengok ke atas. Dan di atas itulah kita bisa berdialog dengan
Allah, bertutur dengan-Nya.
Saat
kehilangan, justru Allah ingin membuat kita melihat sejenak ke atas. Untuk
menyebut dan menegaskan "masih ada Allah" sang pemilik langit dan
bumi beserta isinya. Jadi kehilangan apapun soal dunia tidak masalah. Tapi saat
menengok ke atas, maka Allah mengingatkan bahwa kita itu istimewa di mata-Nya.
Kita dipilih-Nya, kita begitu disayang-Nya. Sehingga masih tetap sehat dan
masih mampu dekat dengan-Nya. Sekaligus mengingatkan, mungkin selama ini melalaikan-Nya.
Kita terlalu angkuh dan arogan hingga menutup mata akan semua cinta-Nya.
Terlalu menggunakan nafsu dan logika yang tidak sepenuhnya benar untuk
berjalan.
Apapun
yang hilang dari kita itu hanya sementara. Dan Allah pasti akan menggantikannya
dengan yang lebih baik. Memang begitu hukum alamnya. Maka tetaplah ikhtiar yang
baik, sabar dan bersyukur di segala keadaan. Ingat, the show must go on.
Jadi, hadapi dan jalani saja apa adanya sambil tetap berharap hanya kepada-Nya,
bukan kepada manusia lainnya.
Hilang
dan hilang, tidak apa-apa. Tidak dihargai tidak apa, tidak dipedulikan tidak
apa juga. Lalu semuanya habis, pergi, dan menjauh. Sungguh tidak apa-apa.
Karena saat itu terjadi, justru kita akan segera menemukan yang pas untuk kita.
Tenang
saja saat kehilangan. Karena di sanalah kita akan menemukan jati diri kita yang
sebenarnya. Lalu menemukan Ilahi Rabbi sang penguasa alam. Sehingga sirna semua
gelap yang pernah ada.
Seperti
kata Rumi, "Aku kehilangan segalanya. Namun aku menemukan diriku...".
Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #KopiLentera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar