Tidak bisa dimungkiri, banyak dari kita yang baru merasa mendapat berkah dan rezeki jika itu terasa 'besar'. Contohnya bisnis sukses, naik pangkat, ketenaran, dan kepandaian yang melangit. Jika perlu tanpa proses tapi secara instan. Untuk menggapai yang besar, hampir semua dikorbankan. Waktu, pikiran, bahkan tenaga hanya didedikasikan untuk meraih mimpi besar. Entah alasannya apa?
Di
saat yang lain, tidak sedikit dari kita yang akhirnya mengabaikan hal-hal
kecil. Lupa untuk berbuat baik dan menebar manfaat sekalipun dari hal
sederhana. Bersedekah, menyediakan tempat membaca anak-anak, menyenangkan orang
lain, atau senyum kecil sekalipun. Makin tidak peduli urusan kecil, terlalu
ngotot urusan besar. Terus, apa bisa menggapai hal besar tanpa mau melakukan hal-hal
kecil?
Kita
sering lupa. Bukan tercapainya impian besar yang membuat kita bersyukur. Tapi karena
bersyukur yang membuat kita bisa mencapai Impian besar. Bukan karena punya segalanya
kita jadi baik. Tapi karena berbuat baik kita jadi punya segalanya. Bukan
lantaran banyak bersabar kita bisa melewati kesulitan. Tapi dengan kesulitan
itulah kita banyak belajar bersabar menjalani apapun.
Bukan
karena kita mampu tapi dimampukan. Bukan lantaran kita ingin hebat sehingga kita
ikhtiar menggapai apa yang kita mau. Tapi karena ikhtiar yang konsisten itulah
yang membuat kita bisa menjadi hebat. Maka bukan lantaran kewajiban kita
mengabdi pada-Nya. Tapi dengan mengabdi pada-Nya, kita menjadi hamba-hamba yang
bertakwa. Bukan karena pahala kita berderma tapi dengan berderma kita raih
berkah-Nya. Dan bukan karena surga kita beragama, tapi sebab beragama kita
masuk di dalam surga-Nya.
Apapun
alasannya, teruslah belajar tentang sabar dan syukur dalam segala keadaan. Karena
banyak hal yang begitu gampang diraih. Tapi semuanya batal karena kurangnya
sabar dan syukur. Terlalu terburu-buru, hanya megandalkan akal sehat tanpa mau
melibatkan-Nya. Sabar dan syukur itu penting.
Hanya sabar
dan syukur. Bisa membuat yang sedikit terasa cukup jadi berkah. Mengubah
masalah tanpa rasa susah. Mengubah hidangan sederhana terasa mewah. Mengubah
kekurangan jadi melimpah ruah. Mengubah hidup sulit jadi mudah. Membuat langkah
lebih terarah, mengubah kesesatan jadi hidayah. Dan menjadikan masa lalu
sebagai kenangan penuh hikmah. Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat di
mana pun.
Seperti
yang dialami Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak
Bogor. Akibat tetap komitmen dan konsisten dalam aktivitas taman bacaan dan
budaya literasi, selalu diberi kemudahan. Donasi buku bacaan mengalir terus,
komunitas yang berbakti sosial datang terus, bahkan riset tentang taman bacaan
dari mahasiswa berjalan terus. Hingga akhirnya, rooftop baca dioptimalisasi
dengan kanopi, mendapat bantuan motor baca keliling, donasi 5 unit komputer untuk
literasi digital, setiap anak mendapat fasilitas Tabungan SIMPEL, hingga 140
anak pembaca aktif pun mendapat tas sekolah dan perlengkapan belajar. Selalu ada
orang-orang baik di TBM Lentera Pustaka. Semuanya terjadi karena sabar dan syukur
dalam berkiprah di taman bacaan.
Jadi,
jangan terlalu banyak obsesi apalagi mimpi. Kerjakan saja hal-hal kecil yang
sederhan dan bermakna. Tentu dengan sepenuh hati dibarengi sikap sabar dan syukur.
Insya Allah, semuanya jadi gampang. Karena hanya dari hal-hal kecil membuat hal-hal besar bisa terjadi. Cukup kerjakan hal-hal
kecil asal baik dan bermanfaat. Karena sejatinya, tidak ada pekerjaan besar
tanpa dimulai dari peerjaan kecil.
Dan yang paling penting setelah ikhtiar. Serahkan segalanya kepada
Allah SWT untuk mengaturnya. Karena banyak manusia mengatur sendiri hidupnya
justru berantakana. Karena tidak adanya sabar dan Syukur. Jadilah literat
#TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar