Perjalanan membaca buku memang tidak akan berjalan mulus. Selalu ada godaan waktu dan gangguan situasi. Tapi membaca buku pasti tidak akan pernah berakhir. Hanya komitmen dan konsistensi berliterasi yang jadi kata kunci proses membaca. Apapun alasannya, membaca pasti tidak akan pernah berakhir. Hingga akhir hayat.
Membaca, tentu boleh atas sebab apapun, Hanya untuk mengisi
waktu. Atau hanya ingin tahu isi buku. Ada pula yang ingin menambah wawasan atau
pengetahuan. Bahkan membaca karena kesal pada seseorang pun tidak masalah. Asal
tetap membaca dan memegang buku. Karena membaca adalah perbuatan, bukan pelajaran.
Membaca di mana pun praktik, bukan teori.
Mungkin ada yang belum tahu. Membaca sama sekali tidak butuh
latar belakang pendidikan. Apalagi status sosial, pangkat dan jabatan. Karena
siapapun saat membaca, tidak akan pernah ditanya kerjanya apa? Selain mau dan
berani membaca, tidak ada aturan yang mengikat dalam membaca buku. Bisa kok membaca
karena ingin menambah teman, atau mengeksplor hal-hal baru. Membaca juga boleh
untuk menjauh dari aktivitas yang sia-sia atau tidak bermanfaat.
Maka jangan persoalkan orang-orang yang membaca. Jangan gubris
taman bacaan atau literasi. Bila Anda tergolong orang-orang yang tidak mau
membaca. Tidak peduli terhadap buku dan anak-anak yang membaca. Tidak perlu terlalu
heboh diskusi dan seminar tentang membaca bila membaca sebagai proses atau
praktik baik buru-buru ditinggalkan. Karena membaca bukan slogan atau motto.
Tapi membaca adalah keberanian, bukan ketakutan. Apalagi di tengah gempuran era
digital.
Karena membaca tidak akan pernah berakhir.
Maka teruslah ikhtiar untuk membaca buku, selagi masih ada waktu. Tidak masalah
usia sudah uzur, fisik sudah melemah. Hafalan sering lupa atau kaki sudah tidak
kuat melangkah. Jangan berkecil hati untuk membaca. Jangan surut semangat untuk
mendekati buku. Karena saat membaca, ada kemuliaan hati ada keberkahan hidup.
Petuah Arab menyebut, “belajar di waktu
kecil bagai mengukir di atas batu dan belajar di waktu besar bagai mengukir di
atas air”. Membaca pun begitu. Anak kecil boleh membaca, orang tua pun bagus
bila mau membaca. Karena membaca tidak akan pernah berakhir. Seperti kata buku “The Neverending Story” karya Jerman Michael Ende, buku tidak pernah berakhir selama penggemarnya mampu menambahkan
lebih banyak teks.
Membaca itu praktik. Maka jalani dan nikmati
prosesnya. Di dunia ini, tidak ada yang tidak mungkin. Tidak ada yang mustahil
ketika mau bersungguh-sungguh. Tetap ikhlas dalam berbuat baik dan beramal.
Seperti orang yang membaca buku dan tetap belajar sepanjang waktu. Pasti Allah
SWT akan memberikan pertolongan, bantuan, dan taufik-Nya. Sebab “Sesungguhnya
Allah SWT beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat
kebaikan” (Al-Ankabut: 128).
Seperti
kisah cinta sejati, membaca pun tidak akan pernah berakhir. Semakin Anda tahu
kesalahan seseorang justru semakin mencintainya karena membaca. Hanya orang-orang
yang tidak pernah membaca yang menghujat atau membahas kesalahan orang lain
tanpa mau membantu memperbaikinya. Karena membaca tidak akan pernah berakhir,
sebelum semuanya berakhir. Yuk
terus membaca. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar