Pernah nggak sih, kita punya banyak hal positif yang pengen dilakukan. Inilah itulah, beginilah begitulah. Tapi akhirnya mentok, gara-gara semangat kita kendor di tengah jalan? Giliran ditanya, bilangnya pengen ‘berubah jadi lebih baik’. Cuma ujung-ujungnya cuma heboh di mulut dan pikiran kita doang?
Kemarin-kemarin, bilangnya. Mulai
sekarang gue mau rajin belajar! Mau banyak membaca, pengen lebih produktif, dan
segala rupa yang baik-baik. Awalnya semangat banget, ke sana ke sini. Bikin
rencana ini, bikin plan itu. Semuanya disiapin, banyak orang diceritain.
Pokoknya udah canggih banget deh! Hari pertama oke, minggu pertama pun
berjalan. Ehh, sekarang alias hari ini. Entah kemana itu rencana yang udah
disusun. Plan-nya bubar jalan. Untung, nggak ada yang nanya gimana
perkembangannya? Bila ditanya pun, akhirnya cari-cari alasan yang pas. Kenapa
begitu? Karena nggak punya komitmen, nggak ada konsistensi.
Begitu juga berkiprah di Taman Bacaan
Masyarakat (TBM). Ngomong literasi itu gampang, mengurus taman bacaan itu
mudah. Apalagi cuma di seminar dan di mulut. Akhirnya cuma "jalan di
tempat". Males-malesan, kadang buka TBM-nya kadang nggak. Ramai saat ada
event saja. Selebihnya, hidup segan mati pun nggak mau. Katanya, TBM cukup
begini-begini aja atau begitu-begitu aja. Kenapa terjadi lagi? Karena nggak
punya komitmen, nggak ada konsistensi saat mengabdi di taman bacaan.
Tanpa komitmen dan konsistensi, jujur
sih. TBM makin susah eksis, apalagi jadi "tujuan anak-anak". Kalah
sama tempat nongkrong, lenyap di balik genggamann handphone. Memang nggak ada
teori yang paling benar di TBM, nggak ada juga resep jitu agar TBM tetap
bertahan. Tapi hanya komitmen dan konsistensi yang bisa menyelamatkan TBM dan
gerakan literasi. Selebihnya, hanya kesadaran untuk berbuat baik dan menebar
manfaat kepada orang lain. Apapun alasannya, bagaimanapun kondisinya. Tentu,
sambil tetap mau mengontrol diri sendiri (self control) dan berani
menunda kepuasan (delaying gratification). Keluar dari "zona
nyaman" untuk tetap mengabdi di taman bacaan. Itulah spirit yang selalu dijaga
di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, Insya Allah. Saya, wali
baca, dan relawan sudah enam tahun ini “terus-menerus” menjaga komitmen dan
konsistensi bersama, sambil tetap berkolaborasi dengan para pihak yang peduli. (Simak:
https://www.youtube.com/watch?v=WkwCV0smDAY).
Maka komitmen dan konsistensi di TBM itu
penting banget. Karena tanpa komitmen nggak ada yang bisa dimulai. Dan tanpa
konsistensi pun nggak ada yang bisa diselesaikan. Bukankah begitu? Salam
literasi #PegiatLiterasi
#GerakanLiterasi
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar