Ada benarnya, anekdot yang menyebut, “hidup kita yang jalanin, Tuhan yang nentuin tapi orang lain yang komentarin”. Karena memang, kita sama sekali tidak bisa mengontrol pikiran orang lain. Apalagi mulutnya. Lagi pula selagi di dunia, hidup memang tidak bisa lepas dari penilaian orang lain.
Seperti Pak Presiden Jokowi yang dibilang “bajingan yang
tolol” oleh Rocky Gerung. Tahu kenapa, nggak ada angin nggak ada hujan. Si
Rocky Gerung tahu-tahu ngomong yang nadanya menghina atau merendahkan orang
lain. Hidup kan pilihannya Cuma dua, mau positif atau negatif? Jadi, jangan
pusing dengan penilaian orang lain.
Sudahlah, jangan pusing dengan
penilaian orang lain. Toh, mereka tidak akan pernah membantu saat kita
terjatuh. Mereka nggak sekolahin kita, nggak kasih makan kita. Terus, banyak
omong kayak orang paling benar sendiri. Santai saja, tidak usah digubris. Secara
psikologis, justru orang yang “rajin menilai” orang lain pasti lagi bermasalah.
Orang galau, bingung atau insucure. Biarin saja, mau sampai kapan kerjanya
menilai orang lain? Apalagi yang doyan menghina atau merendahkan orang lain. Kasihan
banget hidupnya ya.
Kita, sudah pasti tidak bisa mengontrol
omongan orang lain. Tidak bisa pula mengendalikan pikiran orang lain. Kita
hanya bisa mengontrol diri sendiri. Rileks saja atas apa yang diomong orang
lain. Kita cukup kerjakan apa saja yang disukai selama itu baik.
Zaman begini memang banyak orang sudah jadi
“toxic people”. Akibat terlalu pandai menilai orang lain. Tapi terlalu bodoh untuk
menilai dirinya sendiri. Hanya bisa menghakimi orang lain. Tapi gagal menghakimi
dirinya sendiri. Toh, kita juga tidak perlu menyenangkan semua orang. Pasti saja
ada orang yang tidak suka, orang yang benci. Jangan terlalu pusing dengan
penilaian orang lain.
Apapun yang kita kerjakan, apapun yang kita lakukan. Sudah
pasti tidak selalu dianggap baik oleh orang lain. Bahkan perbuatan baik pun,
tidak sedikit orang yang membencinya. Maka jangan sampai mereka menghambat kita
untuk melangkah. Untuk berbuat baik dan menebar manfaat. Lebih baik fokus pada jalan yang
sudah dipilih. Dan yang penting, selagi kita berada di jalan Allah SWT tidak
perlu ada yang dirisaukan.
Apapun namanya, asal tidak
merugikan orang lain. Asal baik dan bermanfaat, lakukan saja dan teruslah
melangkah. Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar