Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah SWT. Begitu pula dengan rezeki dan anugerah pun datang atas izin Allah. Semua yang terjadi pasti atas izinnya. Seperti hujan yang turun, sudah atas kehendak-Nya. Tapi di mata manusia, hujan ada yang menjadi musibah karena mendatangkan banjir. Namun hujan pun bisa menjadi rezeki karena menyuburkan tanaman petani.
Masih ingat kisah Nabi Yusuf yang penuh musibah. Ketika
saudara-saudaranya membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur tua agar mati kelaparan. Tapi
ternyata justru Nabi Yusuf tetap hidup dalam keadaan sehat dan segar bugar. Nabi
Yusuf dipisahkan dari ayahnya dengan harapan agar dia dilupakan. Ternyata, sang
ayah malah semakin mengingatnya. Dia diinggal di tengah hutan yang sepi dan tidak
pernah dilewati orang, ternyata justru rombongan kafilah yang ramai
menemukannya. Dan akhirnya, ketika Nabi Yusuf dijual oleh rombongan kafilah
tersebut sebagai budak, justru ternyata Nabi Yusuf menemukan jalan untuk
menjadi raja.
Kok bisa begitu kisah Nabi Yusuf. Apa yang dilakukannya pada setiap
episode kehidupannya? Layahk dibaca kisah Nabi Yusuf. Beliau tidak melakukan
apa-apa. Hanya pasrah dengan keadaannya dan perlakuan saudara-saudaranya bahkan
orang lain. Dengan kelemahan yang dimilikinya, Nabi Yusuf hanya bertawakal
kepada Allah Yang Maha Memiliki Segala Kekuatan. Tidak mengeluh dan tetap istikomah
di jalan-Nya.
Musibah bisa jadi rezeki. Nikmat pun bisa jadi musibah. Semua
tergantung car akita menyikapinya. Lebih banyak mengeluh dan menyalahkan orang
lain. Atau tetap tawakal dalam segala keadaan. Dari kisah Nabi Yusuf, terbukti sikap
pasrah dan tawakal mampu mengubah jalan hidupnya. Tentu, atas izin Allah SWT.
Karena tawakal, sesuatu yang mati dapat diubah menjadi hidup. Lupa
menjadi ingat, sepi menjadi ramai, bahkan budak menjadi raja. Maka apapun
keadaannya, justru setiap musibah atau rezeki harusnya menjadikan kita lebih
dekat kepada Allah SWT. Menjadikan lebih banyak bersyukur daripada berkeluh-kesah.
Untuk selalu ikhlas dan ridho atas segala ketentuan-Nya. Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar