Sabtu, 25 Maret 2023

Literasi Musibah Jadi Rezeki, Apa yang Dilakukan?

Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah SWT. Begitu pula dengan rezeki dan anugerah pun datang atas izin Allah. Semua yang terjadi pasti atas izinnya. Seperti hujan yang turun, sudah atas kehendak-Nya. Tapi di mata manusia, hujan ada yang menjadi musibah karena mendatangkan banjir. Namun hujan pun bisa menjadi rezeki karena menyuburkan tanaman petani.

 

Masih ingat kisah Nabi Yusuf yang penuh musibah. Ketika saudara-saudaranya membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur tua agar mati kelaparan. Tapi ternyata justru Nabi Yusuf tetap hidup dalam keadaan sehat dan segar bugar. Nabi Yusuf dipisahkan dari ayahnya dengan harapan agar dia dilupakan. Ternyata, sang ayah malah semakin mengingatnya. Dia diinggal di tengah hutan yang sepi dan tidak pernah dilewati orang, ternyata justru rombongan kafilah yang ramai menemukannya. Dan akhirnya, ketika Nabi Yusuf dijual oleh rombongan kafilah tersebut sebagai budak, justru ternyata Nabi Yusuf menemukan jalan untuk menjadi raja.  

 

Kok bisa begitu kisah Nabi Yusuf. Apa yang dilakukannya pada setiap episode kehidupannya? Layahk dibaca kisah Nabi Yusuf. Beliau tidak melakukan apa-apa. Hanya pasrah dengan keadaannya dan perlakuan saudara-saudaranya bahkan orang lain. Dengan kelemahan yang dimilikinya, Nabi Yusuf hanya bertawakal kepada Allah Yang Maha Memiliki Segala Kekuatan. Tidak mengeluh dan tetap istikomah di jalan-Nya.  

 


Musibah bisa jadi rezeki. Nikmat pun bisa jadi musibah. Semua tergantung car akita menyikapinya. Lebih banyak mengeluh dan menyalahkan orang lain. Atau tetap tawakal dalam segala keadaan. Dari kisah Nabi Yusuf, terbukti sikap pasrah dan tawakal mampu mengubah jalan hidupnya. Tentu, atas izin Allah SWT.

 

Karena tawakal, sesuatu yang mati dapat diubah menjadi hidup. Lupa menjadi ingat, sepi menjadi ramai, bahkan budak menjadi raja. Maka apapun keadaannya, justru setiap musibah atau rezeki harusnya menjadikan kita lebih dekat kepada Allah SWT. Menjadikan lebih banyak bersyukur daripada berkeluh-kesah. Untuk selalu ikhlas dan ridho atas segala ketentuan-Nya. Salam literasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar