Literasi selalu mengingatkan siapapun. Bahwa hidup manusia selalu terbungkus oleh banyak lapisan. Ada yang takjub hingga terkagum-kagum. Ada pula yang sedih hingga larut. Bahkan tidak sedikit yang bingung hingga kini. Sering tertipu oleh keindahan di luar dan tidak tahu realitas yang di dalam.
Begitu pula, semua orang pasti punya cerita
suka duka. Ada gembira ada sedih. Sebagai bukti bahwa tiap orang punya masalah.
Tidak satupun orang yang tidak punya masalah. Itulah hakikat hidup. Apapun yag
terjadi sudah ditentukan-Nya. Maka, jangan mengeluh karena masalah. Tapi ambil
hikmah di balik setiap masalah untuk menjadi lebih baik. Jangan pernah membandingkan hidup dengan orang
lain, karena orang lain belum tentu lebih baik. Sekali lagi, tiap orang pasti punya
masalahnya sendiri.
Ketahuilah, mungkin kekuatan pikiran dan
tangan tiap orang sanggup membawanya menjadi orang hebat. Tapi hal itu tidak
akan pernah terjadi tanpa izin-Nya. Jadi, syukurilah apa yang ada dan dimiliki.
Sebab Allah SWT bukan hanya “mencukupi” apa yang diperlukan. Tapi Allah SWT memberi
kelimpahan apapun sesuai dengan waktu-Nya. Sejatinya, indahnya kehidupan bukan
terletak dari banyaknya kesenangan. Tapi terletak pada rasa syukur kepada Allah
SWT.
Tidak perlu iri terhadap seseorang karena
kenikmatan yang Allah SWT berikan padanya. Karena kita tidak tahu apa yang
Allah SWT akan ambil darinya. Tidak perlu bersedih atas sesuatu yang Allah SWT
ambil dari kita. Karena kita tidak tahu apa yang akan Allah SWT berikan kepada
kita sebagai gantinya. Itulah pentingnya bersyukur dalam setiap keadaaan, Maka
ucapkanlah Alhamdulillah, setiap saat setia keadaan.
Spirit literasi itulah yang diyakini
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Berjuang di
taman bacaan pasti ada masalah, ada tantangan. Tapi apapun yang dihadapi, tidak
akan menyurutkan sikap dan perilaku untuk selalu menebaik kebaikan dan
kemanfaatan kepada sesama. Demi tegaknya aktivitas giat membaca dan budaya
literasi masyarakat. Tiap masalah di taman bacaan, justru menjadi sarana untuk
terus memperbaiki diri dan membaguskan ikhtiar ke depan. Hingga dampak baiknya
tiba pada waktunya.
Di taman bacaan, siapa pun dapat belajar.
Membangun rumah, menyetir mobil tidak cukup hanya bermodalkan niat. Membuat kue
yang enak pun tidak akan terjadi bila hanya bermodalkan niat. Selain niat,
apapun yang baik butuh diwujudkan aksi nyata alias eksekusi. Ubah niat baik
jadi aksi nyata. Maka setiap masalah yang ada selalu dilihat sebagai cara untuk
meningkatkan kontribusi yang nyata, di samping ujian terhadap komitmen dan
konsisten dalam berkiprah sosial di taman bacaan.
Jadi, pegiat literasi atau siapapun yang
berkiprah di taman bacaan. Sangat penting untuk bersyukur pada setiap keadaan.
Dan terus berjuang untuk menjadi lebih baik bagi dirinya maupun orang lain. Ucapkan
selalu, alhamdulilah. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar