Sebagian orang menyangka perhiasan dunia itu adalah harta atau kekayaan. Karena faktanya, tidak sedikit orang yang bangga dengan harta, pangkat, jabatan, rumah, kendaraan, gelar, dan lain sebagainya. Lalu, ujub atau sombong atas apa yang dimilikinya. Hingga lupa untuk membantu dan peduli kepada orang lain membutuhkan uluran tangan. Sibuk mengejar dunia jadi sebab lalai amal ibadah dan akhirat.
Apapun yang dimiliki di dunia, sejatinya hanya
titipan dari Allah SWT. Maka harta dan kekayaan pun akan menjadi berkah bila “dibelanjakan”
di jalan Allah SWT. Digunakan untuk membantu orang lain dan bermanfaat untuk umat
yang lainnya. Maka hati hati terhadap perhiasan dunia yang melalaikan. Karena
apapun yang ada di dunia bersifat sementara dan akan punah pada waktunya.
Perhiasan dunia, bisa
jadi penting, Asal digunakan untuk kebaikan dan kemanfaatan sesama umat. Harta
dan kekayaan bahkan harus dimiliki bila dipakai untuk membantu kemaslahatan umat.
Perhiasan, harta, dan kekayaan yang hakiki sebagai “jalan” untuk mengabdi
kepada-Nya. Bukan harta dan kekayaan yang hanya “dimakan” untuk diri sendiri. Karena itu, berhati-hati terhadap perhiasan
dunia. Dan bukankah “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk
manusia lainnya?”.
Maka saat
seorang kawan bertanya, kenapa saya mengabdi di taman bacaan? Maka jawabnya, karena
saya sedang “merintis” jalan untuk mengejar perhiasan akhirat. Bukan lagi
perhiasan dunia. Perhiasan yang dimulai dari rumah sendiri di kaki Gunung Salak
Bogor dijadikan taman bacaan untuk menekan angka putus sekolah anak-anak dan
mencegah pernikahan dini. Taman bacaan untuk menyediakan akses bacaan kepada
anak-anak kampung. Di samping untuk menegakkan kegemaran membaca di tengah hiruk-pikuk
dan gempura era digital, gawai, dan media sosial. Maka sejak tahun 2017,
berdirilah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang dimulai dari
garasi rumah dan diubah menjadi rak-rak buku. Dan kini, TBM Lentera Pustaka
sudah mengelola 15 program literasi dengan melibatkan 200-an setiap minggunya
sebagai pengguna layanan. Selain taman bacana, ada pula gerakan berantas buta
aksara, kelas prasekolah, anak difabel, yatim binaan, jompo binaan, koperasi simpan
pinjam, dan motor baca keliling.
Lalu, apa
perhiasan di taman bacaan?
Tentu, bukan
harta dan kekayaan yang sifatnya material. Bukan pula popularitas apalagi status
sosial. Perhiasan di taman bacaan adalah nilai-nilai yang paling berharga atas
nama kemanusiaan. Setidaknya ada 3 (tiga) perhiasan yang paling berharga di
taman bacaan, yaitu:
1. Kepedulian, untuk menjadikan
diri sendiri lebih respek terhadap orang lain. Sikap peduli yang mengutamakan
kebutuhan dan perasaan orang lain daripada kepentingannya sendiri. Lebih peka terhadap
keadaan sesama, mau membantu secara nyata, dan menbera manfaat kepada orang
lain. Selalu tergerak untuk menolong orang lain, apapun keadaannya.
2. Integritas, untuk melatih
diri lebih konsisten menyesuaikan ucapan dan perbuatan sehari hari. Ada kesepenuh-hatian
untuk bertindak, mengubah niat baik menjadi aksi nyata. Integritas sebagai
cerminan sikap jujur dan dapat dipercaya, terbuka dan bersikap objektif dengan
penuh tanggung jawab. Lebih memilih untuk melakukan aktivitas yang positif dan bermanfaat,
bukan sebaliknya berpikir negatif dan hanya mempersoalkan masalah tanpa solusi.
3. Penghargaan diri atau self
esteem, untuk memperkokoh cara berpikir dan tindakan yang lebih menghargai
diri sendiri. Membangun martabat diri sesuai jalannya dan mampu menerima
realitas kehidupan. Ikhtiar dalam membangun sikap, perilaku, dan nilai-nilai sesuai peran dan
posisinya di masyarakat. Hragai diri sendiri dulu sebelum menuntut
dihargai orang lain. Karena hanya pribadi yang mampu menghargai diri akan selalu
istikomah dalam menggapai ridho Allah SWT.
Jadi,
betapa penting membangun perhiasan di taman bacaan yang basisnya mentalitas.
Bukan perhiasan dunia yang materialistis. Karena di taman bacaan, perhiasan bukan
soal memiliki harta kekayaan. Tapi soal memiliki sedikit keinginan untuk berbuat
banyak kepada orang lain. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar