Bagaimana mungkin rak-rak buku di taman bacaan akhirnya kosong? Kosong, pasti dianggap ada masalah, tidak berpenghuni. Hampa, tidak mengandung arti, jadi tidak bergairah atau tidak ada ssuatu yang berharga. Itulah kosong, keadaan yang memprihatinkan bahkan menyeramkan. Di mana pun, keadaan apapun dan untuk siapapun.
Seperti di akhir tahun, tidak
sedikit orang-orang yang berjiwa kosong. Bingung, hampa entah mau bagaimana?
Mau jalan-jalan, tidak punya uang. Mau diam di rumah, menganggap ngapain di
rumah aja. Mau bersosial, tidak tahu harus ke mana? Merasa kosong, sebagai
cerminan yang mewakili suasana hati anak manusia. Jiwa yang tidak bergairah, merasa
tidak berharga.
Rumah
kosong pun menyeramkan. Takut ada makhluk gaib yang menghuninya. Takut ada
ularnya. Lembab lagi gelap. Hingga jadi sebab orang takut tiap kali memasuki
rumah kosong. Begitulah ilustrasi untuk jiwa-jiwa yang kosong. Sebauh jiwa yang
dianggap tidak berpenghuni. Jasadnya ada, tapi jiwanya kosong. Pergi, entah ke
mana?
Hindari jiwa yang kosong. Karena jiswa kosong menjadi
energi tersembunyi yang membahayakan manusia. Berpikir negatif, mudah stress,
dan yang palingbahaya menjadi gampang benci dan dengki kepada orang lain. Tanpa
mampu berbuat baik sekecil apapu. Dalam hidup ini, hanya jiwa-jiwa yang kosong
yang mampu memfitnah, bergibah atau bergosip sehari-hari. Kosong menjadi sebab bertaburnya
pikiran negatif. Hingga melekat sikap dan perbuatan iri, dengki, dan kebencian.
Jiwa yang kosong, semakin sulit melihat mana yang baik dan mana yang buruk?
Sulit membedakan yang benar dan yang salah?
Misi itulah yang diemban TBM Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak Bogor. Bersosial di taman bacaan, setidaknya memberi ruang
anak-anak dan warga untuk menjauh dari jiwa-jiwa yang kosong, Membaca buku
untuk mengisi jiwa, sikap, dan perbuatan yang baik. Menambah pengetahuan dan
wawasan dari buku-buku bacaan. Berinteraksi sosial, menebar senyum, memberi
nasihat yang baik, hingga melatih kepedulian yang hakiki kepada orang lain. Karena
sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Sekalipun
hanya berkiprah di taman bacaan. Namun hari ini (23/12/2022), rak-rak buku di
TBM Lentera Pustaka sedanga kosong. Bukan karena tidak bergairah, bukan pula ingin
ditutup. Karena TBM Lentera Pustaka sedang renovasi. Membangun dan memperluas
rooftop baca. Agar aktivitas membaca di lantai dua yang ber-view Gunung Salak
jadi lebih nyaman, lebih menggairahkan. Kosong sementara waktu boleh, untuk
meraih kenyamanan dan kebaikan yang lebih besar lagi esok.
Maka, jauhi jiwa-jiwa yang kosong. Bergerak dan
aktiflah berbuat kebaikan di mana pun dan kepada siapapun. Mumpung masih ada
waktu, mumpung masih diberi napas untuk menebar kebaikan. Agar tidak menyesal
di kemudian hari. Dan ketahuilah, tidak satupun orang yang dapat membaikkan dan
membahagiakan diri kita sendiri. Hany akita yang bertanggung jawab terhadap
diri sendiri atas bantuan Allah SWT. Jangan tersesat dalam kekosongan
yang tidak bermakna. Jangan berjibaku dengan kehampaan yang tidak arti. Temukan
kembali jalan kebaikan itu kembali.
Kosong
itu bukan pilihan. Tapi kosong adalah keadaan untuk meraih jawaban. Untuk
membangun komitmen dalam berbuat baik kepada orang lain. Jangan ada lagi jiwa, perasaan, atau
pikiran yang kosong. Karena kosong itu bikin keadaan jadi lebih gelap. Lalu
usia akan lenyap ditelan senyap. Teruslah berbuat baik dan lebih baik. Kosong itu energi tersembunyi yang membahayakan manusia.
Jadilah literat! Salam literasi #LiterasiQuote #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar