Bertajuk "Menulis itu Menyenangkan” strategi menulis buku inspiratif, SMA TQT Madinatul Quran Depok menggelar workshop menulis kreatif sebagai ikhtiar penguatan literasi dan kemampuan menulis siswa (27/9/2022). Dibuka oleh Ust. Dr. Yusuf Salmon Lc.Mm (Direktur Pesantren Madinatul Qur'an Depok) dan dihadiri 68 siswa SMA Pesantren calon hafizh ini menghadirkan pembicara Dr. (c) Syarifudin Yunus, M.Pd (Penulis dan Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Unindra). Ikut hadir pula Ust Ayat Bahrul. M.Pd.I (KepSek SMA Tahfizh Al Qur'an Terpadu Madinatul Qur'an Depok) dan Muhamad Azis S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia).
Melalui workshop menulis kreatif diharapkan
dapat memotivasi siswa agar berani menulis sehingga mampu menghasilkan karya,
dalam bentuk apapun. Selain jadi hafizh, siswa pun punya keterampilan menulis
yang memadai. "Ada 2 komptensi siswa yangv dipacu. Yaitu public speaking
bagus dan menulis bagu. Workshop menulis ini penting untuk meningkatkan
kemampuan menulis siswa SMA Tahfizh Madinatul Quran” ujar Dr. Yusuf
Salmon Lc.Mm saat membuka acara workshop.
Setelah mendapat pemaparan cara menulis
yang menyenangkan, dibimbing Syarifudin Yunus, siswa SMA Tahfizh Madinatur Quran
dilatih praktik menulis secara langsung dengan mudah. Mulai dari mencari ide, Menyusun
kalimat, hingga membuat pragraf tulisan. Dari kata sederhana yang kemudian
dikembangkan menjadi kalimat hingga jadi satu paragraf. Dengan berbekal
pengetahuan-pengalaman-perasaan, tiap siswa diajak mampu mencari bahan tulisan.
Jadi menulis itu menyenangkan dan mudah dilakukan.
Maka sebagai generasi cerdas dan
ber-akhlak Islami, para siswa harus berani menulis dengan menyenangkan. Untuk
itu, Syarifudin Yunus berbagi tips dengan cara 1) menulis dari sekarang, 2)
menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan,
dan 5) menulis hingga tuntas, termasuk cara mengembangkan tulisan. Dalam workshop ini, para siswa pun diajarkan
praktik menulis secara langsung. Agar menulis menjadi lebih mudah untuk
dibiasakan.
Workshop menulis yang berlangsung selama 2
jam ini, dapat menarik minta siswa untuk menulis. Terbukti antusiasme dan
pertanyaan yang dilontarkan para siswa saat tanya jawab. Maka sebagai output dari workshop
menulis, insya Allah saat memperingati Haru Guru November 2022 nanti, para
siswa peserta workshop dan guru akan menerbutkan buku antologi “Suara Hati
Santri” yang berkisah tentang pengalaman, pengetahuan atau perasaan selama
berada di pesantren. Setiap siswa akan menulis dan dikembangkan menjadi 200-300
kata. Syarifudin Yunus pun bersedia menjadi editor-nya.
"Menulis secara prinsip harus
dijadikan perilaku, bukan hanya pelajaran. Karena itu, siswa SMA Tahfizh
Madinatur Quran mulai berani menulis. Agar imajinasinya dapat ditungakan jadi
tulisan. Menulis itu lebih penting daripada berbicara " ujar Syarifudin
Yunus saat memberi workshop.
Scripta manent verba volant, yang
tertulis akan abadi dan yang terucap akan hilang. Maka menulis, adalah modal
penting tegaknya budaya literasi siswa dan sekolah. Allahu Akbar #SMATahfizhMadinaturQuran
#LiterasiSekolah #SyarifYunus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar