Dalam rangka Hari Aksara Internasional, Koran Tempo mengangkat liputan khusus tentang perjuangan pegiat literasi dalam menegakkan kegemaran membaca anak dan pemberantasan buta aksara. Selaian pegiat literasi dari Surabaya dan Sumba Barat, Syarifudin Yunus, Pendiri Taman Bacaan Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor pun didapuk sebagai Narasumber.
Liputan
media menjadi penting dalam ikut mensosialisasikan pentingnya membaca buku di
kalangan anak-anak di era digital. Agar tidak terlena dengan gawai atau
aktivitas yang tidak produktif. Karena itu, peran taman bacaan dalam memantik
minat belajar dan baca dengan cara menarik patut dikedepankan. Sebagaimana yang
dilakukan Taman Bacaan Lentera Pustaka yang awalnya hanya menjadi tempat membaca
14 anak, kini setelah 5 tahun berjalan menjadi 130-an pemca aktif. Tentu berkat
dukungan TBM Edutainment sebagai model pengembangan dan tata kelola taman
bacaan. Selalu ada salam literasi, doa literasi, senam literasi dan event
bulanan di taaman bacaan yang terletak di kaki Gunung Salak Bogor ini. (Baca: https://koran.tempo.co/read/topik/476359/metode-belajar-unik-untuk-memberantas-buta-huruf?usefree=true).
Berjuang memberantas buta
aksara pun menjadi salah satu aktivitas literasi yang dilakukan Taman Bacaan
Lentera Pustaka. Melalui Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA), TBM Lentera
Pustaka kini membuka kelas belajar dua kali seminggu untuk 9 kaum ibu buta
aksara. Mulai dari mengajarkan menulis nama dan membuat tanda tangan, lalu
mengeja kata dan membuat kalimat. Bahkan tiap belajar, kaum ibu buta aksara pun
diberikan “pekerjaan rumah” menulis selembar buku, di samping diberi “hadiah”
berupa seliter beras atau mis instan sesuai belajar. Sebuah cara menarik dalam
pemberantasan buta aksara. (Baca: https://koran.tempo.co/read/topik/476362/kisah-para-pegiat-literasi-mengatasi-buta-aksara?usefree=true).
Sebuah praktik baik sudah
dijalankan di Taman Bacaan Lentera Pustaka. Sejak berdiri 5 tahun lalu, awalnya hanya 1 program taman bacaan, kini Taman
Bacaan Lentera Pustaka mengelola 14 program literasi. Diantaranya TAman BAcaan
(TABA) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa, GERakan BERantas BUta aksaRA
(GEBEBURA) dnegan 9 warga belajar, KElas PRAsekolah (KEPRA) dengan 26 anak, TBM
Ramah Difabel, YAtim BInaan (YABI) dengan 14 anak yatim, JOMpo BInaan (JOMBI)
dengan 12 kaum jompo, MOtor BAca KEliling (MOBAKE) yang keliling kampung, dan
Koperasi Lentera dengan 33 anggota. Tidak kurang 250 orang pengguna layanan TBM
Lentera Pustak setiap minggunya.
Praktik
baik di Taman Bacaan Lentera Pustaka, patut dicatat sebagai ikhtiar dan jalan
hidup dalam menebar kebaikan kepada sesama. Salam literasi #GeberBura #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #HariAksaraInternasional
#KoranTempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar