Kata pepatah bijak, ada tiga hal yang tidak bisa lama-lama disembunyikan, yaitu matahari, bulan, dan kebenaran. Maka hingga kapanpun, kebenaran akan terkuak. Sekalipun awalnya ditutup-tutupi siapapun.
Angka 3 itulah yang selalu menginspirasi TBM Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak Bogor. Karena taman bacaan di mana pun, sejatinya harus bertumpu
pada 3 hal agar tidak “mati suri”. Yaitu 1) harus ada anak, 2) harus ada buku,
dan 3) harus punya komitmen sepenuh hati bagi pengelolanya. Tanpa 3 hal tersebut,
taman bacaan pasti terseok-seok. Alias “ada tapi tiada”.
Sepanjang
tahun 2021 pun, TBM Lentera Pustaka disponsori 3 CSR korporasi dari 1) Asuransi
Jiwa Tugu Mandiri, 2) Bank Sinarmas, dan 3) Pacific Life Insurance sebagai
mitra kolaborasi demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Dan
insya Allah tahun 2022 pun, akan ada 3 CSR korporasi yang akan menjadi sponsor
untuk membiayai operasional TBM Lentera Pustaka.
Hingga
saat ini, aktivitas dan program literasi di TBM Lentera Pustaka terus
berkembang. Mulai dari 1) TABA (Taman BAcaan)
dengan 160 anak yang rajin membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan
berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9
warga belajar buta huruf, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia
prasekolah, 4) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 5) KOPERASI LENTERA
dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam, 6) YAtim BInaan (YABI) dengan
14 anak yatim, dan 7) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 kaum jompo yang dibina. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan
literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
Angka 3
memang sakral di taman bacaan. taman bacaan yang terus bergerak dan menebar
kebaikan. Atas nama kemanusiaan, atas nama pengabdian. Bila begityu orientasinya,
maka taman bacaan pun akan mendapatkan 3 hal: kepercayaan, cinta dan rasa
hormat.
Taman bacaan memang sosial. Tapi taman bacaan pun harus dikelola secara professional.
Agar taman bacaan jadi lebih asyik dan menyenangkan. Karena itu, taman bacaan
di mana pun harus berpegang pada “filosofi angka tiga”. Bahwa dalam berbagai
hal kehidupan, ada 3 hal yang harus dijadikan pedoman.
Bahwa dalam hidup, ada 3 hal
yang “tidak akan bisa
kembali”, yaitu waktu, kata-kata, dan kesempatan. Bahwa dalam
hidup itu, ada 3 hal yang “bisa menghancurkan”, yaitu kemarahan,
kesombongan, dan dendam. Bahwa dalam hidup, ada 3 hal
yang “tidak boleh
dilupakan”, yaitu harapan, keikhlasan, dan kebaikan. Bahwa dalam
hidup siapapun, ada 3 hal yang “harus dimiliki”, yaitu perubahan,
pilihan, dan prinsip. Bahwa dalam hidup, ada 3 hal
yang “tidak
pasti”, yaitu
kekayaan, kesuksesan, dan mimpi.
Maka dalam hidup siapapun, ada 3 karakter penting yang harus dijunjung tinggi,
yaitu 1) ikhlas, 2) tulus, dan 3) syukur. Dan
tengoklah di luar sana, bila ada orang-orang yang masih berkeluh-kesah, gibah,
fitnah, bahkan menyalahkan orang lain. Dapat dipastikan mereka sudah kehilangan
sifat ikhlas, tulus, dan jujur. Hingga hidupnya menjadi cepat lelah. Karena lebih
suka membandingkan segala kekurangannya dengan
kelebihan orang lain. Hidup dianggap sebagai beban, bukan anugerah.
Di taman bacaan, tidak usah muluk-muluk. Mulailah dengan angka 3. Bikin 3
aktivitas utama, kerjakan 3 program utama, dan rumuskan 3 tujuan utama. Tidak
usah banyak-banyak, jangan pula terlalu sedikit.
Tahun 2022 segera tiba. Lalu, apa 3 hal yang sudah
disiapkan agar menjadi lebih baik lagi. Inilah momen untuk menambah kapasitas
kebaikan dan kepedulian kepada sesama. Sekalipun melalui taman bacaan. Salam
literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar