Dirgahayu Republik Indonesia. Selamat ulang tahun ke-76 Republik Indonesia. Saya banggsa menjadi warga negara Indonesia. Tanpa kecuali, dan siapa pun presiden-nya. Karena merdeka memang butuh sikap tegas. Merdeka itu memperbanyak perbuatan baik, bukan ocehan omong kosong.
Merdeka
itu bukan sekadar perayaan atau peringatan. Tapi lebh dari itu, merdeka pun
sebuah refleksi. Apa yang sudah kita kontribusikan kepada bangsa dan negara?
Apa yang sudah dipedulikan untuk mengurangi masalah bangsa yang ada? Merdeka
itu bukan merasa pintar lalu mampu mencari-cari kekuarangan bangsanya. Merdeka
itu bukanmerasa benar lalu menyalahkan orang lain. Bahkan merdeka itu bukan “mencari
segala hal yang ideal menurut pikiran Anda” justru Anda harus “menjadi yang
ideal” seperti yang Anda ocehkan atau pikirkan itu. Merdeka!
Hari
ini, makna merdeka pun butuh literasi. Agar kemerdekaan dan orang-orangnya pun
lebih literat. Lebih realistis dalam hidup. Karena merdeka itu "lebih
baik ikut memperbaiki keadaan daripada mengutuk kekuarangan yang ada”. Saat
berani berceloteh maka harus berani pula bersyukur, itulah merdeka.
Merdeka di zaman begini, memang bisa jadi salah tafsir.
Segala hal dikomentarin. Sebebas-bebasnya berceloteh. Seolah-olah pikirannya
benar sendiri lalu semua pikiran orang lain salah. Seoalah apapun yang dilakukan
orang lain salah. Sementara dia sendiri tidak melakukan apa-apa. Merdeka yang
nothing ….
Coba kita bertanya dan berpikir, seburuk apa sih bangsa kita
ini?
Olimpiade pun masih mampu berprestasi dan meraih emas. Aktivitas
warganya pun masih normal-normal saja, hanya dibatasi sedikit. Pengendalian pandemi Covid 19 pun berhasil ditekan. Tidak separah di banyak negara yang memakan korban
lebih besar dari Indonesia. Amerika Serikat itu GDP-nya 20 kali lebih besar dari GDP Indonesia. Tapi kasus Covid-19 positif di AS itu 17 kali lebih banyak dari
Indonesia. Angka kematian
Covid-19 di AS pun 8 kali lebih banyak dari Indonesia jika dihitung
per 1 juta penduduk. Itu fakta sekaligus realitas yang
harus dipahami. Apalagi dibandingkan Afghanistan yang hari ini “terkapar”
sebagai bangsa akibat perebuatan
kekuasaan.
Bahwa Indonesia hari ini, di usianya ke-76. Masih
punya kekurangan dan keterbatasan itu pun harus diakui. Masih banyak orang miskin, masih punya utang negara,
SDM-nya masih belum media, infrastruktur
kesehatan masih mini. Semua itu harus diakui sebagai kekurangan.
Tapi harus diakui pula, itu semua tidak seburuk yang dipikirkan orang-orang pesimis
tentang bangsanya sendiri. Bila mau mengkritik bahkan menasehati pun sangat
boleh. Tapi itu bukan berarti memvonis
atau menyalahkan orang lain. Memangnya , Anda siapa?
MERDEKA
itu JIWA bukan RAGA.
Untuk
apa merdekabila cara berpikir makin jauh dari realitas. Merdeka tapi tidak
rasional. Merdeka itu untuk berbuat lebih baik. Merdeka untuk meraih prestasi,
merdeka untuk menebar kemanfaatan kepada sesama anak bangsa. Untuk menjadikan
bangsa Indonesia bisa lebih baik, lebih maslahat. Bukan malah sebaliknya.
“Manusia yang MERDEKA itu manusia yang
terbebas dari rasa iri, dengki, srei, dahwen, panasten dan patiopen. Sehingga
menjadi manusia yang selalu setiti, nastiti, surti dan hati-hati”. Begitulah nasehat
Ir. Soekarno, Presiden ke-1 dan pendiri bangsa Indonesia. Siapa pun yang merasa
merdeka, harusnya mampu jadi “manusia BIJAKSANA sekaligus BAJIKSANA ”. Manusia
yang bijak dan bajik.
Hari
ini Indonesia berusia 76 tahun. Dan merdeka itu bukan hanya pekikan, apalagi
bertindak semau-maunya. Merdeka pun bukan slogan. Padahal apatis lalu anarkis
secara moral. MERDEKA itu kesadaran. Sadar untuk lebih bersyukur, lebih
bertanggung jawab, dan lebih peduli atas keadaan bangsanya sendiri.
.
Bebas
tanpa batas itu bukan MERDEKA. Apalagi bertindak semau gue. Merdeka bukan hanya
membangun raga dan fisik. Tapi merdeka harus diimbangi untuk membangun jiwa
atau batin warganya. Agar lebih bijak dan bajik. Karena me-MERDEKA-kan JIWA itu
jauh lebih baik daripada me-MERDEKA-kan RAGA.
Merdeka
itu jiwa yang tunduk kepada hati nurani. Bukan jiwa yang mudah ditaklukkan
raga. Merdeka yang lebih literat. Dirgahayu Republik Indonesia. #76TahunRepublikIndonesia
#DirgahayuIndonesi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar