Ada tantangan besar gerakan literasi di Indonesia.
Karena ternyata 60% fasilitas ruang baca yang ada di taman bacaan
di Indonesia tidak memadai. Begitu simpulan Survei Tata Kelola Taman Bacaan yang
dilakukan TBM Lentera Pustaka (Juni 2019). Lalu, 20% ruang baca sudah memadai
20% dan 20% lagi menjawab mungkin memadai. Patut diketahui, fasilitas ruang bac
ataman bacaan terdiri dari rak buku, boks tempat buku, alas/karpet baca, maupun
bangunan fisik taman bacaan. Fasilitas ruang baca, sejatinya dapat memberi kenyamanan
para pembaca.
Survei
ini menyiratkan. Bahwa gerakan literasi dan aktivitas giat membaca harusnya
ditpang oleh fasilitas ruang baca taman bacaan yang memadai. Karena itu pula,
semua pihak dan pegiat literasi perlu memberi perhatian terhadap fasilitas
ruang baca di taman bacaan. Sehingga kegiatan membaca dan gerakan literasi
dapat berlangsung optimal. Hal ini sekaligus jadi bukti bahwa taman bacaan yang
sebagian besar dikelola secara swadaya perlu mendapat dukungan dari berbagai
pihak, utamanya pemerintah daerah.
Taman bacaan merupakan ruang publik untuk membangun tradisi
baca masyarakat. Taman bacaan pun dapat menjadi salah satu pusat sumber informasi
dan bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Maka sangat
wajar, fasilitas ruang baca yang memadai jadi bagian yang harus ditingkatkan.
Sarana dan prasarana taman bacaan yang tidak memadai inilah
yang menjadi “pekerjaan rumah” para pegiat literasi dan masyarakat dalam
mengemban misi giat membaca dan gerakan literasi. Harus diakui, salah satu upaya unuk
mendekatkan anak-anak dengan buku bacaan sangat dipengaruhi oleh fasilitas
runag baca, sarana dan prasana pendukung di taman bacaan. Agar lebih menarik
dan mengundang animo anak-anak untuk membaca.
“Di zaman begini, tradisi membaca anak-anak kita hampir hilang. Akibat
tergerus oleh gawai atau digital. Maka taman bacaan harus jadi tempat yang
menarik dan menyenangkan. Nah, salah satunya fasilitas ruang baca di taman
bacaan harus dibuat memadai” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program
TBM Lentera Pustaka di Bogor.
Berangkat dari realitas itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Lentera Pustaka di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari di Kaki Gunung
Salak Bogor sangat memperhatikan kenyamanan area membaca di taman bacaan. Selain
fasilitas seperti rak dan boks buku, titik-titik baca pun dibikin senyaman
mungkin. Termasuk tersedianya “kebun baca” sebagai fasilitas membaca di alam
terbuka. Alhasil, dari tahun ke tahun, saat ini jumlah anak pembaca aktif di
TBM Lentera Pustaka mencapai 168 anak yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari,
Sukajaya) dengan jam baca smeinggu 3 kali.
Maka pesan pentingnya, teruslah tingkatkan sarana
dan prasarana di taman bacaan. Sebab rasa nyaman di taman bacaan, akan jadi
modal besar anak-anak dan pembaca melangkahkan kaki untuk berdatangan. Saat
taman bacaan nyaman, maka membaca buku pun jadi aman. Salam literasi
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar