Banyak orang punya handphone. Tapi tidak sedikit dari mereka yang “menolak panggilang” saat handphone-nya berdering. Panggilan telepon, panggilan WA sering ditolak. Jangankan teman atau saudara. Bahkan panggilan telepon orang tua pun sering tidak diangkat. Menolak panggilan, membiarkan panggilan. Entah kenapa?
Menolak
panggilan, masih saja ada dan terjadi.
Segudang
alasan ada di dalamnya. Entah, sibuk atau karena malas. Entah dianggap tidak
penting atau tidak suka. Semua alasan bisa dibikin. Tapi intinya, begitulah
manusia. Atas nama ego terlalu mudah “menolak panggilan”. Sementara di saat
lain, sibuk dianggap panggilan jiwa. Pangkat, harta, dan jabatan dengan
mudahnya dianggap panggilan nurani. Semua panggilan dunia, tidak pernah ditolak.
Kok bisa?
Panggilan
jiwa itu, ketika siapapun mau introspeksi. Panggilan untuk memperbaiki diri dan berbuat
lebih baik lagi. Panggilan nurani itu saat ada kebaikan yang harus
dilakukan. Maka, kenapa harus menolak panggilan?
Manusia
sering lupa. Panggilan dari manusia memang bisa ditolak. Tapi Allah SWT tidak
mungkin bisa ditolak. Maka, berlatihlah untuk tidak menolak panggilan
.
Sejatinya,
Allah SWT pada akhirnya hanya memanggil manusia 3 kali saja seumur hidupnya.
Dan saat panggilan Allah SWT tiba, semuanya harus dilaksanakan, wajib dikerjakan
tanpa kecuali. Karena panggilan Allah SWT pasti dan tidak akan bisa ditolak. Hanya
3 kali seumur hidup manusia, panggilan Allah SWT dikumandangkan:
1.
Panggilan AZAN. Sebuah panggilan ibadah bagi umat
Islam untuk menunaikan salat fardu, panggilan untuk sholat. Maka sholat
adalah jawaban atas panggilan Allah ini. Tapi hebatnya Allah SWT masih
fleksibel. Dia tidak marah bila manusia telat mengerjakannya. Bahkan bagi yang
tidak sholat pun, Allah SWT tidak marah seketika. Masih diberi sehat, masih dilimpahkan
rezeki. Lalu, kenapa masih berani lalai dari panggilan azan? Mumpung masih ada
waktu untuk memperbaiki, kerjakanlah panggilan azan tiba.
2.
Panggilan HAJI. Sebuah panggilan untuk menunaikan rukun Islam ke-5
untuk melakukan ibadah pada waktu yang ditentukan. Caranya pun tertib dan hanya
terjadi di Baitullah di Mekkah. Siapa pun yang berkunjung ke sana, berarti
sedang menjawab panggilan Allah SWT. Panggilan ini hanya bisa dirasakan oleh
hati dan iman dan hanya Allah SWT yang tahu.
3.
Panggilan KEMATIAN. Sebuah panggilan sebagai batas
akhir kehidupan manusia di muka bumi. Kematian adalah ajal manusia saat nyawa terlepas dari
raganya. Panggilan kematian harus dijawab dengan amal sholeh. Saat panggilan kematian
tiba, maka tidak satu pun manusia dapat menolaknya. Tidak bisa dipercepat,
tidak pula bisa diperlambat. Seperti pandemi Covid-19, berapa banyak saudara
dan sahabat yang dipanggil oleh kematian.
Lalu,
apa artinya ketika panggilan itu?
Sedehana.
Saat panggilan AZAN tiba, kerjakanlah sholat lima waktu. Saat dering panggilan
HAJI tiba, maka tunaikanlah. Dan saat panggilan KEMATIAN menghampiri,
bersiaplah dengan amal sholeh. Karena “qullu nafsin zaiqotul
maut”, setiap manusia pasti akan merasakan mati.
Hidup
dan mati manusia hanya di tangan Allah SWT. Banyak kasus, Allah SWT tidak
memberikan tanda-tanda secara langsung akan datangnya kematian. Ada yang mati
muda, ada yang mati tua. Ada yang mati karena sakit, ada yang mati tanpa sakit.
Sungguh, KEMATIAN rahasia Allah sebagai bukti panggilan Allah. KEMATIAN, tidak
akan mampu dijawab dengan lisan atau gerakan. Tapi hanya AMAL SHOLEH yang
bisa menjawabnya.
Ketahuilah
sahabat, hidup di dunia ini hanya sementara. Tapi akhirat kekal abadi
selamanya. Bersiaplah untuk menuju-Nya, penuhilah panggilan Allah. Silakan
tolak panggilan manusia. Tapi jangan pernah menolak panggilan Allah SWT.
Maka
di dunia, tidak perlu menghisab-hisab orang lain. Seolah-olah kita bertindak
seperti Tuhan. Sungguh, siapapun kita. Hanyalah hamba-hamba Allah
SWT. Hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa. Maka mintalah
ampun dan perlindungan kepada Allah SWT seraya tetap istiqomah memenuhi
panggilan-Nya.
Sungguh,
kebahagiaan itu ada di tangan Allah SWT. Bukan kata dan anggapan manusia. Tidak
aka nada bahagia tanpa taat kepada Allah SWT. Maka jangan terbiasa menolak
panggilan. Jawablah panggilan Allah SWT dengan perbuatan baik. Dengan hati dan
sikap yang khusnul khotimah.
SELAMAT
IDUL ADHA. Semoga kita semakin ikhlas menjadi hamba-Nya. Mohon Maaf Lahir
Batin. #LiterasiIdulAdha #IdulAdha #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar