Setelah berhasil mengembangkan taman bacaan yang kini memiliki 170 anak usia sekolah pembaca aktif, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor memperkuat program Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) berbasis inklusi sosial. Gerakan berantas buta huruf dengan 10 warga belajar dari kalangan ibu-ibu dari keluarga prasejahtera ini mulai menekankan partisipasi aktif peserta dalam kegiatan belajar menuju pemberdayaan ekonomi, khususnya melalui Koperasi Lentera yang dedikasikan untuk koperasi simpan pinjam untuk menghindari sistem utang dari rentenir.
Setelah
berjalan 2 tahun, sebagian besar kaum ibu peserta GEBERBURA memang sudah melek
huruf, bisa membaca dan menulis walau masih tersendat. Maka sebagai tindak lanjut, mereka dilibatkan secara
aktif dalam aktivitas koperasi simpan pinjam. Langkah ini ditempuh TBM Lentera
Pustaka agar kaum ibu memahami prinsip ekonomi sederhana. Khususnya edukasi untuk
tidak terlibat utang. Bila terpaksa, maka sebaiknya lebih dulu menyimpan/menabung
lalu kekurangan dana yang dibutuhkan baru meminjam. Hal ini sebagai implementasi
inklusi sosial di taman bacaan untuk lebih proaktif dalam membantu individu kaum
ibu untuk lebih percaya diri dalam kemampuan ekonomi rumah tangga melalui
kelompok belajar GEBERBURA.
Program
GEBERBURA yang rata-rata tingkat pendidikan pesertanya 33% dan 67% tidak lulus SD ini secara rutin seminggu 2 kali belajar baca tulis. Sebagai upaya untuk
memastikan benar-benar terbebas dari belenggu buta aksara. Inklusi sosial jadi
diperlukan untuk mempertahankan semangat kemauan belajar, di samping menuju
pemberdayaan ekonomi rumah tangga.
“Selaku penggagas GEBERBURA, TBM Lentera Pustaka tetap jalankan
aktivitas rutin berantas buta aksara. Agar kaum ibu di sini benar-benar melek
baca dan tulis. Dan sekarang kita perkuta dengan inklusi sosial melalui
aktivitas pemberdayaan ekonomi berupa koperasi simpan pinjam yang baru dimulai awal
April 2021 ini. Hal ini sekaligus memperkuat peran taman bacaan dalam
meningkatkan kualitas SDM kaum ibu melalui gerakan literasi, di aktivitas
ekonomi kewargaan” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka sekaligus
penggagas Geberbura di Bogor (25/4/2021).
Patut diketahui, peserta GEBERBURA tergolong sudah berumur, di
kisaran 45-65 tahun selama ini memang tidak memiliki akses belajar membaca dan
menulis sejak puluhan tahun. Karena itu, mulut dan lidahnya sangat sulit
menyebut huruf, bahkan tangannya pun kaku saat harus menulis di buku. Maka
gerakan berantas buta aksara yang dijalankan sama sekali tidak mudah. Apalagi kegiatan
belahar bersifat informal, perlu cara kreatif dalam kegiatan belajarnya.
Seperti tiap datang belajar, peserta pun diberi “hadiah” berupa seliter eras
atau mis instan untuk memotivaai agar tetap rajin datang belajar baca tulis.
Melalui metode “be-nang”, belajar menyenangkan, kaum buta huruf
dilatih untuk mau belajar tanpa malu, belajar baca tulis tanpa rasa gengsi.
Maklum, kaum buta huruf ini sudah terlalu "nyaman" tidak bisa baca
tidak bisa tulis. Untuk itu, inklusi sosial pun diterapkan agar dapat mengintegrasikan
keadaan masing-masing warga belajar dengan budaya, nilai kearifan lokal, dan target
yang ingin dicapai. Yaitu terbebas dari belenggu buta huruf, di samping tetap
punya kemauan belajar di usia lanjut.
Kini, ibu-ibu yang tergabung dalam GEBERBURA sudah terlatih
untuk mengenal huruf dan angka, meng-eja suku kata dan kata, dan menulis
kalimat. Tentu, proses belajar dijalani dengan cara santai sambil diselingi
guyonan. Maka gerakan memberantas buta huruf, memang tidak semudah membalik telapak
tangan. Sekalipun di tengah era digital dan revolusi industri yang digaungkan
banyak pihak. TBM Lentera Pustaka tetap fokus memperkuat gerakan berantas buta
aksara berbasis inklusi sosial. Dengan memberikan perhatian khusus pada pelibatan aktif setiap individu
dalam kegiatan belajar dan aktivitas koperasi.
Maka di
momentum bulan puasa kali ini, TBM Lentera Pustaka pun mengajak seluruh pihak
untuk lebih peduli kepada kaum buta aksara. Agar dapat membaca dan menulis agar
lebih terhormat di mata anak-anaknya. Mampu mengubah niat baik jadi aksi nyata.
#GEBERBURA #TBMLenteraPustaka #TamanBacaanInklusiSosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar