Saat ditanya, mau jadi apa?
Banyak orang menjawab. Mau jadi
orang sukses, mau jadi orang kaya. Ada yang mau jadi orang
hebat. Bahkan mau jadi orang terkenal, katanya. Semoga tercapai ya. Itu semua cita-cita yang
luar biasa. Mau jadi orang yang luar biasa.
Maka hanya sedikit
sekali, saat ditanya
"mau jadi apa?". Jawabnya, mau jadi "orang biasa".
Orang biasa, yang tidak harus hebat. Tidak pula terkenal. Tidak perlu kaya
karena orang biasa. Namanya orang biasa, tentu bukan orang luar biasa. Orang
yang sederhana. Yang masih mau belajar untuk terus menebar kebaikan, berbagi
manfaat kepada orang lain. Orang biasa yang bermakna.
Orang biasa. Seperti orang-orang yang hidup di taman
bacaan. Mereka yang berjuang untuk tradisi baca dan budaya literasi di tengah gempuran
era digital. Mereka yang mengabdi di jalan sunyi, tanpa gemerlap panggung popularitas.
Orang taman bacaan, mereka yang terlihat biasa-biasa saja. Tapi tekun menghidupkan
tradisi baca yang lebih dihormati. Bukan orang-orang luar biasa yang hebat tapi
rapuh.
Orang biasa itu lawannya orang luar biasa.
Punya pangkat, punya jabatan. Bergelimang harta hingga mengukir status
sosial mentereng. Itu semua ciri-ciri orang luar biasa. Maka wajar, orang luar
biasa saat komen di media sosial pun seenak-enaknya. Hanya dia yang benar, yang
lainnya salah. Orang luar biasa, mereka merasa sudah "jadi sesuatu"
dari sebelumnya yang "bukan apa-apa".
Berbeda dengan orang biasa. Orang yang sederhana, yang
selalu merasa bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Orang biasa yang diberi anugerah seberapapun
disyukuri, tanpa dikeluhkan. Orang biasa yang selalu ikhtiar menebar kebaikan
untuk orang lain. Orang-orang yang selalu nrimo, apa adanya. Orang biasa yang
percaya, apa pun yang terjadi. Semuanya atas skenario
Allah SWT. Orang biasa hanya bisa bersyukur
dan bersabar, dalam segala keadaan.
Orang biasa, tidak pernah peduli dari mana dia berasal. Orang biasa tidak peduli siapa dia sebelumnya. Orang biasa hanya focus pada “siapa dia hari ini”.
Apa yang telah diperbuatnya untuk orang lain, seberapa besar manfaatnya untuk
orang lain semasa hidupnya di dunia.
Maka dalam literasi orang biasa. Sama sekali tidak perlu jadi orang luar
biasa atau orang yang sempurna. Tapi cukup jadi orang biasa yang terus-menerus
menebar manfaat. Jadi orang biasa yang sederhana tapi selalu bermakna.
Ikhtar jadi orang biasa yang bisa terasa. Salam lterasi
#KampanyeLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar