Ulang tahun untuk siapa pun. Adalah hal biasa dan lazim. Ada yang merayakannya, ada pula yang berdoa hingga bermuhasabah diri. Ulang tahun sebagai momen refleksi diri. Sekaligus momen untuk bersyukur atas nikmat dan karunia yang dianugerahi Allah SWT. Untuk bersabar dalam segala keadaan. Dan yang terpenting, ulang tahun jadi momen untuk mau memperbaiki diri. Lebih baik dan lebih baik lagi dalam urusan kepada Allah SWT dan sesamanya.
Sungguh, di hari ulang tahun. Justru masa hidup kita
jadi semakin berkurang. Dari sekian banyak perjalanan yang dilalui, apakah kita
semakin baik? Apakah semakin bermanfaat untuk orang lain? Atau justru tidak ada
yang berubah dari diri kita. Kecuali waktu yang bergulir begitu saja.
Maka ada pesan penting. Saat ulang tahun
siapa pun. Bahwa pertambahan usia, sejatinya harus disertai perubahan sikap dan
perilaku ke arah yang lebih baik. Lebih banyak bersyukur, lebih banyak bersabar.
Dan lebih banyak mau membagi kemanfaatan dan kebahagiaan kepada orang. Lebih
banyak memberi daripada meminta, Lalu menyedikitkan berkeluh-kesah.
Seperti
di taman bacaan. Adalah tempat untuk menabur manfaat kepada orang lain. Untuk menegakkan
tradisi baca dan budaya literasi anak-anak. Berbagi kebahagiaan melalui
buku-buku bacaan yang selama ini sulit diakses anak-anak. Bahkan berbagi nasihat
dan motivasi untuk anak-anak. Bahwa sekolah dan belajar itu penting bisa hidup
lebih baik di masa depan.
Maka di hari ulang tahun, siapa pun. Tidak
ada hal yang istimewa. Selain jadi momen untuk muhasabah diri. Menghitung apa
yang telah diperbuat, lebih banyak baik atau buruk? Lalu bersedia memperbaiki
diri. Agar lebih bertakwa kepada Allah SWT, lebih ikhlas dalam menebar kebaikan
kepada sesama umat. Karena siapa pun, hakikatnya bukan apa-apa dan bukan
siapa-siapa.
Di hari ulang tahun. Setiap usia pasti terus
bertambah. Tapi tebaran kebaikan tidak boleh punah. Untuk menggapai surga Jannah,
hingga diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah. Seperti hari ini, 15 Maret 2021. Di hari ulang
tahun ke-51, Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di
Kaki Gunung Salak Bogor sekaligus Dosen Universitas Indraprasta PGRI terajut ucapan
alhamdulillah dengan penuh syukur, sekaligus terpanjat doa untuk bisa lebih
baik di usia tersisa. Bersama 150-an lebih anak-anak pembaca aktif, 10 ibu-ibu
Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBEBURA), 11 anak yatim binaan, dan 21 anak KElas
PRAsekolah (KEPRA), hari ulang tahun diperingati sebagai momen untuk muhasabah
diri. Menjadikan hidup lebih baik dan lebih bermanfaat.
Maka di hari ulang tahun. Tetaplah untuk
apa adanya. Dan jangan pernah merindukan masa lalu. Karena masa lalu hanya ada
di belakang kita. Tapi bersiaplah untuk masa depan. Karena masa depan akan jadi
“jalan” ke mana kita mau menuju?
Apapun yang sudah berlalu, ingatlah kita sudah
tidak tinggal di sana lagi. Apapun yang akan datang, ingatlah kita harus siap
menjalani setiap yang terjadi. Maka selain syukur dan sabar. Ulang tahun adalah
momen untuk tetap ikhtiar dan doa yang terbaik. Selebihnya biarkan Allah SWT bekerja
untuk hambanya.
Sungguh, kita berpijak di bumi bukan sekadar
menginjakkan kaki. Namun kita hendak mengecup bumi selayak memeluk langit. Semoga
Allah SWT memberkahi dan meridhoi kita di sisa usia, amiin. Alhamdulillah ya
Allah. Salam literasi. #KampanyeLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar