Kamis, 29 Oktober 2020

Wisata Alam Ke Kaki Gunung Salak Bogor, Pacu Adrenalin dan Kepedulian Sosial

Libur panjang kali ini, kawasan wisata Kaki Gunung Salak Bogor terpantau lengang lagi merangsang. Lengang karena tidak ada kemacetan yang mengular di sepanjang jalan. Mulai dari kota Bogor ke arah Ciapus hingga ke kaki Gunung Salak. Entah berwisata alam ke Sukamantri, Kampung Salaka, Curug Nangka, Curug Luhur hingga ke kawasan wisata Gunung Halimun Salak.  Atau menikmati hawa sejuk di villa-villa sewaan atau hotel seperti Highland Resort. Kaki Gunung Salak memang kawasan wisata yang kerap jadi pilihan banyak orang. Karena lokasi yang tidak jauh dari Jakarta (75km) dan berkonsep alam sekitar pegunungan. Wisata ke kaki Gunung Salak, lengang.

 

Lalu kenapa wisata ke kaki Gunung Salak merangsang?

Iya. Karena berwisata ke kawasan kaki Gunung Salak konsepnya berbasis alam. Ada jalur menanjak, menurun bahkan tidak sedikit yang terjal. Medan alam yang menantang biasanya selalu “merangsang” adrenalin si wisatawan. Untuk yang gemar hiking atau mendaki, kawasan wisata di sini sangat merangsang. Apalagi bila mau kemping; buka tenda, masak sendiri, dan memakai jaket tebal buat yang takut dingin. Jalur yang penuh tanjakan dan turunan pun sangat merangsang kaum goweser yang doyan bersepeda. Atau bagi para penikmat alam yang malam hari gemar bakar ikan atau bakar jagung. Semuanya merangsang, Sambil mampir ngopi di warung-warung pinggir jalan, berwisata bareng komunitas atau keluarga ke kaki Gunung Salak makin merangsang pikiran kreatif lagi menenangkan.

 

Buat yang belum tahu, ada segudang “surga liburan” di kaki Gunung Salak Bogor.  Bukan hanya menawarkan sensasi kesejukan udara, melancing ke kaki Gunung Salak pun memberi keindahan alam yang menarik sehingga mampu mengusir stress dan kepenatan akibat aktivitas kerja. Setelah menyusuri jalan tol hingga Kota Bogor lalu menuju kawasan Kaki Gunung Salak, ada beberapa “surga liburan” yang jadi favorit pelancong seperti 1) Curug Nangka, cocok untuk hiking sambil menadang air terjun, 2) Curug Luhur, air terjun untuk meredam galau, 3) Taman Nasional Gunung Halimun Salak, kawasan hutan yang sejuk  dan berkabut yang dipenuhi air terjun dan wisata alam yang menantang, 4) Pura Parahiyangan Agung Jagatkarta dan Kampung Salaka, sebagai kawasan melatih toleransi sosial dan humanism dari tempat ketinggian, dan ada pula 6) TBM Lentera Pustaka, sebuah taman bacaan yang menjadi sentra tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah. TBM Lentera Pustaka merupakan satu-satunya taman bacaan resmi di Kaki Gunung Salak Bogor yang dikenal kreatif dan inovatif dalam membangun tradisi baca anak-anak di zaman now yang kian luntur dari buku bacaan. Taman bacaan ini layak menjadi “surga liburan” bagi Anda yang memiliki kepedulian terhadap tegaknya budaya baca anak-anak sambil ber-interaksi dengan anak-anak untuk berbakti sosial, berdialog atau sharing informasi agar anak-anak di kampung ini getol membaca dan belajar sehingga “terbebas” dari putus sekolah

 


TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan masyarakat (TBM) swadaya yang didirikan oleh Syarifudin Yunus, seorang dosen, konsultan dan edukator dana pensiun dan kini menjadi pegiat literasi di Indonesia. Terletak di kaki Gunung Salak Bogor, TBM Lentera Pustaka berdiri sejak tahun 2017 dna kini menjadi tempat membaca 60-an anak-anak usia sekolah yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan di wilayahnya. Secara rutin mereka membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan kini telah terbiasa membaca buku 5-8 buku per minggu. Dari sebelumnya tidak memiliki akses buku bacaan sama sekali. Dengan koleksi lebih dari 3.800 buku, TBM Lentera Pustaka bertekad menegakkan tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak agar tidak tergerus oleh nafsu era digital yang kadang menyesatkan anak-anak. 

 

Berbekal tata kelola taman bacaan model "TBM Edutainment" yang berbasis edukasi dan entertainment, TBM Lentera Pustaka menjadi taman bacaan yang dikenal unik dna kreatif karena mentradisikan 1) membaca bersuara, 2) senam literasi, 3) salam literasi, 4) doa literasi, 5) laboratoriun baca, 6) event bulanan dengan mendatangkan "tamu dari luar" setiap bulan, dan 7) jajanan kampung gratis. 

 

Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memeiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf namun  kini sudah bisa membaca dan menulis secara perlahan, di samping membina 12 anak yatim sebagai binaan agar tetap lanjut sekolah walaupun bapaknya sudah tidak ada. 

 

Satu pesan buat Anda yang berwisata ke kaki Gunung Salak. Karena gunung itu tinggi, jangan pernah merasa atau berpikir untuk menaklukkan gunung. Cukup untuk bersahabat dengan alam sambil bersyukur untuk mengingat betapa besarnya anugerah Allah SWT. Setinggi apapun pangkat dan jabatan Anda, jang pernah ingin menaklukkan atau menundukkan apapun. Karena menundukkan hanya sifat Allah “al qohar”.

Selamat berwisata dengan nyaman… Salam literasi #WisataKakiGunungSalak #TBM LenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #BacaBukanMaen



Tidak ada komentar:

Posting Komentar