Ini kisah
nyata, akibat Covid-19. Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab.
Bogor itu kampung prasejahtera alias miskin. Dan realitas hari ini, rumah saya
yang kini dijadikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka ada di
kampung itu. Jangankan ada wabah Covid-19 seperti sekarang. Hari-hari biasanya
saja, warga di sana hidupnya susah. Maklum, tingkat pendidikannya 82% SD dan 9%
SMP. Maka wajar, 72% mata pencaharian warga hanya peladang/pekebun/tukang
suruhan. Jadi, kalau ada kerjaan atau panenan ya baru punya uang.
Ahh yang benar,
miskin? Silakan disimak contoh ini. Sebut saja, tanah garapan 500m yang
dijadikan kebun. Bila ditanam singkong paling dapat 220 pohon. Setelah 9 bulan
dirawat, baru bisa panen. Katakanlah 1 pohon 2 kg. Maka totalnya 440 kg X Rp.
2.000 per kg (maklum di sana masih sistem tengkulak). Maka dapatlah uang Rp.
880.000 dan itu setelah 9 bulan. Bila itu dianggap gaji, silakan hitung per
bulannya dapat berapa? Sangat mengenaskan dan itu lokasinya hanya 75km dari
Jakarta, dari pusat bisnis dan ekonomi nasional yang megapolitan.
Di musim
wabah Covid-19 ini, kemarin saya di WA salah satu RT di sana. Minta dibuatkan
spanduk tentang bahaya Covid-19. Karena warganya “kurang paham”, tidak peduli
terhadap wabah virus corona. Walaupun wilayahnya masih di “zona kuning”. Lalu
hari ini, si RT WA lagi minta dibawakan masker. Karena pemprov Jabar udah
mewajibkan warganya gunakan masker (https://news.detik.com/berita/d-4968479/pemprov-jabar-wajibkan-masyarakat-gunakan-masker-saat-keluar-rumah). Lalu
mereka, beli pakai apa dan dimana? Alhamdulillah, saya posting di medsos dalam sejam. Dapat
donasi 40 pcs + saya beli 6o pcs. Dan masih ada lagi kawan saya yang akan bantu
kirimkan masker. Alhamdulillah lagi…
Hari ini
juga, pemerintah sudah umumkan akan “beri bantuan tunai Rp. 600.000 per bulan
ke keluarga miskin dalam 3 bulan”. (https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-beri-blt-rp-600000-per-keluarga-miskin-terdampak-corona-selama-3-bulan.html). Saya
kirimkan beritanya. Karena kemarin, si RT pun lapor, “bahwa ekonomi di sana
sudah sulit”. Maka saya hanya sarankan untuk koordinasi dengan pihak lurah dan
mulai disiapkan data-nya. Agar bantuan BLT itu tidak “salah orang”. Orang
miskin ya berhak terima bantuan, dikasih pertolongan. Sekalipun saya dekat sama
lurahnya. Tapi realisasinya, saya belum tahu. Maklum, ngurusin orang se-RT saja
susah, apalagi se-desa. Dan apalagi se-negara.
Salah satu
warga di sana bilang. “Orang sini susah dibilangin, pak”. Faktanya memang
begitu. Mereka gak tahu social distancing
alias jaga jarak, tidak paham cuci tangan. Kesehatan itu hak prerogratif Tuhan,
anggapan mereka. Bahkan disuruh pakai masker pun tidak punya. Maklum, bisa
ketemu makan sehari-hari saja, sudah alhamdulillah. Boro-boro mengerti Covid-19
dan segala imbauannya. Jadi mau gimana lagi?
Jadi, apa
yang saya mau bilang?
Saya hanya mau
bilang. Waktu gak ada Covid-19 saja memang nyata ada warga kita yang susah.
Apalagi ada Covid-19. Hidup mereka seperti “buah simalakama”. Gak peduli virus
corona, nyawanya bisa terancam. Bila peduli pun, terus bisa dapat makan dari
mana?
Saya bukan
apa-apa, bukan pula siapa-siapa mereka. Tapi saya harus suarakan, hal-hal yang
mereka gak mampu suarakan. Buat desa, camat, bupati maupun pemerintah. Dan buat
masyarakat banyak. Untuk lebih fokus dalam membantu dan menjadikan keadaan
lebih baik. Berikan solusi atau bantuan bagi yang membutuhkan. Bukan banyak
celoteh tanpa berbuat apa-apa.
Saya hanya
bingung. Kok ada, orang di tengah wabah virus corona ini, kerjaannya
mencari-cari kesalahan pemerintah atau orang lain. Berpolemik, berdebat yang
tidak berfaedah. Tanpa memberi kontribusi apapun, terhadap upaya mencegah atau
menyembuhkan Indonesia dari wabah virus corona. Mereka yang kepekaan sosial-nya
hilang. Akibat kebencian dan ego yang membenarkan pikirannya sendiri. Tapi
nyatanya, mereka nol besar.
SAYA MAU
BILANG PADA MEREKA. BILA ANDA PAHAM, BANTU SAJA.
KARENA TANGGUNG
JAWAB ORANG YANG PAHAM BANTU YANG GAK PAHAM. SEBISA KITA SEMAMPU KITA. BILA
TIDAK BISA, MAKA DIAM. Semoga tiap perbuatan baik jadi ladang amal semua yang
peduli. Dan semoga wabah Covid-19 cepat berakhir di bumi Indonesia tercinta ini... #BudayaLiterasi #LawanVirusCorona
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^