Apa Kata Raisa dan ITB tentang
Donasi Buku Bacaan ?
Bila ada cara sederhana
memberdayakan anak-anak kita adalah mendonasikan buku bacaan. Karena donasi
buku bacaan, setidaknya dapat menyelamatkan masa depan anak-anak para generasi
penerus bangsa. Apalagi bagi anak-anak yang selama ini sulit mendapatkan akses
buku bacaan. Sungguh tidak bisa dibantah, buku adalah jendela pengetahuan.
Sementara di luar sana, kita
selalu berteriak akan pentingnya budaya literasi. Sebuah budaya baca dan tulis
yang patut ditanamkan ke dalam diri anak-anak kita. Di tengah gempuran era ditigal, era gadget
yang kian menjauhkan anak-anak dari buku dan bacaan. Kita sadar, budaya
literasi dalam bentuk kebiasaan membaca dan menulis sama sekali tidak akan bisa
berjalan hanya sebatas “gerakan nasional”. Harus ada perilaku nyata dalam
membantu dan mendonasikan buku-buku bacaan. Karena niat baik tidak berguna
tanpa diikuti aksi nyata.
Donasi buku bacaan, itulah yang
dilakukan artis keren pelantun “Terjebak Nostalgia”, Raisa. Tiap kali ulang
tahunnya, ia selalu mendonasikan buku bahkan mengajak rekan-rekannya untuk ikut
menyumbang buku bacaan dan disalurkan ke taman bacaan.
"Aku udah beberapa
kali ikut donasi buku. Aku sangat mendukung kegiatan yang dilakukan untuk
membangun kebiasaan baca anak-anak. Apalagi di daerah yang selama ini
anak-anaknya sulit mendapat akses bacaan” ujar Raisa di Jakarta beberapa waktu
lalu. (https://kumparan.com/@kumparanhits/alasan-raisa-pilih-donasikan-buku-saat-ulang-tahun)
Raisa menyadari,
pentingnya membaca buku dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Termasuk dalam
membangun budaya literasi, budaya yang dekat dengan buku bacaan di tenagh era
digital yang sulit dikontrol seperti sekarang. "Buku itu selain penting
buat pendidikan, juga bisa buat ajang rekreasi. Anak-anak memang senang main,
tapi coba bermain dengan buku. Kadang mereka enggak tahu harus mainan apa.
Jadi, kenapa mereka gak main di taman bacaan? Karena hanya elalui buku, kita
bisa sejenak terdiam lalu berpikir dan mengembangkan kreativitas” jelas Raisa
lagi.
Ketahuilah, sekalipun kita ada di
era digital era revolusi industri. Buku dan bacaan tidak akan pernah kehilangan
pamor. Karena perilaku membaca pasti dan harus dihadapi tiap manusia secerdas
apapun. Dan hebatnya, tiap menit pengetahuan yang terkandung bahkan romantisme
membolak-balik halaman buku selalu mengundang rindu. Karena itu, masyarakat pun
hars ikut serta dalam gerakan donasi buku untuk anak-anak.
Katanya, minat baca anak-anak
Indonesia rendah. Katanya tidak membaca buku berarti minim pengetahuan maupun
daya kritis. Katanya lagi buku pun bisa jadi jembatan awal meraih cita-cita.Itu
tanda, bahwa kita perlu ikut serta dan turun tangan dalam mendonasikan buku
untuk anak-anak kita.
Berangkat dari pentingnya
membangun tradisi baca dan budaya literasi, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera
Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam “gerakan
donasi buku bacaan”. Agar anak-anak Indonesia tetap dekat dengan budaya
membaca. Karena hanya dengan membaca buku, martabat dan derajat hidup anak-anak
akan bisa lebih baik. Bahkan di tengah era berita bohong atau hoaks, cara
antisipasi yang paling sederhana adalah dengan “membaca buku”.
“Tradisi baca anak-anak dan
gerakan literasi nasional tidak bisa lagi hanya di atas kertas. Kita harus mau
dan berani aktif mendonasikan buku. Gerakan menyumbang buku penting hari ini. Bagaimana
mau minat baca anak-anak Indonesia tinggi, jika ternyata akses bacaan anak-anak
masih rendah, persediaan buku sangat minim. Saatnya kita bersatu padu berdonasi
buku saat ulang tahun saat kumpul dengan teman-teman” ujar Syarifudin Yunus,
Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor hari ini.
Membangun tardisi baca dan budaya
literasi memang bukan semudah membalikkan telapak tangan. Membaca adalah
kebiasaan yang harus dipupuk terus menerus. Tapi di sisi lain, kebiasaan
membaca pun perlu ditunjang dengan keberadaan buku. Oleh karena itu, doansi
buku dari para donator dan masyarakat sangat diperlukan demi tegaknya budaya
baca anak-anak di era supermodern ini. “Buku bacaan itu masih jadi barang mewah
bagi anak-anak yang sulit mendapat akses bacaan. Maka siapa yang harus peduli
akan hal ini?” tambah Syarifudin Yunus.
Pentingnya tardisi baca
dan budaya literasi pun didukung penuh oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).
Karena itu ITB sangat mendukung gerakan literasi dan peningkatan budaya baca masyarakat
melalui aksi donasi buku layak baca untuk taman-taman bacaan di tanah air.
Sebagai langkah nyata, ITB pun selalu menggelar aksi donasi buku layak baca
dengan menempatkan satu kotak bertuliskan “Book Drop Donation Box”, sambil
menuliskan bahwa buku-buku yang diterima adalah buku anak, buku ajar ilmiah,
serta fiksi dan nonfiksi.
“Aksi book drop donation ini terinspirasi oleh pengalaman
Universitas Negeri Arizona (ASU), Amerika Serikat. Buku-buku hasil sumbangan
warga lewat kotak ini akan disumbangkan ke taman-taman bacaan yang
memerlukan,” kata UPT Perpustakaan ITB. (http://www.koran-jakarta.com/itb-dukung-gerakan-peningkatan-budaya-baca/)
Berangkat dari pentingnya membangun gerakan donasi buku bacaan, TBM
Lentera Pustaka mengajak masyarakat, kalangan professional dan swasta serta
komunitas-komunitas hobby untuk ikut aktif dalam gerakan donasi buku untuk
disalurkan teman-taman bacaan atau daerah pelosok yang selama ini kesulitan
akses buku bacaan.
Dengan mengusung #BacaBukanMaen,
TBM Lentera Pustaka sebagai
taman bacaan masyarakat yang terletak di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab Bogor
kini telah memiliki 60 anak pembaca aktif yang terbiasa membaca 5-8 buku per
minggu. Dengan jam baca 3 kali seminggu, tradisi baca anak-anak TBM Lentera
Pustaka patut diacungi jempol. Karena sebelum ada taman bacaan, anak-anak sama
sekali tidak pernah mendapat akses buku bacaan.
“Alhamdulillah, tradisi baca anak-anak
di kampung ini semakin meningkat. Mereka mampu membaca 5-8 buku per minggu. Maka
donasi buku sangat diperlukan agar mereka bisa terus membaca dengan bacaan yang
bervariasi” ujar Syarifudin Yunus, yang seharihari berprofesi sebagai Dosen
Universitas Indraprasta PGRI dan tengah menempuh studi S3 Manajemen Pendidikan
di Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor.
Saat ini TBM Lentera Pustaka memiliki koleksi 3.000 buku yang
berasal dari para donator dan relawan. Untuk menarik animo anak-anak agar gemar
membaca, TBM Lentera Pustaka selalu mengadaan event bulanan dengan cara
menghadirkan “tamu dari luar” untuk berbagi ilmu dan keterampilan kepada
anak-anak sebagai wujud kepedulian sosial. Saat ini TBM Lentera Pustaka pun memiliki
program budaya literasi lainnya, seperti: GErakan BERanatas BUta aksaRA (GEBER
BURA) sebagai upaya pemberantasan buta huruf kaum ibu dan bapak, Wisata
Literasi Lentera Pustaka sebuah alternative wisata edukatif berbasis bacaan
dengan menyusuri sungdai dan kebun, dan Zoan Baca 1.000 tanaman polybag.
“TBM Lentera Pustaka sangat berkomitmen dalam
menegakkan tradisi baca anak-anak. Targetnya sederhana, agar dengan membaca
tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Karena di sini, 81% penduduknya
hanya sebatas SD dan 9% SMP. Maka melalui buku dan bacaan, diharapkan semangat
belajar dan sekolah anak-anak tetap terjaga hingga tercapai ketuntasan belajar
hingga jenjang SMA” tambah Syarifudin Yunus.
TBM Lentera
Pustaka ingin memberikan akses yang luas kepada anak-anak untuk membaca. Bukan
hanya main. Karena tanpa baca, anak-anak akan merana. Tidak adanya bacaan atau
buku, sungguh hanya akan melanggengkan kebodohan dan kemiskinan. Maka dari
spirit inilah, TBM LENTERA PUSTAKA mengajak masyarakat dan berbagai pihak yang
mampu untuk bergabung dan ikut serta berpartisipasi dalam “pengadaan buku
bacaan” dan menjadi relawan di TBM Lentera Pustaka.
Buku lama Anda adalah buku baru bagi
mereka yang belum membacanya. Sungguh, ada banyak cara sederhana untuk meluaskan
dunia anak-anak kita, salah satunya donasikan buku Anda.
Setiap
buku lama atau layak baca pasti dapat “mencerahkan” dan “menerangkan jalan”
bagi ratusan anak-anak di manapu berada. Jangan buang buku yang sudah Anda baca. Donasikanlah untuk anak-anak kita...
Agar mereka tetap membaca #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen
#BudayaLiterasi #BacaBuku
===========================
Untuk informasi
lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid Jami Kp. Warung Loa No. 77 RT
01/12 Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor 16610
Telp: 0812 8568 3535 atau Email:
lentera.pustaka77@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar