Ada benarnya pendapat yang menyebut “nasibmu tergantung pikiranmu”. Segala sesuatu tergantung pikiran kita sendiri. Pikirannya jelek maka akan jeleklah yang terjadi. Pikirannya bagus, maka baguslah yang akan dinikmati.
Rasa cemas, sedih, kecewa,
dan segala perasaan negatif yang kita rasakan sering kali bukan karena
kenyataan. Melainkan karena makna yang kita sematkan pada kenyataan itu
sendiri. Jika pikirannya negatif, maka perasaan kita jadi negatif. Jika pikiran
kita positif, maka perasaan kita pun ikut positif.
Merasa miskin, sulit, gagal,
dan berbagai kenyataan buruk yang sering kali kita dapatkan, ternyata hasil
dari bagaimana pikiran kita merespon realiats dan dunia sekitar. Pikiran itulah
yang mempengaruhi nasib kita ke depan. Jika pikiran kita buruk, maka nasib kita jadi buruk. Jika pikiran kita
baik, maka nasib kita pun baik. Percaya nggak?
Semaunya karena pikiran. Pikiran kita akan membentuk kenyataan hidup dengan pola yang selalu tetap dan berulang. Sebaba pikiran terbentuk perasaan, sebab perasaan membentuk tindakan, dan sebab tindakan akan membentuk kenyataan. Karenanya, penting punya skill memainkan pikiran sendiri. Bila tidak, maka pikiran akan dimainkan oleh keadaan sehingga kita kehilangan kendali terhadap hidup kita sekarang dan mungkin selamanya.
Perasaan yang kita miliki, nasib,
rezeki, dan segala kenyataam hidup yang diperoleh adalah hasil dari apa yang
kita pikirkan. Apa yang kita pikirkan itulah yang kita rasakan dan diterima. Itulah
hakikat hidup kita, hanya sebuah permainan pikiran. Seperti firman Allah SWT, “Dan
kehidupan dunia tidak lain adalah permainan dan senda gurau” (QS Al An’am: 32).
Dan akhirnya, kita disadarkan. Bahwa siapa yang mampu menguasai pikirannya maka
dialah yang akan menguasai hidupnya.
Perasaan kita sering kali
labil, sering terombang-ambing. Itu berarti perasaan kita dimainkan, karena
pikiran kita sedang dimainkan. Ketika hidup kita dipermainkan orang lain, itu
karena pikiran kita dimainkan oleh orang lain. Maka jaga pikiran kita, jangan
samapi dipermainkan oleh diri sendiri apalagi oleh orang lain. Ketika kita
tidak punya pencapaian, itu karena pikiran kita dimainkan oleh gangguan
sehingga kita kehilangan tujuan. Semaunya bertumpu pada pikiran kita.
Ternyata, nasib kita karena
pikiran kita. Karenanya, segera mainkan pikiran kita dengan memikirkan hal-hal
positif jika perasaan kita lagi negatif. Niscaya perasaan kita menjadi lebih
positif. Jika nasib kita buruk, maka segera mainkan pikiran kita dengan
memfokuskan pada hal-hal yang baik. Niscaya nasib kita berubah menjadi lebih
baik. Sebab, pikiran kita ibarat
kendaraan, kita perlu rutin memperbaikinya agar terasa nyaman dan tidak rusak.
Mulailah dari yang sederhana.
Perbaikilah pikiran kita, untuk hidup yang lebih tenang., nyaman, dan mampu
memenangkan permainan kehidupan. Sebab ketidak-mampuan kita dalam merasakan
ketenangan adalah karena kita tidak mampu memainkan pikiran kita. Hingga
akhirnya pikiran kita mati, lalu tumbuhlah mati rasa, hingga berujung pada tindakan
yang mematikan. Mainkanlah pikiran kita sebelum pikiran mematikan kita. Hancurkan
pola pikir yang membatasi hidup kita sebelum kita hancur karenanya. Dan
ternyata, nasib kita tergantung pikiran kita sendiri. Salam literasi!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar