Kenapa sih ngobrolin literasi dan taman bacaan itu penting? Bila dijawab berkelas, mungkin karena ngobrolin literasi itu bisa bikin kita “jalan-jalan” ke mana aja, tanpa beli tiket pesawat. Bisa juga, karena bisa melatih otak biar nggak lemot. Atau kata kawan saya, biar lebih keren. Sambil ngopi tapi ngobrolin literasi dan buku bareng sahabat sensasinya nggak ada duanya.
Begitulah yang terjadi saat dua sahabat
literasi dari Jakarta, 1) Dedy, pegawai Perpusnas RI yang sedang meneliti
literasi bergerak – mahasiswa S3 Komunikasi Unpad dan 2) Edi Dimyati, pegiat
literasi KABACA dan Kampung Buku berkunjung dan ngopi bareng di TBM Lentera
Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor (10/8/2025). Bersama Pendiri TBM Lentera Pustaka, Syarifudin
Yunus didampingi relawannya Susi, Alwi, Farida, Zhia, Nur, Yasin, dan Gina sambil
ngopi sekaligus ngalor-ngidul tentang literasi. Tanpa terasa dari pukul 18.00
sampai dengan 21.30 WIB baru balik ke Jakarta. Ngobrolin literasi dan taman bacaan dari Jakarta ke Bogor, tentu bukan kaleng-kaleng,
Beragam pengalaman nyata di lapangan,
saat bergerak di literasi dan taman bacaan jadi obrolan. Mulai dari kondisi
relawan, apa yang dilakukan dan bagiamana kondisi aktualnya, aktivitas kargo
baca dan motor baca keliling, jam operasi layanan membaca, program literasi,
hingga komitmen pengelola taman bacaan. Semuanya tersaji dalam obrolan yang
ringan dan penuh makna.
“Enak nih ngobrol di TBM Lentera
Pustaka, banyak inspirasi dan ide baru. Buat tukar pikiran sambil ngopi-ngopi,
bahas praktik baik literasi dan taman bacaan” ujar Edi Dimyati didampingi Dedy
saat ngopi.
Tradisi ngobrolin literasi dan taman bacaan, suka nggak suka
memang penting. Selain bisa bertukar pikiran juga punya efek berantai yang bermanfaat
untuk mengoptimalkan praktik baik literasi. Bukan cuma soal buku, tapi juga
soal membumikan taman bacaan di akar rumput, yang faktual dekat dengan tradisi hidup
masyarakat.
Selain untuk mendorong kebiasaan
membaca anak dan masyarakat, ngobrolin literasi kian penting untuk mengurangi
kesenajngan akses bacaan yang ada di kampung-kampung. Apalagi di tengah
gempuran era digital. Sebab literasi bukan cuma soal baca tapi juga ikhtiar
memproses informasi dengan bijak sekaligus memncari cara untuk tumbuh bersama lewat
aktivitas taman bacaan yang konkret. Sulit dibantah, semua orang tahu literasi
itu penting untuk meningkatkan akses pengetahuan, apalagi di daerah akses
bukunya terbatas. Tapi literasi harus lebih berdaya melalui cara-cara praktis
yang ada dan berlangsung sesuai keadaan masyarakatnya.
Ngobrolin literasi, memang harus terus
disosialisasikan. Utamanya di jalur yang informal, di ruang nyata di mana
aktivitas membaca itu berlangsung. Sebagai “charger” untuk kiprah literasi dan
taman bacaan yang lebih baik, lebih bermanfaat. Karena siapapun, bila literanynya
baik maka kualitas hiudpnya pasti membaik. Salam literasi #ObrolanLiterasi
#KunjungankeTBM #TBMLenterapPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar