Beberapa kali ngobrol dengan orang, hampir selalu punya pandangan dan pola pemikiran yang sama. Katanya pengen mengubah dirinya, agar hidupnya berubah. Mau jadi yang paling baik untuk dirinya. Mulailah, ngomongin pendidikan setinggi mungkin. Hingga ngomongin kerjaan, lalu mau dan bercita-cita jadi pimpinan di kantornya. Sudah gitu, hidupnya pengen sehat sampai umur tua, masih gabung sama teman-teman. Biar masih bisa aktif, masih bisa makan enak, masih bisa jalan-jalan. Karena alasan itulah, banyak orang pengen berubah.
Lalu, ada yang bertanya ke saya. Gimana caranya berubah menjadi lebih
baik? Saya jawab, susah bila berubah karena obsesi atau ambisi. Berubah itu
bukan karena logika biar banyak untungnya. Berubahlah karena hati, bahwa banyak
orang yang butuh bantuan dari kita. Berubah untuk lebih banyak berbuat baik dan
menebar manfaat kepada orang lain. Jangan berubah, karena kita pengen
begini-pengen begitu. Itu mah obsesi, ambisi personal yang dirasionalisasi.
Kita ini, sering kali ingin air di kolam menjadi jernih, tapi kita pula
yang terus melemparkan lumpur ke dalamnya. Selama kebiasaan itu tidak berhenti,
air di kolam tidak akan pernah berubah. Untuk menjernihkan kolam, kita harus
berhenti melempar lumpur dan mulai menyaring kotorannya. Begitu juga dalam
hidup, perubahan yang baik harus dimulai dengan memperbaiki kebiasaan dan pola
pikir kita. Bukan berubah karena ambisi atau obsesi.
Berubah itu baik, bila ada manfaatnya untuk orang lain. Berubah untuk
peduli kepada sesama. Seperti berkiprah di taman bacaan, sediakan buku-buku
bacaan. Ajarkan calistung anak kelas prasekolah, berantas buta aksara, atau
sediakan akses bacaan lewat motor baca keliling. Berubah dengan cara konkret
untuk orang lain, sambil mengubah kebiasaan diri. Berubah untuk kebaikan orang
lain, sambil mengubah diri menjadi lebih baik. Itulah prinsip perubahan di TBM
Lentera Pustaka.
Jadi, kalau mau berubah untuk diri sendiri. Pengen untung karena
perubahan, berubah biar jadi ini jadi itu. Sarannya sederhana, tidak ada yang
perlu diubah. Cukup syukuri dan nikmati saja yang ada. Karena kita sudah
sempurna di mata orang yang bersyukur dan mau menerima kita apa adanya. Tidak
perlu berubah karena kita sudah berharga di mata orang-orang yang menghargai
kamu.
Tidak ada yang perlu diubah karena semuanya sudah pantas untuk kita,
sesuai dengan niat dan ikhtiar kita sendiri kan. Love yourself!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar