Saat ngobrol bareng relawan taman bacaan, ada pertanyaan. Siapa itu orang bahagia?
Secara sederhana, saya menjawab. Bahagia itu soal rasa personal dan
sangat subjektif. Tidak ada kebahagiaan yang permanen, selalu pasang surut.
Bila pertanyaannya, siapa orang yang bahagia? Maka kemungkinannya hanya
dua, yaitu 1) orang yang pura-pura bahagia dan 2) orang yang benar-benar
bahagia.
Tapi menariknya, kedua-duanya punya sisi gelap. Kalau yang pura-pura
bahagia, pasti sudah banyak yang tahu kan. Berpura-pura bahagia agar dibilang
bahagia, namun sejatinya gelisah dan bingung. Terlalu jauh antara harapan dan
kenyataan. Dan akhirnya bertanya sendiri, siapa saya sebenarnya?
Sementara untuk yang benar-benar bahagia pun ada sisi gelapnya. Punya
pengalaman buruk, dizolimi orang lain hingga diremehkan. Semuanya terasa
menyakitkan, kadang mengerikan. Tapi di balik itu, dia belajar banyak,
bertumbuh, dan terus ikhtiar mewujudkan cita-citanya. Sehingga akhirnya menjadi
pribadi yang benar-benar bahagia.
Tapi satu hal tidak boleh lupa. Bahwa tidak ada orang yang paham
indahnya tawa tanpa pernah merasakan pedihnya luka. Bagaimana bisa tahu bahagia
tanpa pernah mengalami tidak bahagia. Itulah pasang surutnya. Maka bahagia,
memang harus diperjuangkan. Karena bahagia tidak akan datang dengan sendirinya.
Sayangnya hari ini, tidak sedikit orang yang tidak mau berjuang untuk bahagia.
Sudah tahu tidak bahagia tapi tetap dijalani dan dikerjakan. Begitulah adanya.
Bersikap tentang bahagia itu penting. Karana memang, kesedihan dan
kebahagiaan itu tidak bisa dipisahkan. Sering bercampur baur hingga pemiliknya
sering kehilangan hati nurani dan akal sehat. Tentu, bukan hanya kamu, bukan
hanya saya, dan bukan cuma dia. Semua tahu dan pernah merasakannya.
Bahagia itu relatif. Maka jangan pernah merasa jadi korban apapun.
Tetaplah berpikir positif dan terus berbenah di segala keadaan. Bila ada yang
pernah jatuh, tidak apa-apa. Banyak orang yang sudah jatuh sebelum kita. Banyak
yang sudah melewati masa-masa gelap. Mereka bisa dan mampu, kenapa kita tidak?
Bertahan dan nikmati hati-hati yang ada. Teruslah maju dan keep fighting.
Sederhana saja, jangan menyerah dan terus berjuang.
Tetaplah positif dan nikmati yang dimiliki. Hingga kita bisa menemukan
bahagia setelah tidak bahagia. Untuk menuju benar-benar bahagia, bukan
pura-pura bahagia. Sambil menutup obrolan bersama relawan TBM Lentera Pustaka
sore itu. Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar