Siapapun semasa bekerja, mungkin soal keuangan tidak jadi masalah. Uang habis bulan ini, bulan depan sudah gajian lagi. Begitu terus selama bekerja, dalihnya tentu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sedikit gaya hidup. Intinya, pekerja di mana pun selagi masih bekerja selalu ada solusi atau masalah keuangan yang dihadapi.
Tapi bagaimana pekerja bila
sudah memasuki usia pensiun di 55 tahun? Waktu pensiun sudah tiba, bekerja
puluhan tahun pada akhirnya harus pensiun. Sehari-hari di rumah, tidak ada gaji
lagi sementara biaya hidup harus tetap terpenuhi. Dana pensiun sukarela tidak
punya, andalannya hanya Jaminan Hari Tua (JHT) BJPS TK yang hanya bisa memenuhi
kebutuhan hidup untuk 60 bulan (bila disiplin memakainya). Lalu di usia 61
tahun, dari mana uang untuk memenuhi biaya hidup di hari tua?
Faktanya 7 dari 10 pensiunan
di Indonesia mengalami masalah keuangan. Tidak mampu menutupi kebutuhan hidup,
sehingga tingkat ekonominya menurun. Maka wajar, akhirnya 1 dari 2 pensiunan di
Indonesia sangat bergantung pada anak-anak ya soal ekonomi. Selalu menunggu
transferan dari anaknya setiap bulan. Bila tidak, maka hidupnya kian merana.
Jauh dari sejahtera dan bahagia di masa pensiun, karena masalah tidak adanya
sumber penghasilan di hari tua.
Hai pekerja, cepat atau
lambat, setiap pekerja pasti akan pensiun. Saat usia sudah tua dan jatuh tempo
lamanya bekerja. Bahkan perusahaan pun sudah menyiapkan pengganti bila kita
pensiun. Pertanyaannya, sudahkah kita mempersiapkan masa pensiun kita sendiri.
Siapapun pasti akan pensiun, alias berhenti bekerja dan tidak punya gaji lagi.
Maka ada 5 pertanyaan penting saat pensiun yang harus bisa dijawab oleh pekerja
saat memasuki usia pensiun atau oleh pensiunan di Indonesia, yaitu:
1. `Dari mana uang untuk membiayai
kebutuhan hidup kita di hari tua, saat tidak bekerja lagi?
2. `Berapa jumlah uang minimal yang kita
perlukan setiap bulan saat pensiun nanti? Sama dengan gaji terakhir saat
bekerja atau setengah dari gaji terakhir waktu bekerja, dari mana sumbernya?
3. `Bagaimana bila kita sakit atau
mengalami kesehatan terganggu, apakah dananya sudah ada untuk berobat ke dokter
atau ke rumah sakit?
4. `Apakah saat pensiun nanti, kita akan
mengalami penurunan gaya hidup tidak seperti waktu bekerja?
5. `Apa yang sudah kita persiapkan untuk
masa pensiun kita sendiri, apa sudah punya dana pensiun?
Silakan dijawab dalam hati
atas lima pertanyaan tersebut. Dan yang penting, cari solusinya untuk masa
pensiun. Agar kita tidak menjadi pensiunan yang merepotkan anak-anak atau
bergantung kepada orang lain. Ingat saat pensiun, fisik kita tidak sekuat dulu
lagi. Pikiran, me tal dan fisik sudah berubah tidak segagah waktu bekerja kan.
Penting untuk dicermati pula,
pensiun buka. Hanya semata-mata karena uang untuk bisa nyaman dan tenang. Tapi
ada variabel lain yang sangat penting. Yaitu menjaga keseimbangan emosional dan
sosial, melakukan aktivitas yang baik dan bermanfaat di hari tua. Jangan pernah
merasa tidak berguna lagi di hari tua. Ada banyak yang bisa dikerjakan di hari
tua, agar sehat jasmani dan rohani.
Siapapun di hari tua, sangat
penting menjaga kesehatan dan tetap produktif. Merawat optimisme, bukan
pesimisme. Membiasakan berpikir positif daripada negatif, melatih prasangka
baik bukan buruk. Dan tidak kalah penting, jangan pernah membanding-bandingkan
diri dengan orangain di hari tua. Nikmati dan jalani saja hari tua dengan
rileks, asal dananya cukup.
Ketahuilah, tidak semua orang
di usia 60 tahun harus terlihat seperti masih 40 tahun. Tiap orang kondisi
pensiunnya berbeda-beda, jangan pernah ingin sama dengan orang lain. Pancarkan
kebahagiaan di masa pensiun dengan cara kita sendiri. Ketahuilah, you’re
only as old as you feel. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun
#DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar