Ada yang menyebut, katanya Gen Z dan Generasi Milenial tidak punya kecenderungan atau kesukaaan untuk menavung untuk jangka Panjang atau pensiun. Sebabya dikarenakan gaya hidup dan periaku konsumtif. Ternyata, pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Berdasarkan survey yang dilakukan, Gen Z dan Milenial sama-sama punya preferensi terhadap tabungan pensiun yang cukup besar. Gen Z dan Milenila punya kesadaran yang bagus akan pentingnya mempersiapkan tabungan untuk masa depan. Kehidupan di masa pensiun tetap menjadi prioritas atau preferensi mereka.
Survei Jakpat
berjudul “Understanding Gen Z: Preference in the Workplace” (Februari 2024)
yang melibatkan 295 responde mengungkap bahwa 75% Gen Z mengalokasikan gaji
untuk membeli makanan atau konsumsi harian, 63% untuk tabungan dan investasi
jangka panjang, 62% untuk perawatan diri serta diberikan kepada orang tua, dan
56% untuk hiburan dan liburan (Sumber: https://www.instagram.com/p/DE9Nt4lzUFt/?igsh=MzRlODBiNWFlZA%3D%3D).
Sedangkan survei bertajuk “Dana Pensiun untuk Kaum
Milenial” Desember 2024) yang dilakukan Syarifudin Yunus, Asesor LSP Dana
Pensiun dan melibatkan 100 responden di Jakarta menyimpulkan 5 prioritas
pengeluaran atau biaya kaum mlienial terdiri dari 1) 82% untuk keperluan
keluarga, 2) 64% untuk keperluan kesehatan, 3) 62% untuk liburan personal, 4)
56% untuk persiapan masa pensiun, dan 5) 50% untuk keperluan bisnis atau gaya
hidup.
Mengacu pada 63% Gen Z mau menabung dan investasi
jangka panjang dan 56% Milenial menjadikan masa pensiun sebagai prioritas,
berarti Gen Z dan Milenila punya preferensi akan tabungan pensiun yang cukup
besar. Pola alokasi gaji Gen Z dan pengeluaran
Milenial menunjukkan
ada keseimbangan antara biaya kebutuhan langsung, kesadaran dan merencanakan
masa depan. Terbukti gen Z dan Milenial punya kesadaran finansial yang tinggi
untuk jangka panjang. Hanya saja, tujuan menabung untuk jangka panjang yang
beragam seperti membeli rumah, biaya pernikahan, pendidikan anak, hingga tabungan
pensiun. Realitias ini tergolong unik, karena Gen Z dan Milenial memiliki
prefrensi terhadap Tabungan dan investasi jangka panjang. Berbeda dengan pandangan
banyak orang yang hanya menyebut Gen Z dan Milenial hanya memakai uang untuk
gaya hidup dan perilaku konsumtif.
Harus dipahami,
gaya hidup Gen Z dan Milenial orientasinya kreativitas, inovasi, dan
kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan mental. Di samping berpegang
pada gaya hidup digital, minimalis, dan sangat menjaga keseimbangan antara
kehidupan pribadi dan profesional. Gen Z dan Milenial secara rata-rata menghabiskan minimal 11 jam di depan layar komputer atau smartphone. Mereka
tidak lagi mencari tahu di dunia maya melalui “google”. Tapi lebih dari separuh
Gen Z dan Milenial lebih cenderung mencari tahu dan mengunggah konten yang
dibuat sendiri melalui platform media sosial seperti Instagram, TikTok,
Snapchat, Twitch. Lebih suka konten visual, bukan sekadar teks sederhana.
Menariknya saat bekerja, Gen Z dan Milenial tidak suka
terhadap atasan yang arogan dan subjektif. Tidak suka melarang ini, melarang
itu karena sangat menghargai kreativitas perorangan dan ekspresi personal.
Karenanya di mata Gen Z dan Milenial, semua kantor harus memiliki ruang untuk
bersantai dan berinteraksi dengan rekan kerja sambil berdiskusi, minum kopi. Gen
Z dan Milenial sangat menjunjung tinggi hak-hak demokrasi. Bila terjadi
pembungkaman atau arohansi, maka Gen Z dan Mielanil sangat berani untuk
berhenti bekerja. Sikap menghagai dan dihargai sangat penting bagi Gen Z dan
Milebial.
Faktanya, Gen Z dan Milenial sangat terbuka dan sangat
berkomitmen untuk bekerja keras manakala lingkungan kerja mendukung dan sesuai
ekspektasinya. Dan mereka memiliki preferensi yang bagus untuk tabungan pensiun
sekalipun masih muda. Hanya saja, edukasi dan kemudahan akses dana pensiun
sangat penting untuk Gen Z dan Milenial. Untuk menjawab pertanyaan umum mereka,
untuk apa saya punya dana pensiun? Salam #EdukasiDanaPensiun #DanaPensiun
#YukSiapkanPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar