Saat diatnya, apakah Anda sudah punya program pensiun (selain JHT BPJS TK)? Terdapat 95% pekerja di Jakarta menjawab belum punya dan hanya 5% pekerja yang menjawab sudah punya. Survei terbaru yang dilakukan Syarifudin Yunus, edukator dana pensiun ini diikuti 100 pekerja di Jakarta dan masih berlangsung hingga saat ini untuk pertanyaan lainnya. Dari data yang terkumpul, usia responden berada di komposisi 70% di bawah usia 30 tahun dan 30% di antara 30-40 tahun dengan distribusi 85% di bekerja di sektor formal dan 15% di sektor informal.
Survei dana pensiun di kalangan pekerja ini
sepertinya memang mengkonfirmasi tingkat inklusi dana pensiun sebesar 5,42%
berdasarkan SNLIK OJK 2022. Survei ini dilakukan sebagai bagian untuk memetakan
tren pemahaman pekerja tentang dana pensiun, di samping mendeskripsikann Tingkat
literasi – inklusi dana pensin di kalangan pekerja, Adapun karakteristik utama pekerja
yang menjadi responden adalah orang yang menerima upah
atas hasil pekerjaannya tanpa membutuhkan keahlian khusus dan kompetensi yang
spesifik, seperti guru, staf kantor, pegawai kontrak, dan pramuniaga, termasuk
sektor informal.
Beberapa pertanyaan penting lainnya disajikan dalam survei
dana pensiun ini antara lain: 1) apakah Anda
yakin dapat memenuhi biaya hidup saat hari tua (saat tidak bekerja lagi)?, 2) apakah
Anda hanya mengandalkan dana pensiun dari tempat Anda bekerja?, 3) apakah Anda
mau menyisihkan sebagian gaji untuk hari tua atau masa pensiun?, dan 4) bila
harus menabung untuk Dana Pensiun, berapa besar uang yang akan Anda sisihkan
setiap bulan?. Secara bertahap, hasil survei dana pensiun di kalangan pekerja ini
akan dipublikasikan sebagai data yang bisa ketahui publik.
Survei ini menyiratkan bahwa manfaat
dana pensiun belum diketahui para pekerja. Karena tingkat pengetahuan akan
manfaat dana pensiun masih terbatas. Pekerja sektor formal saja masih banyak
yang belum tahu, apalagi di sektor informal. Sudah pasti, tingkat kepesertaan
dana pensiun masih tergolong rendah. Patut dipahami, pengetahuan pekerja tentang dana pensiun adalah persoalan mendasar.
Karena sebab tahu akan mampu mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang untuk
memiliki dana pensiun. Pengetahuan menjadi faktor penting untuk meningkatkan
pengambilan keputusan pekerja untuk merencanakan masa pensiunnya. Maka untuk
mengubah dari tidak tahu jadi tahu harus dilakukan edukasi terus-menerus di
kalangan pekerja, baik sebagai individu maupun pekerja suatu perusahaan.
“Survei Dana Pensiun di kalangan Pekerja ini saya lakukan sebagai update
kondisi pengetahuan dan tingkat literasi dana pensiun. Sebagian besar
responden dapat dikatakan pekerja biasa, seperti kebanyakan pekerja di
Indonesia. Tujuannya, memperkuat basis data dan realitas di lapangan untuk industri
dana pensiun” ujar Syarifudin Yunus, peneliti dan edukator dana pensiun dalam keterangannya..
Ada pesan penting dari survei dana pensiun di kalangan pekerja
Jakarta akan pentingnya edukasi yang berkelanjutan dan kemudahan akses untuk
memiliki dana pensiun. Karena itu, digitalisasi dana pensiun saat ini menjadi
sebuah keniscayaan. Salam #YukSiapkanPensiun #DanaPensiun #EdukasiDanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar