Saat membaca seorang Ibu di Tangerang yang membunuh penjaga toko akibat tidak terima ditegur sandalnya kotor, jujur saya tidak habis pikir. Hanya urusan sepele kok bisa-bisanya emosi lalu menusuk samurai hingga tewas. Ada apa gerangan dengan emosi dan nafsu manusia?
Apapun alasannya, jangan membahayakan
diri sendiri dan orang lain. Ajarannya memang begitu, jangan dibantah. Haram mendatangkan madharat
atau bahaya kepada orang lain dan diri sendiri. Manusia itu berperilaku baik
saja belum tentu masuk surga, apalagi bertindak jahat. Karena kita tidak tahu
apa yang ada dalam hati manusia? Mau urusan kehormatan, agama, jiwa, akal, atau
harta sekalipun jangan pernah bertindak yang membahayakan diri sendiri atau
orang lain. Eling, eling dan waspada!
Siapapun
dilarang melakukan perbuatan yang menimbulkan bahaya, baik untuk diri sendiri
maupun orang lain. Maka kendalikan diri. Bila belum terjadi, segera antisipasi
dan tahan diri agar tidak menyebabkan bahaya. Bila sudah terjadi, siapapun
wajib untuk menghilangkan dan menghapus sisa-sisanya. Rasulullah SAW berkata, “idak
boleh memudharati diri sendiri dan orang lain.” (HR. Ibnu Majah no. 2341).
Di
bulan puasa seperti, orang berpuasa pun berbahaya. Karena puasanya hanya mendapatkan lapar dan
haus semata. Kenapa? Karena pahala puasanya hilang akibat melakukan perbuatan tercela. Berdusta,
bergunjing, atau melampiaskan hawa nafsu yang jelek. Karena perbuatan yang membahayakan
diri sendiri atau orang lain. Apa gunanya berpuasa bila perilakunya buruk?
Hati-hati
dalam bersikap dan bertindak, di mana pun. Apalagi yang bisa merugikan diri
sendiri dan orang lain. Jangan menyusahkan orang lain akibat perbuatan kita.
Punya samurai kok buat membunuh orang lain. Punya uang kok untuk menghina orang
lain. Apalagi tidak punya apa-apa tapi kerjanya menzolimi orang lain. Merampas
hak orang lain, memusuhi, memfitnah, bahkan membenci tanpa ujung. Di
tempat-tempat umum, di jalanan, di pasar tidak boleh menggangu orang lain. Apalagi bertindak
yang membayakan diri sendiri atau orang lain. Itulah nasihat dan hikmah
berpuasa.
Siapapun, silakan maju tanpa menyingkirkan. Naiklah setinggi
mungkin asal jangan merendahkan orang lain. Jadilah baik tanpa menjelekkan
orang lain. Dan jadilah benar tanpa perlu menyalahkan orang lain. Jadilah cerdas
tanpa perlu menyebut bodoh orang lain. Itulah spirit yang dipegang Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Hanya menyediakan
tempat membaca bagi anak-anak usia sekolah dan warga yang selama ini tidak
punya akses bacaan.
Ketahuilah,
barangsiapa membahayakan orang lain
maka Allâh akan membalas bahaya kepadanya dan barangsiapa menyusahkan orang
lain, maka Allâh pun akan menyulitkannya. Sekali lagi, jangan bertindak yang
membahayakan diri sendiri dan orang lain. Salam literasi #NgabubuRead #TamanBacaan
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar