Ada benarnya nasihat yang menyuruh “jangan pusing dengan pendapat orang lain”. Karena toh orang lain tidak membantu apapun yang kita lakukan. Apalagi di saat kita terjatuh, orang lain pun hanya mengomentari. Malah seringnya hanya berkomentar negatif. Jadi, jangan pusing dengan pendapat atau komentar orang lain.
Apalagi urusan berbuat baik dan menebar manfaat,
pasti ada saja orang yang berkomentar buruk. Berprasangka menurut versinya
sendiri. Maka jangan pusing pada komentar orang lain. Apapun yang baik,
kerjakan saja. Biarkan orang lain jadi komentator. Karena setiap kebaikan yang
dilakukan sama sekali tidak perlu dibuktikan kepada siapapun. Kita yang
melakukan maka kita pula yang lebih tahu. Orang lain sejatinya hanya sok tahu.
Apapun namanya, teruslah berbuat
baik. Apalagi di bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah dan ampunan.
Kerjakan apapun yang baik dan bermanfaat, karena semuanya akan kembali kepada
kita. Tidak usah peduli atas apa yang dikatakan orang lain. Asal niatnya
baik dan ikhtiarnya bagus, jalankan saja. Toh, tidak merugikan orang lain dan
tidak mengambil hak orang lain.
Seperti
aktivitas sosial di taman bacaan pun tidak luput dari komentar orang lain. Taman
bacaan ya tempat membaca, mengajar calistung anak kelas prasekolah, memberantas
buta huruf, tempat belajar computer anak-anak yang selama ini tidak pernah menyentuh
keyboard, bahkan mendekatkan akses buku bacaan ke anak-anak kampung melalui
mtor baca keliling, Hanya saja di mata orang yang pikirannya buruk prasangkanya
jahat, pasti taman bacaan dianggap jelek. Selagi niatnya baik ikhtiarnya bagus
maka kerjakan saja. Jangan pusing dengan pendapat orang lain. Biarkan waktu
yang akan membuktikannya. Bila perlu katakan pada mereka, “elo bantu nggak pake
komentarin, sorry ye…”
Berbagai
literatur menyebut, prasangka dan pendapat orang lain itu lebih banyak salahnya
daripada benarnya. Karena orang lain itu peduli saat ada maunya, dan terlalu
gampang berubah menjadi jahat karena benci dan iri. Itu saja rumusnya. Jadi lebih
baik fokus saja pada aktivitas baik dan diri kita sendiri. Tidak ada ruang bagi
orang lain yang sama sekali pada orang lain yang tidak ada kontribusi apapun. Apalagi
yang kerjanya hanya mengomentari dan menghakimi. Kita bertindak itu bukan mengikuti
jejak orang lain tapi mendengarkan kata hati.
Teruslah berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun. Dan
ketahuilah, siapapun yang membenci kita pasti karena kita lebih baik darinya. Maka
jangan pusing dengan pendapat orang lain, jangan dengarkan apa kata mereka.
Teruslah melangkah dengan gegap gempita. Salam literasi #NgabubuRead
#BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar