Sekadar diskusi dan patut dipikirkan, selama ini taman bacaan sering kali dianggap hanya tempat untuk membaca buku. Hanya untuk meningkatkan kegemaran membaca anak dan masyarakat. Datang, ambil buku, membaca, dan selesai. Membaca buku dan taman bacaan hanya sebatas gerakan literasi. Apa hanya begitu peran taman bacaan?
Saya
sedikit berpandangan beda. Karena taman bacaan yang saya kelola kini sudah
menjadi bagian dan sarana untuk menikmati ketaatan kepada-Nya. Tempat berkiprah
secara sosial, mengabdi kepada Masyarakat yang membutuhkan, membina anak-anak
yatim dan kaum jompo, bahkan mendirikan koperasi simpan pinjam untuk “membebaskan”
warga dari jerat bank emok, reteir berbungan tinggi. Semuanya yang ada di taman
bacaan, saya dedikasikan untuk menikmati ketaatan kepada-Nya. Taman bacaan
sebagai ladang amal, sekaligus cara sederhana membangun kesalehan sosial. Bukan
hanya kesalehan spiritual.
Mungkin,
sebagaian menganggap aneh. Agak asing di telinga. Kok bisa, taman bacaan
dijadikan sarana menikmati ketaatan kepada Allah SWT. Ya sudah tentu, karena
selama ini menikmati ketaatan hanya “dibatasi” pada masjid atau di atas
sejadah. Terbatas pada simbol-simbol ketaatan ragawi. Justr di taman bacaan,
ternyata ketaaan bukan hanya melaksanakn perintah-Nya dan menjauhi laranga-Nya.
Tapi juga tercermin pada norma-norma keagamaan yang dianjurkan. Untuk terus
memperbaiki akhlak dan adab secara sosial. Selalu mau berbuat baik, menebar
manfaat, menghormati sesama, sekaligus menjauhi diri dari dosa, seperti
berghibah, fitnah, atau bermaksiat urusan dunia.
Mungkin
di luar sana, tidak sedikit orang justru menikmati dalam kemaksiatan. Berkumpul
dalam komunitas hobi yang hedonis, konsumtif dan mempertontonkan gaya hidup. Itu
yang ketahuan, beluam lagi yang sembunyi-sembunyi. Maka patut direnungkan, apapun
aktivitas kebaikan di mana pun adalah bagian dari menikmati ketaatan kepada-Nya.
Semata-mata diniatkan untuk menggapai ridho-Nya. Menikmati ketaatan kepada-Nya.
Memang tidak mudah, membutuhkan ilmu dan jiwa yang komit. Dan raga yang sudah terbiasa.
Sehingga menjadikan segalanya sebagai ladang amal dan bukti menikmati ketaatan
kepada-Nya. Karena hanya kepada-Nya, semua akan kembali dan kembali.
Maka
taman bacaan bukan hanya tempat membaca. Tapi lebih dari itu, taman bacaan pun
mampu menjadi tempat menggembleng dan menikmati ketaatan kepada-Nya. Agar tidak
larut pada gemerlap dunia yang kamuflase. Untuk menuju “maqom” hakiki di akhirat
kelak. Jadikan taman bacaan sebagai ladang amal, untuk selalu memperbaiki niat
membaguskan ikhtiar dan memperbanyak doa. Hingga semua akan indah pada waktunya.
Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar