Belajar memang banyak versinya. Ada yang
belajar agama, belajar ilmu pengetahuan. Belajar ntuk mengejar gelar. Bahkan
ada juga yang belajar "ilmu hitam". Maka wajar, belajar disuruh
seumur hidup, bahkan sampai ke negeri cina. Tapi sayangnya, mungkin tidak
banyak orang yang belajar tentang kemanusiaan. Belajar memanusiakan manusia,
belajar untuk memiliki kepedulian kepada sesama.
Belajar, sulit dibantah, pasti penting.
Apalagi belajar agama, belajar ilmu pengetahuan, dan belajar lainnya. Tapi
menurut saya, belajar kemanusiaan itu jauh lebih penting. Belajar tentang
kepedulian terhadap sesama. Belajar agama pastinya bikin pandai ibadah. Belajar
ilmu pengetahuan pastinya bikin cerdas dan tahu segala hal. Tapi hanya belajar
kemanusiaan yang bisa menjadikan seseorang menjadi peduli kepada orang lain.
Sekaligus mau menghormati orang lain. Mau menerima orang lain tanpa pandang
status sosial, pangkat apalagi jabatan. Belajar kemanusiaan itu langka.
Hari ini, makin banyak orang yang
gampang berpikir dan bertindak jahat. Tidak berperasaan sehingga tidak lagi
mampu peduli dan berbelas kasih kepada orang lain yang membutuhkan. Boro-boro
membantu, pikirannya saja sudah buruk sangka. Akibat terlalu mementingkan diri
sendiri. Tidak punya empati, apalagi peduli. Banyak orang dulunya susah, begitu mendingan sedikit
ekonominya udah sebakul gayanya. Banyak orang dulunya cukup, begitu cerdas
sedikit otaknya langsung menyepelekan orang lain. Karena nggak pernah belajar
kemanusiaan. Lupa, bahwa manusia sehebat apapun tetap bukan apa-apa dan bukan
siapa-siapa.
Kemanusiaan, bisa jadi makin kehilangan tempatnya. Akibat
egoisme yang berelebihan, gaya hidup, indivialis, materialis, hingga hilangnya
rasa peduli. Yang susah makin susah, yang kaya makin kata. Itulah sebabnya, kita
mungkin harus bertanya pada diri sendiri. Mengapa kita harus peduli jika tidak
ada orang lain yang peduli? Lalu, bagaimana suatu keadaan bisa berubah menjadi
lebih baik bila tidak ada yang mengubahnya?
Maka bersyukur, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera
Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor masih berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan.
Tetap menjunjung tinggi kepedulian sosial, berbelas kasih, dan selalu ikhtiar untuk tidak mementingkan diri sendiri. Sekalipun hanya
berkiprah di taman bacaan dan gerakan literasi. Mulai dari menyediakan tempat membaca,
berinteraksi sosial bersama buku, saling menasihati, melatih antre, ikhlas
mengajarkan, dan bergaul dengan akhlak yang baik. Selalu ikhtiar berbuat baik
dan menebar manfaat. Tentu, atas dukungan komitmen dan konsistensi, insya Allah.
Belajar kemanusiaan pun bisa terjadi di
taman bacaan Untuk selalu peduli dan berani membantu orang lain. Sebagai adab dalam
bermuamalah. Sederhananya, taman bacaan ternyata bisa jadi tempat belajar
kemanusiaan. Untuk melatih dan membiasakan akhlak baik dalam keseharian. Biar
nggak kering, biar nggak hambar dalam hidup. Karena sejatinya, kita tidak boleh kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan. Salam literasi #BelajarKemanusiaan #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar