Pagi ini, matahari terbit masih seperti kemarin. Awan cerah pun menggelayut seperti biasanya. Namun dari atas Rooftop Baca TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, ada dua wajah yang berbeda. Ada dua jiwa yang berlainan menemani pagi.
Di satu rumah, ada yang kita lalui dengan
kebahagiaan. Tapi di rumah lain, ada yang dilalui dengan kesedihan. Di satu
rumah, ada yang menjalani dengan kemudahan. Tapi di rumah yang lain, ada yang
menjalaninya dengan kesusahan.
Dalam diri seseorang, ada yang bersikap
optimis di setiap pagi. Tapi pada orang yang lain, ada yang menyikapinya dengan
pesimis. Di satu jiwa, ada pagi yang dianggap kebenaran. Tapi di satu jiwa yang
lain, tidak sedikit yang memandang pagi sebagai kesalahan. Selalu ada yang
positif, ada yang negatif.
Begitulah sebuah takdir bekerja. Selalu
ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Selalu ada yang berdiam diri atau
ber-ikhtiar sekuat tenaga. Ada yang meremehkan apapun, ada yang memuliakan
apapun. Ada yang membaca kehidupan, ada pula yang hanya tertidur pulas dalam
kehidupan.
Pagi ini, siapapun bisa memasuki pagi
dengan tawa. Tapi esok pagi, kita mungkin memasuki pagi dengan air mata. Hari
ini, mungkin kita menyambut pagi dengan berbagai nikmat-Nya. Tapi esok hari,
sangat mungkin kita menyambut pagi dengan musibah-Nya. Itulah dunia yang fana, sahabat.
Hidup siapapun, memang tidak selamanya
akan berada di tempat yang sama. Tidak satupun manusia yang punya keadaan sama.
Semuanya akan pasang-surut, sesuai teakdir-Nya. Selalu ada tawa ada air mata. Ada
suka ada duka. Ada sakit ada sehat, ada mudah ada sulit. Tidak apa-apa sahabat,
biarlah semuanya terjadi dengan sendirinya. Tanpa rekayasa dari manusia. Hanya
Allah SWT yang berkehendak semuanya terjadi.
Maka ada yang terpenting dalam hidup. Saat
kemarin itu kita beriman, maka hari ini pun kita tetap beriman. Kemarin kita beramal
sholeh, maka hari ini pun tetap beramal sholeh. Kemarin kita berbuat baik, maka
hari ini pun tetap berbuat baik. Kemarin bermanfaat, hari ini pun tetap bermanfaat.
Dan jika kemarin kita "terpaksa" penuh dosa, semoga hari ini menjadi
jalan taubat untuk kita.
The show must go on, sahabat. Hidup akan terus berjalan selagi
masih dalam genggamannya. Asalkan kita mau berubah lebih baik dan mendekat
sepenuhnya kepada Allah SWT. Tetap mau berbuat baik dan menebar manfaat kepada
sesama. Sekalipun hanya di taman bacaan masyarakat, mengajak anak-anak membaca.
Maka semua akan menjadi indah dan bermakna.
Ketahuilah sahabat. Bahwa keadaan
seseorang itu tergantung bagaimana akhirnya. Dan setiap amalan itu juga
tergantung pada akhirnya. Maka jangan terlena dengan masa lalu, tetaplah optimis
dan bertindak baik di hari ini dan esok. Akhir kita bukan terletak pada omongan.
Tapi perbuatan baik yang ditebarkan di mana pun.
Maka tiada daya dan kekuatan, selain kita
memohon taufik dan hidayah kepada-Nya. Selalu memperbaiki niat dan ikhtiar yang
baik. Selebihnya, serahkan segalanya kepada Allah SWT. Itulah sikap literat di
setiap pagi. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar