Sebagian orang mungkin pernah menemukan persoalan di mana ada tanah milik seseorang yang kemudian dirampas dan direbut hingga dijual oleh orang lain. Sebagian orang lagi pernah merasakan aktivitas sosialnya diganggu orang lain. Atas nama permusuhan dan kebencian lalu “membenarkan” tindakan zalim kepada orang lain. Hingga lupa, bila tidak bisa membantu maka cukup diam. Jangan berbuat zalim kepada orang lain.
Seperti yang dialami Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Ketika ada orang yang memusuhi
aktivitasnya lalu menjual tanah yang dijadikan kebun baca. Ada yang menebar
fitnah dan gosip untuk merusak citra taman bacaan. Bahkan ada pula yang merusak
fasilitas yang dimiliki taman bacaan. Selain menjadi tantangan saat berkiprah secara
sosial untuk kebaikan, kezaliman di taman bacaan jadi pembelajaran yang luar
biasa. Tentang masih adanya orang-orang yang lupa hukuman bila berbuat zalim
kepada orang lain.
Dari Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW telah
bersabda, “Sesungguhnya aku hanya seorang manusia biasa. Maka, boleh jadi sebagian
kamu lebih pandai mengemukakan argumentasinya daripada sebagian yang lain, sehingga
aku memenangkannya. Maka, barangsiapa yang aku putuskan untuknya untuk
mendapatkan hak orang muslim lainnya (sesuai argumentasi yang dikemukakannya),
itu adalah sepotong api neraka, maka biarlah ia membawanya atau
meninggalkannya."
QS. Al-Furqan
ayat 19 menegaskan “Barangsiapa yang
berbuat zalim, niscaya akan merasakan azab yang sangat besar.” Siapapun yang berbuat zalim pada
akhirnya akan mendapatkan laknat Allah SWT berupa dijauhkannya
dari kenikmatan-kenikmatan dan rahmat Allah SWT baik di dunia maupun di
akhirat. Sekali lagi,
jangan berbuat zalim kepada orang lain.
Berbuat zalim banyak jenisnya. Mengambil hak orang lain, berbuat yang
merugikan orang lain, merusak lingkungan, mengganggu ketenangan orang lain, mengambil harta
secara batil (merampok, mencuri, menipu), fitnah, ghibah, menghina, bahkan melakukan kekerasan secara fisik dan mental
adalah contoh
perbuatan zalim yang paling sering terjadi. Hingga berujung menyakiti hati dan
perasaan orang lain atau banyak orang. Resepnya sederhana, bila kita tidak mau
dizalimi orang lain maka jangan menzalimi orang lain.
Sungguh mengerikan bila gemar berbuat zalim. Apapun alasannya, bersikap
zalim tidak dibenarkan. Zalim pun jadi bukti kekufuran ast nikmat dan karunia Allah
SWT. Selain diperintah untuk menghindarinya, perbuatan zalim pasti “dijanjikann”
mendapat ganjaran setimpal berupa 1) berlakunya azab yang besar bagi pelakunya, 2) akan mendapatkan
laknat berupa dijauhkannya dari kenikmatan-kenikmatan dan rahmat Allah SWT, 3) mendapatkan
ancaman doa dari orang yang dizaliminya dan doa orang yang terzalimi akan
dikabulkan oleh Allah SWT, 4) mengalami kebangkrutan di hari kiamat kelak, dan
5) mendatangkan bencana dan malapetaka. Sangat mengerikan bila berbuat zalim.
Atas
pengalaman dan kisah nyata kezaliman, maka TBM Lentera Pustaka selalu mengajarkan
penting tidak berbuat zalim kepada orang lain. Selalu berbuat baik dan menebar
manfaat kepada orang lain. Harus toleransi saat membaca buku, bertutur kata
yang sopan, antre, sabar, berperilaku baik, hingga selalu bersyukur. Maka selalu
ada sholawatan dan doa literasi setiap memulai aktivitas di TBM Lentera
Pustaka. Mengucap salam dan cium tangan di TBM Lentera Pustaka, adalah ajaran
literasi yang masih terserak untuk dipraktikkan.
Bila
tidak bisa berbuat baik dan menebar manfaat, sudah cukup untuk tidak berbuat
zalim kepada siapapun. Tetap sabar dalam segala keadaan. Selalu bersyukur atas
segala nikmat dan anugerah-Nya. Insya Allah, semuanya menjadi mudah dan dimudahkan.
Percayalah!
Tapi
bila hari ini masih ada orang-orang yang berbuat zalim kepada kita. Cukup
doakan saja dengan “Rabbanaa afrigh 'alainaa shabran wa tsabbit aqdamana wanshurnaa 'alal
qaumil kaafiriin”. Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan
teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir (zalim). Salam literasi #PegiatLiterasi
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar