Gara-gara PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) sistem zonasi, ada sekolah yang tidak dapat murid. Ada pula sekolah yang muridnya sedikit, direncanakan akan digabungkan. Pemerintah pun akan evaluasi sistem zonasi dalam PPDB. Karena dianggap tidak fair, tidak mengakomodir calon peserta didik secara efektif. Bahkan hari ini, gara-gara PPDB sistem zonasi, ada sekolah yang cuma punya 1 murid. Pendidikan jadi serba salah. Jadinya, pendidikan maunya gimana dan harusnya seperti apa sih?
Belajar dengan 1 murid sebenarnya sudah hal
biasa terjadi di Gerakan BERantas Buta aksaRA (GEBERBURA) Taman Bacaan
Masayarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Seperti yang
terjadi pada Minggu (16/7/2023), murid atau warga belajar pemberantasan buta
aksara hanya diikuti Ibu Euis. Seharusnya ada 9 kaum ibu yang menjadi warga
belajar di program berantas buta aksara ini. Hanya mungkin karena sibuk atau
ada urusan lain, maka warga belajar lainnya tidak dapat hadir. Namun begitu, relawan
dan wali baca tetap mengajar baca tulis, tetap melayani kegiatan belajar walau
hanya 1 murid. Tidak diliburkan, tidak dipercepat. Kegiatan belajar nonformal
ini tetap berjalan selama 2 jam sekali pertemuan.
Sebagai lembaga nonformal, taman bacaan
sadar betul. Bahwa tidak bisa memaksa warga belajar untuk hadir, Karena itu
dibutuhkan cara tersendiri untuk tetap mempertahankan kegiatan belajar berantas
buta aksara. Misalnya dengan memberikan seliter beras atau 3 buah mie instan
kepada warga belajar yang hadir. Maklum di zaman begini, apa sih menariknya
mengajar dan belajar buta aksara. Tapi semuanya tetap berjalan di TBM Lentera Pustaka
karena adanya komitmen dan konsistensi dalam berkegiatan. Fokusnya bukan pada
siapa yang hadir? Tapi bagaimana TBM tetap istikomah dalam menjalankan perannya
di masyarakat? Tidak kadang punya aktivitas, kadang tidak ada aktivitas.
Jadi, gerakan berantas buta aksara tidak
masalah belajar dengan 1 murid. Karena di situlah, letak ujian dan tantangan
dalam berliterasi dan mengelola taman bacaan. Mau sepenuh hati atau setengah
hati? Sedikit atau banyak pengguna layanan di taman bacaan, itulah realitas dan
tantangan yang dihadapi.
Pegiat literasi di taman bacaan sadar
betul Bahwa kegiatan literasi dan taman bacaan adalah jalan bukan tujuan. Maka aktivitas
literasi di taman bacaan, harus melibatkan hati bukan hanya logika. Mau
merasakan mengajar dengan 1 murid, silakan berkunjung ke TBM Lentera Pustaka
setiap hari Minggu siang pukul 13.00 WIB? Sekaligus mengabdi kepada kaum buta
aksara. Salam literasi #GeberBura #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar