Saat seorang kawan bertanya soal komitmen saya berkiprah di taman bacaan. Maka saya menjawab, bahwa taman bacaan bukan hanya sebagai ladang amal. Tapi menjadi tempat saya untuk menjaga dan membersihkan hati. Karena di zaman begini, banyak orang terkena penyakit hati akibat tidak punya tempat atau lingkungan untuk menjaganya. Harus punya ikhtiar untuk menjaga hati, membersihkan hati. Karena hati, menjadi pusat segala nafsu an amal setiap orang.
Jangan lupa, hati itu punya fungsi
yang sangat penting, Sebagai organ tubuh manusia yang terbesar, hati dapat menentukan
segalanya. Hati yang jadi sebab sehat atau sebab sakit. Maka penting untuk
siapapun menjaga hati sekaligus membersihkan hati. Agar terhindar dari penyakit
hati yang dapat memengaruhi perasaan, pikiran, dan perbuatannya. Jadi baik atau
buruk tergantung dari hatinya.
Maka di dekat kita, ada orang yang
tinggi hati, ada yang rendah hati. Ada yang lapang hati tapi ada pula yang
berat hati. Bahkan tidak sedikit yang “makan hati” dan “sakit hati”. Itulah
bukti pentingnya hati, maka perintahnya adalah “hati-hati”. Jangan gegabah,
jangan ceroboh dengan hati. Hati-hati untuk apapun, dan di mana pun.
Banyak yang lupa, gangguan hati itu bisa
fatal. Secara medis, hati yang rusak menjadi sebab infeksi dan teracuni. Hingga
berujung penyakit hepatitis, sirosis, pengerasan hati,
perlemakan hati atau liver, lalu menuju kanker hati. Sedangkan scara psikologis, penyakit hati
dalam diri seseorang berwujud seperti amarah dan benci, iri dan dendam, berburuk
sangka, gibah dan fitnah. Hatinya sakit paripurna, secara media dan psikologis.
Bukan sakit hati, tapi hatinya sakit.
Saat duduk di majelis, ada banyak nasihat
untuk membersihkan hati. Diantaranya dengancara mengakui kesalahan dan
bertaubat, memperbanyak zikir dan istighfar, bahkan memperbanyak membaca Al Quran.
Membersihkan hati berarti bertekad untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Caranya dengan menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya untuk selalu ikhtiar memurnikan ketaatan
kepada-Nya (ikhlas). Karena suka tidak suka, hanya dengan hati yang bersih jadi
modal penting menghadap Allah SWT dengan selamat.
Nah ternyata, kiprah saya di Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor bukan hanya
sebagai ladang amal dan kontribusi sosial kepada masyarakat. Tapi lebih dari
itu, sebagai “obat mujarab” untuk menjaga dan membersihkan hati. Hampir setiap Minggu,
dari Jakarta ke Bogor, saya membimbing anak-anak yang membaca, mengajar buta
aksara, bahkan berdiskusi dengan wali baca dan relawan taman bacaan. Selain
untuk manggapai ridho Allah SWT, aktivitas di TBM Lentera Pustaka menjadi cara
sederhana saya untuk membersihkan hati. Untuk selalu berbuat baik dan menebar
manfaat kepada orang lain. Untuk selalu memperbanyak amal soleh, di samping semakin
ingat untuk tidak memasukkan dunia ke hati.
Saat di taman bacaan, minimal saya tidak
membuang waktu untuk hal yang sia-sia. Tidak suka gibah apalagi kepo terhadap
urusan orang lain. Saat di taman bacaan, jujur saya terhindar dari pergaulan buruk,
posting-posting yang tidak jelas di grup WA, bergibah apalagi mengintimidasi
orang dengan nomor-nomor “siluman” yang berganti-ganti. Tentu saja, saat
berkiprah di taman bacaan harus dijalankan dengan sepenuh hati. Terlihat kok dari
komitmen dan konsistensinya.
Hati itu penting, jangan dianggap sepele.
Karena di hati, ada niat dan tempat bermukimnya pikiran dan perbuatan. Untuk
apapun dan di mana pun. Karena itu, berkiprah di taman bacaan asal diniatkan
benar dan ditopang hati yang Ikhlas, Insya Allah akan diberi balasan yang
setimpal dan lebih bernilai di sisi Allah SWT. Biarkan saja, orang-orang yang
mencibir atau merendahkan kiprah di taman bacaan. Bisa jadi karena mereka belum
punya hati atau terlalu tinggi hati.
Jadi terkonfirmasi, berkiprah di
taman bacaan adalah untuk menjaga hati, untuk membersihkan hati. Karena hati
yang baik akan mendapat kebaikan. Sebaliknya, hati yang jelek maka akan
berujung pada kejelekan pula. Dan semuanya hasilnya, tinggal menunggu waktu
saja. Salam literasi #BacaBukanMaen
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar