Ini soal, bagaimana kita menghabiskan waktu? Ada yang habis waktunya untuk main gawai, ada pula yang menonton TV. Tapi tidak sedikit yang habis waktunya untuk membaca buku, olahraga atau berbuat kebaikan. Ada juga yang habis waktunya untuk kesibukan. Entah sibuk apa?
Kata banyak
orang, waktu adalah harta yang paling berharga. Waktu pula yang sering
disia-siakan banyak orang. Waktu yang terbuang percuma lalu disesali. Waktu yang
kemudian dibicarakan saat tua. Menyesal karena banyak waktu di saat muda yang
disia-siakan.
Waktu itu relatif.
Ada yang dimanfaatkan untuk kegiatan positif. Tapi ada pula yang memakai waktu
untuk hal-hal negatif. Tapi satu yang pasti tentang waktu. Seperti kata Dr. Bilal
Philips yang menyebut “Bagaimana kita menghabiskan masa muda akan menentukan
keadaan kita di usia tua dan keadaan kita saat akan mati!”
Waktu bisa jadi pahala, bisa jadi dosa. Begitulah waktu terus
berputar. Tinggal mau dimanfaatkan atau tidak? Karena “Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan
dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”
(QS. At-Tiin: 4-6).
Patut direnungkan, manfaatkanlah waktu sebaik mungkin.
Sebab waktu tidak akan pernah terulang kembali. Siapapun yang memanfaatkan
waktu dengan baik. Bisa jadi, kita termasuk orang-orang yang kemungkinan
memiliki penyesalan akan waktu lebih kecil ketimbang orang-orang yang sering membuang-buang
waktu. Itulah nasihat yang paling pas.
Literasi waktu, untuk apa hari-harimu dihabiskan? Seperti di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Pegiat literasi dan relawan dilatih untuk menghabiskan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat. Membimbing anak-anak yang membaca, mengajar berantas buta aksara, menjalankan motor baca keliling, hingga menata rak-rak buku. Semuanya dilakukan tanpa pamrih dan sepenuh hati. Sebuah cara sederhana untuk menghabiskan waktu di taman bacaan.
Jika dalam keseharian masih
sering menunda pekerjaan atau mengisi waktu dengan hal-hal yang kurang baik,
saatnya untuk memperbaiki. Karena kehidupan yang lebih baik dan perasaan yang
lebih tenang, hanya diperoleh pada saat mampu menggunakan waktu untuk aktivitas
yang bermanfaat dan positif, bukan sebaliknya. Apapun, tidak ada kebiasaan baik yang terjadi secara instan. Semuanya butuh proses
dan tergantung car akita memperlakukan waktu.
Mulailah untuk menghargai waktu.
Gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, kapan pun dan di mana pun. Karena waktu
adalah sesuatu yang tidak bisa diulur atau pun diputar ke belakang. Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar