Be better in real life than on social media!
Jadilah lebih baik di dunia nyata
daripada di media sosial! Itu kalimat ajakan di momen lebaran. Sebagai cerminan
kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Apalagi sepanjang bulan suci Ramadan
kemarin, berapa banyak kata-kata bijak yang kita sajikan di media sosial.
Postingan-postingan tnetan kutipan ayat dan hadist yang luar biasa dan sangat
menginspirasi. Meng-upload pesan relijius setiap hari, konten yang positif. Tapi
sayang, itu hanya terjadi di media sosial. Belum di dunia nyata.
Hari berganti hari. Kini Ramadan telah berganti
Syawal. Akan lebih baik bila kata-kata bijak dan hikmah ramadan tidak lagi
sebatas di media sosial. Sudah saatnya di momen lebaran berubah menjadi
realitas di dunia nyata. Menjadikan postingan di media sosial persis terjadi di
dunia nyata. Seperti kata orang bule, yang lantang berkata, “Be better in
real life than on social media!”
Be better in real life than
on social media!
Itulah tugas besar kita bersama di bulan
Syawal. Untuk menjadikan setara antara dunia maya (media sosial) dengan dunia
nyata. Untuk melanjutkan semangat kebaikan di bulan Ramadan terus berlanjut di
bulan Syawal. Untuk lebih banyak praktik daripada teori. Karena sesungguhnya, nasib
kita bukan atas apa yang ada di media sosial. Melainkan di media nyata, perilaku
konkret sehari-hari yang dicatat oleh Malaikat Rakib dan Atid. Karena keduanya,
ada di dunia nyata bukan di media sosial.
Bagaimana caranya?
Tentu, sederhana saja. Saatnya mengubah slogan
baik di media sosial menjadi tindakan di dunia nyata. Secara konkret, menerapkan
praktik baik dalam kehidupan sehari-hari. Kebaikan yang tidak sebatas di media
sosial. Sambil melatih diri untuk mempermudah jalan menuju perbuatan baik dan
mempersulit jalan menuju perbuatan buruk. Be better in real life than on
social media!
Misalnya di momen lebaran ini, biasanya
mulut sering digunakan untuk menggibahi atau bergosip tentang orang lain, apapun
alasannya, mulai dihentikan. Agar pahala puasa dan lebaran tidak terbuang
percuma. Bicaralah yang baik-baik, tentang nasihat kebaikan. Ada orang yang senangnya
kepo terhadap urusan orang lain, mulailah untuk menyetop kebiasaan kepo atas
nama apapun. Karena orang lain pun sama
sekali tidak peduli terhadap Anda. Karena Anda memang tidak membantu, tidak
menyekolahkan, apalagi memberi makan.
Begitu pula bila ingin meningkatkan kualitas
ibadah keseharian. Ingin tahajud di tengah malam, memperbanyak sedekah, bahkan
menyantuni anak-anak yatim dan kaum jompo. Sudah saatnya sekarang dilakukan
secara nyata. Siapkanlah hati, pikran, dan perilaku konkret untuk bisa melakukannya.
Jangan tunda setiap niat kebaikan, jangan pula hanya bertutur baik di media
sosial tanpa eksekusi nyata. Karena sejatinya, 1 ons praktik lebih baik
daripada 1 ton teori. 1 kebaikan di dunia nyata lebih baik dari 100 kebaikan di
dunia maya. Mengubah niat baik jadi aksi nyata.
Saya pun begitu. Selalu berupaya mengubah
kata bijak yang bersemangat menjadi aksi nyata di lapangan. Atas nama kemanusiaan dan kepedulian sosial. Sebagai
contoh, ikut menjadi relawan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka
di kaki Gunung Salak Bogor. Sebuah taman bacaan yang dalam 6 tahun perjalanannya,
kini TBM Lentera Pustaka telah mengelola 15 program literasi dari yang tadinya
hanya 1 program yaitu taman bacaan sebagai tempat membaca 130-an anak usia
sekolah keluarga tidak mampu yang berasal dari 3 desa (Tamansari, Sukaluyu,
Sukajaya). Kini ada aktivitas seperti 1) GEBERBURA
(GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 2) KEPRA (Kelas
PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 3) YABI (YAtim BInaan) dengan 14
anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 4) JOMBI (JOMpo
BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, 5) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak
difabel, 6) KOPERASI LENTERA dengan 28 kaum ibu agar terhindar dari jeratan
rentenir dan utang berbunga tinggi, 7) DonBuk (Donasi Buku), 8) RABU (RAjin
menaBUng), 9) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat,
10) LITFIN (LITerasi FINansial), 11) LIDAB (LIterasi ADAb), 12) MOBAKE (MOtor
BAca KEliling), 13) Rooftop Baca, dan 14) Berantas Buta Huruf Al Quran. Dengan
koleksi lebih dari 10.000 buku serta didukung 5 wali baca dan 12 relawan, TBM
Lentera Pustaka kini dikenal sebagai taman bacaan paling komprehensif. Tidak
kurang dari 200 orang per Minggu menjadi pengguna layanan TBM Lentera Pustaka
ini.
Be better in real life than
on social media! Jadilah lebih baik di dunia
nyata daripada di media sosial! Ubah niat baik jadi aksi nyata. Sebagai cara untuk
mempermudah jalan menuju perbuatan baik. Lakukan, lakukan, lakukan agar
terjadi! Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar