Banyak orang dan pekerja mendambakan sejahtera di masa pensiun. Cukup uang dan mampu membiayai kebutuhan hidupnya di hari tua, saat nggak bekerja lagi. Tapi sayangnya, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali nggak siap untuk pensiun. Maka faktanya, 70% pensiunan pada akhirnya mengalami masalah finansial. Akibat nggak tersedia dana yang cukup di masa pensiun.
Hari ini ada 135 juta pekerja di
Indonesia, 60% di sektor informal dan 40% di sektor formal. Tapi sayangnya, hanya
6% saja dari pekerja di sektor formal yang sudah punya program pensiun. Pekerja
yang sudah menabung dan mempersiapkan masa pensiunnya. Karena memang, cepat
atau lambat, masa pensiun pasti terjadi. Hanya tinggal waktu saja. Lalu, kenapa
94% pekerja lainnya belum menyiapkan program pensiun?
Sejatinya untuk sejahtera di masa
pensiun nggak perlu IQ tinggi. Untuk hidup nyaman di hari tua pun nggak perlu
pintar. Pensiun yang sejahtera nggak harus ber-IQ 160. Karena syarat untuk sejahtera
di masa pensiun memang bukan IQ atau pendidikan tinggi. Gaji dan pangkat pun
bukan jaminan seorang pekerja bisa sejahtera di hari tua, apabila nggak punya
program pensiun. Jadi, untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera ya punya
program pensiun.
Jadi apa dong yang bisa bikin
sejahtera di masa pensiun?
Yang jelas nggak perlu IQ tinggi
untuk siapkan masa pensiun sejahtera. Siapapun hanya butuh keberanian untuk bertindak
mempersiapkan masa pensiun. Hanya perlu menanamkan kesadaran dalam diri, mau
seperti apa di hari tua? Mau susah karena tidak punya uang atau mau sejahtera
karena tersedia uang yang cukup di masa pensiun. Sejahtera di masa pensiun
nggak butuh diskusi yang berlebihan. Cukup membuka hati, pikiran, dan mata
untuk melihat fakta pensiunan yang ada di dekat kita. Mau seperti pensiunan
yang mandiri dan sejahtera karena cukup uang di hari tua. Atau mau jadi
pensiunan yang mengalami masalah keuangan dan bergantung kepada anak-anaknya
karena nggak punya uang cukup untuk membiayai hidup di hari tua.
Faktanya, banyak pekerja “tidak tahu
di ketahuannya”. Pekerja yang “tahu” mempersiapkan masa pensiun dan hari tua
itu penting. Tapi di saat yang sama, si pekerja “tidak tahu” apa yang harus
dilakukan untuk pensiun dengan sejahtera. Terlalu asyik dengan gaya hidup dan
perilaku konsumtif. Nggak berani melangkah untuk mulai menabung utuk hari tua.
Dan nggak mau mempersiapkan masa pensiunnya sendiri di saat masih bekerja. Jadi,
hidup mau seperti apa dong di masa pensiun?
Maka cara sederhana untuk mempersiapkan masa pensiun yang
sejahtera adalah punya program pensiun. Berani menabung dan menjadi peserta
dana pensiun. Dengan mengiur atau menabung Rp. 100.000 per bulan misalnya. Dari
sejak bekerja hingga diambil manfaat pensiunnya saat usia pensiun tiba. Selama
puluhan tahun jadi peserta dana pensiun, maka akumulasi dana di saat pensiun
tentu cukup signifikan. Karena kan ada hasil investasinya selama “disimpan” di
dana pensiun. Nah, salah satu cara untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera
adalah menjadi peserta DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Karena memang hanya DPLK-lah, program yang menjanjikan
manfaat pensiun untuk pekerja. Bukan asuransi, reksadana atau tabungan di bank.
Karena hanya di DPLK yang mempersyaratkan pembayaran manfaat pensiun bisa
dilakukan bila sudah mencapau usia pensiun (missal 55 tahun).
Untungnya menyiapkan masa pensiun melalui
DPLK adalah 1) ada dana yang pasti di saat pensiu, 2) ada jaminan kesinambungan
“penghasilan” saat pensiun, dan 3) ada hasil investasi yang optimal selama jadi
peserta. Sehingga siapapun yang menjadi peserta DPLK, berhak atas pembayaran
manfaat pensiun pada saat mencapai usia pensiun. Dan karena sifatnya jangka panjang,
tentu akumulasi dana yang diperoleh sangat signifikan. Insya cukup untuk
membiayai berbagai kebutuhan di hari tua.
Jadi, segeralah persiapkan masa pensiun kita sejak
dini. Miliki program penisun DPLK dari sekarang, jangan ditunda atas alasan
apapun. Karena sejahtera atau tdiak seorang pekerja di masa pensiun tergantung
pada dirinya sendiri. Mau atau tidak menabung untuk hari tuanya sendiri? Dan
yang penting, untuk sejahtera di masa pensiun nggak perlu IQ tinggi. Karena
skor IQ memang bukan penentu kenyamanan hidup seseorang di masa pensiun. Yuk,
mulai siapkan dana pensiun untuk diri sendiri. Salam
#YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun
#EdukasiDPLK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar