Seorang kawan berkeluh-kesah. Hidupnya, katanya, dari dulu begitu-begitu saja. Masalah selalu datang silih berganti. Hingga menyita waktu dan membuatnya lelah. Mulai kehilangan harapan. Sehingga hari-harinya dijalani seiring perputaran waktu. Walau segala jurus sudah dicoba. Doa sudah dipanjatkan. Tapi masalah masih tetap saja menghantui. Mulai frustrasi, mulai lelah dalam hal apapun.
Bisa
jadi, kawan saya mulai lupa. Bahwa dalam hidup itu tidak semua harapan dapat diwujudkan. Tidak semua keinginan pun bisa
terealisasi. Terkadang pada prosesnya, ada saja hal-hal yang dapat menyebabkan
putus asa. Kehilangan semangat dan motivasi. Akibat ujian dan cobaan yang
datang silih berganti. Tapi harus disadari, keluh-kesah dan putus asa pun tidak
akan menyelesaikan masalah. Maka di saat itulah, siapapun harus percaya. Bahwa masih ada
“tangan” Tuhan yang dapat mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Daripada harus menyerah dengan keadaan,
apalagi banyak keluh-kesal. Akan lebih baik bila berusaha untuk terus
memperbaiki diri. Menata ikhtiar kembali. Sambil tetap berdoa kepada-Nya. Soal
baik atau tidak baiknya hasil, itu adalah urusan Tuhan dengan takdirnya.
Tiba
– tiba saja, sebuah ayat seakan berbicara kepadanya. “Demi malam apabila
menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan
laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun
orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya
jalan yang mudah.” (Al Lail, 1-7).
Selalu
ada jalan yang mudah. Dalam hal apapun dan untuk apapun, apabila niat dan ikhtiarnya
baik. Selalu ada jalan yang terbuka untuk lebih mudah. Karena itu janji Tuhan.
Seperti yang dialami Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak Bogor. Saat prosesnya dijalankan, dengan sepenuh hati. Maka apa
yang terjadi? Segalanya menjadi lebih mudah, lebih berkah. Seperti tiba-tiba
kemarin (13/2/2023), mendapat email dari AAI Perancis yang mengabarkan
komitmennya untuk mendukung aktivitas TBM Lentera Pustaka di tahun 2023 dengan
memberi donasi sebesar 400 Euro. Sebelumnya dan saat ini masih berlangsung
proses revitalisasi Kebun Baca TBM Lentera Pustaka yang 100% dananya diperoleh
dari CSR Bank Sinarmas senilai Rp. 50 juta. Bahkan sebelumnya, Pendiri TBM
Lentera Pustaka pun membangun Rooftop Baca Lt. 3 senilai Rp. 50 juta, setelah
mendapat rezeki nomplok dari profesinya sebagai konsultan. Alhamdulillah.
Kemudahan
demi kemudahan selalu ada di taman bacaan. Kemudahan apapun bisa diraih oleh
siapapun. Asal niatnya baik, ikhtiarnya bagus, dan doanya konsisten. Tanpa
peduli urusan orang lain dan selalu menghindari dari perbuatan jahat sekecil apapun. Karena secara
prinsip, kemudahan pasti datang bila:
1.
Suka
memberi kepada sesama. Sebuah perbuatan untuk menebar senyum kepada orang lain
atau bahkan menghapus air mata mereka. Sedekah baik dari sisi materi, solusi, pemikiran
atau minimal doa yang baik untuk sesama,
2.
Selalu
ikhlas dalam beramal. Berkomitmen menjadikan apapun sebagai ladang amal. Atas
dasar niat yang ikhlas. Selalu menyibukkan diri dengan amal baik tanpa mengenal
lelah. Di mana pun dan hingga kapan pun.
3.
Percaya
bahwa kebaikan pasti berbalas kebaikan. Menjadi baik itu sikap, bukan
ikut-ikutan. Kebaikan yang diciptakan sendiri bukan karena pengaruh orang lain.
Perbuatan baik sebagai aksi nyata, bukan hanya ocehan atau omongan semata.
Maka,
abaikan saja segala hal yang membuat keluh-kesah apalagi putus asa. Cukup jadikan
apapun sebagai ladang amal. Dijalankan secara konsisten dan sepenuh hati.
Sambil tetap ikhlas, sabar, dan syukur dalam menjalani prosesnya. Hingga
akhirnya, kemudahan pun pasti berpihak kepada pemiliknya. Kemudahan yang
berujung keberkahan, yaitu kebaikan terus berlanjut. Salam literasi #TamanBacaan
#BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar