Saat membaca buku “How to Respect Myself” (2020), pembaca diingatkan bahwa orang-orang dengan harga diri rendah acapkali hanya mampu membicarakan tentang orang lain. Tapi gagal membahas tentang dirinya sendiri. Fokusnya hanya pada standar hidup orang lain, membandingkan secara tidak sehat. Jadi, bagaimana ada kebahagiaan pada orang-orang yang fokusnya kepada orang lain?
Lahirnya buku “How to Respect Myself” karya Yoon Hong Gyun, seorang dokter kejiwaan asal
Korea Selatan disebut “seni menghargai diri sendiri”. Sangat cocok di tengah “hilangnya”
kemampuan banyak orang dalam menghargai diri sendiri. Mereka yang gagal
mengenal cara menghargai dan mencintai dirinya sendiri. Kok bisa ya? Banyak orang lupa, menjaga
harga diri itu bukan hal egois, bukan
pula ajang untuk meraih gengsi. Justru menjadi ikhtiar untuk membangun kembali
harga diri yang turun akibat pengaruh orang lain. Karena apapun, hidup yang
nyaman dan Bahagia itu ada di diri sendiri bukan pada orang lain.
Di era media sosial
begini, terlalu banyak orang gemar membanding-bandingkan hidupnya dengan orang
lain. Gaya hidup, status sosial, pemikiran, bahkan ekonomi kok dijadikan objek
perbandingan. Hobby-nya mengontip laju orang lain. Hingga lupa membangun
dirinya sendiri. Mau sampai kapan, hidup hanya membanding-bandingkan dengan
orang lain? Apa nggak capek? Lupa ya, terobsesi
dengan standar hidup orang lain itu melelahkan.
Maka bacalah buku “How to Respect
Myself”. Agar berani meningkatkan kemampuan menghargai diri sendiri. Di
samping menyadarkan pentingnya “cara pandang baru” tentang diri sendiri. Jangan
orang lain melulu yang lebih baik tanpa mau mengubah diri sendiri. Nyaman dan Bahagia
itu ada pada diri sendiri. Jadi, segeralah ambil keputusan untuk kembali
menghargai diri sendiri. Gunakan waktu yang tersisa untuk membaca buku-buku
yang bermanfaat dan mencerahkan, isi hari-hari dengan kegiatan yang produktif
dan bermanfaat bagi banyak orang lain. Karena Anda sangat berharga di mata
orang-orang yang membutuhkan kebaikan dan uluran tangan Anda. Cari tempat itu,
bukan cari di diri orang lain!
“How to Respect Myself”, spirit itulah yang dikembangkan di Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Aktivitas
membaca buku dan literasi dijadikan healing untuk diri sendiri. Anak-anak yang membaca, orang tua
yang mengantar anaknya, relawan yang berkiprah, dan orang-orang baik yang berkunjung
adalah sarana Latihan untuk menghargai diri sendiri. Selalu ada cara untuk respek
terhadap diri sendiri di taman bacaan. Mainlah ke taman bacaan, temuai
orang-orang di sana. Insya Allah, Anda pasti dapat menghargai diri sendiri. Karena
hidup Anda begitu bermakna untuk mereka.
Ketahuilah,
seseorang yang gagal menghargai dirinya sendiri biasanya akan sulit dalam
mengambil keputusan. Sekalipun hanya keputusan yang kecil dan ringan. Akibat
tidak percaya diri dan selalu bertumpu paa pengaruh orang lain. Hiduonya jadi tidak
realistis, tidak literat. Setiap pikiran dan
tindakannya selalu ingin mendapat apresisasi orang lain. Terlalu sibuk dengan validasi
dari orang lain. Sehingga selalu mencari orang lain untuk membantu
dirinya.
Bacalah buku, mainlah ke taman bacaan. Untuk melatih
jadi diri sendiri. Agar bisa merasakan kepuasan batin atas apa yang dilakukan.
Sekecil apapun perbuatan baik, pasti menghadirkan kepuasan batin yang sifatnya
personal. Maka jangan menghabiskan waktu untuk membandingkan atau menengok kehidupan orang lain. Agar esok-esok,
siapapun punya harapan yang lebih baik. Untuk bertanggung jawab pada diri
sendiri atas pilihan yang diambil. Bukan “mengekor” atau mengikuti orang lain. Ingatlah,
satu-satunya orang di dunia ini yang akan selalu ada kapan pun dan di mana pun saat
dibutuhkan adalah diri sendriri, bukan orang lain.
Ironis, bila membuat acuan sukses dan Bahagia dari orang lain. Lupa, bahwa tiap orang sudah
punya potensi dan kapasitasnya masing-masing. Prosesnya berbeda, jalannya tidak
sama, dan tujuannya pun berbeda. Maka, berhenti untuk membandingkan diri dengan
orang lain. Siapapun pantas bahagia dan nyaman atas dirinya sendiri, bukan atas
orang lain. How to Respect Myself. Salam literasi #PegiatLiterasi
#KataBuku #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar